kelayan00
TS
kelayan00
Duhai Wanita, Jangan taroh Harga Terlalu Tinggi, Kasian Laki-Laki

Halo Gansist, jumpa lagi ditread gw. Moga sehat selalu. Amin.

Bicara tentang harga, di dalam pikiran pasti akan tertuju pada barang dan uang. Barang mempunyai harga, dan harga itu adalah uang. Wanita memang bukan barang, tapi tak bisa dipungkiri untuk mendapatkan wanita memang membutuhkan uang.

Wanita seperti perhiasan emas dan permata. Mahal. Untuk mendapatkannya memang harus menyiapkan uang yang cukup.
Quote:

Wanita, maaf. Bukan gw yang bilang. Tapi emang kenyataan. Wanitalah yang menggangap dirinya sebagai barang. Buktinya, di luara sana ada sebagian wanita yang terang-terangan mengganggap dirinya sebagai barang.

Dia jual dirinya dengan harga tertentu. Dia jual dirinya dengan uang. Wanita, Kalau mau marah, marahlah pada wanita yang tidak mengistimewakan dirinya.

Tapi itu lain soal. Mungkin ada hal-hal lain yang membuatnya harus melakukan itu. Mungkin karena kebutuhan. Kebutuhan yang memaksanya harus menjual dirinya.

Dan kita kaum laki-laki, juga kaum wanita baik-baik, harus dengan terpaksa memakluminya. Harus maklum dan menganggapnya sebagai warna kehidupan.

Dulu gw pernah mendengar cerita, di negara Arab, laki-laki kalau mau menikah dengan wanita, dia harus mampu menyiapkan semuanya. Rumah beserta isinya.
Quote:

Ditambah lagi dengan pembantu rumah tangga. Wanita begitu menikah dia tidak perlu mikirin kerja. Tidak perlu masak, tidak perlu bersih-bersih.

Tugasnya hanyalah bersolek, mempercantik diri untuk melayani suami. Wanita di sana benar-benar diistimewakan. Itu sebabnya di negara Arab tidak ada laki-laki yang menikah muda, karena biaya yang disiapkan cukup besar.

Tapi itu dulu. Sekarang gw gak tau, sebab sekarang gak ada lagi yang cerita ke gw.

Di Indonesia memang lebih mending. Laki-laki yang mau menikah tidak perlu menyiapkan rumah beserta isinya. Juga tidak perlu menyediakan pembantu rumah tangga.

Wanita Indonesia sudah terbiasa kerja. Bersih-bersih rumah, memasak memang seperti sudah menjadi kebiasaan yang dilakukan sejak kecil. Meski demikian, untuk melakukan pernikahan tetap harus mengeluarkan biaya. Dan biaya selalu dibebankan pada pihak laki-laki.
Quote:

Ya, kenapa harus selalu pihak laki-laki yang ngelurin biaya? Tidak di Arab, tidak di kita. Terus setelah menikah, wanita malah ada yang berlagak seperti Bos.

Mentang-mentang dia yang kerja cari duit, atau merasa gajinya lebih tinggi dengan seenaknya nyuruh laki untuk cuci piring. Dia lupa, waktu nikah laki lah yang ngeluarin biaya.

Yang ngeselin lagi.  Waktu pihak laki-laki datang ke rumah wanita, meminang sang wanita, lalu muncul harga. Dan harga yang ditaroh, kadang tinginya selangit. Ada yang mundur teratur, ada yang ngutang sana sini. Padahal, beban yang ditanggung toh akhirnya kembali pada pasangan yang mau menikah.
Quote:

Itu sebabnya, laki-laki kalau mau meminang wanita, dia harus mikir puluhan kali. Menimbang-niimbang duit yang ada di kantongnya.  Di tolak hanya karena soal duit, pasti akan membuat malu.

Belum lagi setelah menikah, dia harus bekerja keras untuk bisa memenuhi kebutuhan wanita yang sudah menjadi istrinya. Lengkap. Sandang, papan, pangan. Dan semuanya harus dibeli pake uang. Bukan pake daun.

Duhai wanita, jangan taroh harga terlalu tingggi. Kasian laki-laki. Banyak yang gigit jari karenanya.





Salam,
Jumpa lagi di thread gw berikutnya.

sebelahblogzafinsyurganona212
nona212 dan 20 lainnya memberi reputasi
21
7.9K
214
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan