Halo Gansist, jumpa lagi dengan thread gw. Semoga selalu sehat. Amin.

Ini bisa dibilang delematis. Di era majunya ilmu pengetahuan dan tekhnolgi, tak terkecuali media termasuk media online, segala sesuatu bisa dibeli hanya tinggal pencet aplikasi di gedget. Uang ditransfer, barang pun datang ke rumah tanpa perlu capek-capek pergi sendiri untuk mengambil atau pergi ke toko untuk membeli.

Meski kenyataannya barang yang datang kadang tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Atau bahkan mungkin uang udah ditransfer tapi barang tak kunjung datang.

Hal ini sering kita lihat dan kita dengar keluhan-keluhan konsumen ojol. Mereka mengeluh, karena sudah merasa ditipu oleh driver Ojol. Mereka sebarkan di medsos tentang penipuan itu.

Dunia maya pun ribut dan menganggap seolah Driver Ojol semuanya begitu. Padahal, mungkin hanya sebagian kecilnya saja driver ojol yang melakukan penipuan.

Sebenarnya, tidak hanya konsumen Ojol saja yang pernah tertipu, driver Ojol juga mengalaminya. Mungkin jumlah yang tertipu lebih banyak. Barang sudah dibeli, duitnya sudah dibayar begitu mau diantar hpnya dimatikan.

Nomornya tidak bisa lagi dihubungi. Terus, barang yang sudah dibeli, ke mana harus diantar? Duit yang sudah dikeluarin, siapa yang ganti? Barang yang dibeli memang masih ada di tangan. Uangnya bisa dibilang tidak hilang. Tapi tetap saja dia merasa rugi dan merasa tertipu, sebab barang yang dia beli bukanlah merupakan barang yang menjadi kebutuhannya.

Anak tetangga gw, dia kuliah sambil menjadi Driver Ojol. Dia anak tertua. Adiknya ada empat. Dari keluarga yang hidupnya pas-pasan. Sudah beberapa kali dia merasa tertipu. Memang tidak banyak, hanya sekitar enam puluh ribu harga martabak telor.

Begitu mau mengantar, hp konsumennya tidak aktif. Dia tidak bisa lagi menghubungi konsumennya tersebut. Terpaksa martabak telor tersebut dibawa pulang untuk dimakan orang-orang di rumah.

Enam puluh ribu memang nominal yang kecil bagi yang punya uang banyak. Tapi bagi yang punya uang sedikit uang sejumlah itu termasuk banyak. Enam puluh ribu sementara uangnya hanya ada seratus ribu, berarti sudah lebih dari separoh.  Sama halnya enam puluh juta bagi orang yang punya uang seratus juta.

Anak tetangga gw hanya satu dari sekian banyak Driver Ojol yang dikerjai oleh konsumennya. Dan mereka hanya bisa diam. Karena hal-hal demikian tentu dari awal sudah dipahami dan harus dimaklumi.

Soal tipu menipu di manapun bisa saja terjadi. Dan bagaimanapun, tipu menipu adalah perbuatan yang sangat merugikan orang lain.


Salam,
Jumpa lagi di thread gw berikutnnya.