Kisah Halloween



Mulai ada event lagi ini, semoga ada rezekinya di sini.

Bismillah, sebetulnya ini kisah atau pengalaman teman ane saat perayaan halloween.

Kala itu, kebetulan sekali teman ane sebut saja Farhan, dia bekerja di salah satu pusat perbelanjaan di kotanya. Ia biasa berangkat pagi sekitar pukul sembilan, untuk checklock dan mulai bekerja pukul sepuluh pagi ' mall biasanya memang mulai buka jam segitu ye kan '.

Pusat perbelanjaan itu, memiliki 5 lantai. Ditambah beberapa lantai di atas yang diperuntukan untuk fasilitas tambahan berupa hotel dan bioskop.

Menjelang Halloween, pusat perbelanjaan itu mulai bersolek, berbagai macam ornamen pun dipasang. Bahkan satu lantai di bagian atas, diubah sebagai tempat hiburan --Rumah hantu--".

Hari itu, ia ingat betul hari pertama launching rumah hantu dibuka untuk umum. Beberapa patung manusia, berdandan ala hantu Indonesia. Ada kuntilanak, pocong, tuyul, sundel bolong, suster ngesot dll.

Mulai pukul lima sore, semua menjalani perannya dengan sangat epik, pengunjung pun dibuat takjub, dengan make up yang menutupi wajah asli mereka.

Wajah berdarah darah, lingkaran mata hitam, punggung yang berlubang, bahkan baju Kumal dan kotor oleh tanah pun melengkapi pertunjukan itu, mereka berdiri di sudut-sudut, dan di samping pagar pembatas, hingga pengunjung dari lantai bawah bisa melihat dan tertarik untuk masuk ke wahana tersebut.



"Mau kemana mbak, kok naik lift? Bukannya acarannya di lantai atas?" Tanya Farhan pada wanita berpakaian serba putih yang ia temui dalam lift saat ia hendak pulang karena pergantian shift.

Bukannya menjawab, si embak masih menunduk. Farhan kembali tertarik untuk bertanya, 'dasar jomblo yang berusaha cari perhatian cewek ye gan'.

"Kalau mau ikutan berperan kayak embak gini, apa harus ikut casting dulu mbak?"

Perempuan berpakaian serba putih, dengan rambut panjang tergerai itu masih diam dan tak menanggapi pertanyaan Farhan.

Farhan mengucek mata, sepertinya ada yang salah, dari lantai tiga ke lantai satu kenapa berasa lebih lama dari biasanya. Lima menit berlalu, pintu lift masih belum terbuka.

"Wah, rusak lagi nih mesin," sekilas ia baru menyadari kejanggalan bahwa kaki perempuan itu tidak menapak tanah. Sekujur tubuh teman ane--farhan-- mendadak lemas, dia tak berani menatap wajah perempuan itu, seketika matanya terpejam, dan berusaha merapal doa yang ia ingat.



Ting tong ... Pint lift terbuka, dan Farhan ngeloyor pergi tanpa mau menengok lagi ke belakang. Sejak hati itu, dia tidak berani naik lift, dan lebih memilih naik eskalator atau tangga darurat.

Pengalamannya bareng kuntilanak atau entahlah apa namanya itu, bertepatan dengan moment peringatan Halloween di tempat kerja merupakan pengalaman yang tidak mungkin ia lupakan, karena kemarin saat bercerita ia masih ingat betul detail kejadiannya. Padahal hampir lima tahun telah berlalu, namun trauma masih membekas di ingatannya.

Banyak kejadian yang tak kalah mengerikan, seperti banyaknya kasus kesurupan, selama wahana itu resmi di buka.

Agan punya kisah menarik serupa Farhan, boleh berbagi di sini ya gan.