JAKARTA,REDAKSI24.COM—Anggota Dewan Pers, Agus Sudibyo, memperingatkan para pihak yang selama ini memakai jasa pendengung media sosial atau Buzzer untuk belajar dari kasus yang menimpa negara besar Rusia. Pada tahun 2016, Rusia pernah mengalami insiden memalukan di mana Negara Adidaya itu kedapatan mencampuri urusan politik pada Pemilu di Amerika Serikat dan Referendum Brexit di Inggris dengan menggunakan jasa Buzzer.

“Siapapun itu yang akan melakukan operasi politik dengan jasa Buzzer, harus belajar dari pengalaman Rusia. Mereka berhasil melakukan propaganda pada tahun 2016, tapi satu tahun kemudian teknologi mereka juga bisa dibongkar dan diaduk-aduk oleh negara lain,” Kata Agus dalam sebuah forum diskusi Publik bertajuk “Demokrasi Dibajak Buzzer?” di Tjikini Lima Restaurant, Jakarta Pusat, Selasa (15/10/2019).

BACA JUGA :
Hadapi Teknologi 5G, Telkom Akuisisi 2.100 Menara Indosat
Polda Banten Dilibatkan Dalam Pengamanan Pelantikan Presiden

Agus menjelaskan, penyelidikan resmi menunjukkan, bagaimana ratusan Buzzer dengan ribuan akun medsos yang diorganisasi agen-agen propaganda Rusia kata Agus, berupaya menggiring opini publik dalam pilpres Amerika Serikat dan Referendum di Inggris.

Namun setahun berselang, skandal ‘Negara Beruang Merah’ itu terungkap ke khalayak hingga menjadi serangan balik ketika Perdana Menteri Inggris, Theresa May menuding Rusia sebagai dalang dibalik ketegangan politik di Negara Inggris,

“Rusia berusaha untuk menggunakan informasi sebagai senjata, mengerahkan organisasi media milik negara untuk menanamkan cerita palsu dan foto yang direkayasa guna menabur perselisihan di Barat dan melemahkan institusi kita. Jadi, saya punya pesan sederhana untuk Rusia Kami tahu apa yang Anda lakukan dan Anda tidak akan berhasil,” Kata May sebagaimana dilansir dari voanews.com

Dalam hal ini, Agus yang juga merupakan Ketua Peneliti Akademi Televisi Indonesia (ATVI), menegaskan, para pihak yang merasa diuntungkan dengan kehadiran para Buzzer di platform media sosial, harus bersiap menanggung akibat karena cepat atau lambat, operasi senyap itu akan terungkap ke permukaan. Efeknya adalah, delegitimasi terhadap reputasi politik.

Buzzer yang dianggap beroperasi dalam ruang gelap hanya tinggal menunggu waktu untuk mengetahui siapa pengguna operatornya.

Sama halnya dengan yang terjadi di Indonesia, Agus meyakini skandal yang menimpa Rusia nantinya juga akan sama dialami oleh Negara Indonesia jika para pihak masih gemar menggunakan Buzzer untuk menunjang kepentingannya, baik itu politik atau selainnya.

“Saya kira di Indonesia, siapapun yang berusaha bermain di ruang yang gelap itu, harus ingat bahwa ruang itu tidak selamanya gelap. Saya juga yakin, operasi-operasi Buzzer di Indonesia, itu juga tinggal butu waktu saja, itu akan terungkap, siapa pelakunya, siapa agennya dan siapa duitnya yang dibalik itu” tukasnya. (Alfin/Hendra)
https://www.redaksi24.com/dewan-pers...i-kasus-rusia/


di indo bukannya udh ketahuan ya? itu kan ada buzzer hina dina yg ngaku kemudian dihakimi massa ampe bonyok? :






Ferdinand Sindir Prabowo Soal Bahaya Oligarki, Andre Rosiade: Nyinyir Aja Kau Kayak Buzzer Lae


AKURAT.CO, Politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean kembali berceloteh menyindir Ketua Umum Partai Gerindra soal oligarki.

Saat itu, Prabowo Subianto mengingatkan bahaya oligarki. Prabowo mengatakan Partai Gerindra ingin membangun suasana kerukunan bagi para tokoh-tokoh politik.

Hal itu dilakukan untuk menjahit kerukunan dan stabilitas politik yang mulai memudar karena adanya perbedaan pandangan dan ideologi politik.

Baca Juga:
Faizal Assegaf Sarankan SBY Ikuti Langkah Prabowo
Daripada Jadi Bola Liar, Amandemen Kelima Konstitusi Sebaiknya Ditunda
Sentil Prabowo-Paloh, Demokrat: Cara Berpikir Keduanya 'Jadul'


Ferdinand pun mengatakan "Oligarki bicara takut Oligarki. Hmmm tolong ambilkan cermin besar," tulis @Ferdinand Haean2 di Twitter.

Tulisannya ini lantas dibalas oleh kader Partai Gerindra yang akhir-akhir ini juga beradu twitwar dengan Ferdinand.

"Yang Partai Oligarki siapa ya?? Yang kekuasaan di pegang Klan Keluarga?? Lae jangan Menepuk Air di dulang terpercik muka sendiri. Partai kau itu menganut Oligarki. Kau pakai Cermin besar itu untuk ngaca Lae. Nyinyir aja kau kayak Buzzer lae," tulis Andre Rosiade di Twitter.


Andre Rosiade
@andre_rosiade
Yg Partai Oligarki siapa ya?? Yg kekuasaan di pegang Klan Keluarga?? Lae jgn Menepuk Air di dulang terpercik muka sendiri. Partai kau itu menganut Oligarki. Kau pakai Cermin besar itu utk ngaca Lae. Nyinyir aja kau kayak Buzzer lae …
FERDINAND HUTAHAEAN
@FerdinandHaean2
Oligarki bicara takut Oligarki. Hmmm tolong ambilkan cermin besar.https://m.cnnindonesia.com/nasional/20191015183434-32-439753/prabowo-khawatirkan-ancaman-oligarki-usai-bertemu-airlangga …
1,093
6:03 AM - Oct 16, 2019
Twitter Ads info and privacy
403 people are talking about this
Seperti diketahui, mntan Pangkostrad itu mengatakan perbedaan pandangan dan kompetisi yang sehat harus di jalin dengan baik oleh partai politik. Sehingga dimungkinkan adanya chek and balanches terhadap kinerja pemerintah ke depan.

"Kita akan menjaga supaya jangan sampai terlalu nyaman karena bisa- bisa nanti menjadi oligarki. Mari kita teruskan persaingan, kompetisi dan adu gagasan untuk membela rakyat," katanya di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Selasa (15/10/2019).

Prabowo menegaskan kendati berbeda pandangan berbeda ideologi pada akhirnya tujuan dari setiap partai politik adalah untuk menciptakan kesejahteraan untum rakyat Indonesia. Menurutnya partai politik boleh bersaing sehat dan beseberangan pandangan untuk merawat demokrasi.

"Kita dan saya kira semua parpol tujuannya itu sama. Kita akan bersaing dan tentunya dengan kekerabatan dan kekeluargaan," katanya.[]

[url]https://m.akuraS E N S O Rid-812497-read-ferdinand-sindir-prabowo-soal-bahaya-oligarki-andre-rosiade-nyinyir-aja-kau-kayak-buzzer-lae[/url]