Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Selamat datang kembali di Thread ane yang tidak bergengsi ini. Jangan pernah bosan dengan tulisan amatiran dari ane ya gansist. Percayalah, sejelek-jeleknya tulisan ane masih rapi dan bisa di baca kok. Lah gimana sih, kan eman ini ngetik, bukan nulis. Coba kalo nulis? 

Lagi-lagi kaskus kreator ngadain lomba tulis tentang “Serba-Serbi Misteri Helloween”. Ane enggak pernah ikutan acara beginian. Gimana bisa bahas tentang ini? 
Tapi seperti kata pepatah “Usaha tidak akan mengkhianati hasil” belum usang sampai detik ini. Meskipun ane enggak pernah ikutan, tapi setidaknya pernah denger tentang acara ini. Dan beberapa sumber referensi yang udah ane baca.

Helloween dibentuk pada era, tahun 80-an dengan genre musik Power Metal di Jerman. Loh heh? Itu kan Helloween Band musik bambang, ah gimana sih. 

Ah sori-sori, Bambang lagi kehilangan Siti, jadinya kurang fokus. 
Maksud ane, Hellowen diadakan pada tanggal 31 Oktober, bener nggak? Kalo menurut Wikipedia sih;



Di Negara kita, jarang sekali ada perayaan semacam ini. Bisa bedain kan, antara jarang sama tidak pernah? Baiklah lanjut. Nah, yang mau ane bahas saat ini tentang kengerian pada malam Helloween. Kira-kira seberapa ngeri sih, perayaan Helloween itu?

Labu (Hitam dan Oranye)




Labu dilambangkan sebagai hantu khas pada perayaan Helloween. Hitam dan oranye sering dipakai di acara Halloween. Katanya, warna oranye adalah simbol kekuatan dan daya tahan. Terus juga bersama dengan warna cokelat dan keemasan artinya sama, symbol kekuatan dan daya tahan. Terus untuk warna hitam dianggap sebagai simbol kematian dan kegelapan, jadi untuk mengingatkan tentang kematian seseorang.

Hmmm... Kalau soal melambang-lambangkan atau ciri khas suatu acara enggak masalah sih. Tapi kalau untuk dibuat kepercayaan, ya jangan dong. Kalau hitam simbol kematian, berarti putih simbol apa ini? Kesucian? Kehidupan? atau apa?
Terus kenapa dengan mbak kunti dan mas ocong kalian masih atut? Padahal kan yang mengerikan katanya warna hitam? dan Putih suci? Hayoloh.

Trick or Treat




“Trick or Treat”, seperti dalam tema diatas. Kalimat ini biasanya digunakan sebagai mantra yang dapat disetujui oleh roh jahat saat di Helloween. Katanya sih. Ane denger kata itu waktu masih SMP kalau enggak salah. Tapi nyatanya banyak orang yang rayain dan sebut kata itu enggak ada keanehan dan kengerian.

Samhainphobia




Banyak artikel-artikel yang beredar bahwa Samhainphobia ini di sebabkan karena ketakutan di malam Halloween. Padahal, apa menakutkannya? Wong cuman ada labu, kucing, kerangka-kerangkaan, jubah hantu-hantuan, sapu terbang milik penyihir yang–padahal sapu milik orang DKP (Dinas Kebersihan dan Pertanaman) yang buat bersih-bersih dijalanan. Sisahnya banyaklah. Tapi apa menakutkannya juga?

Bisakah kalian tidak terlalu tertuju dengan kata yang berhubungan dengan “Phobia”? Padahal itu semua hanya halusinasi dan sugesti yang kalian buat sendiri. Kalian takut dengan pikiran-pikiran yang melayang diatas kepala kalian sendiri. Coba perbanyak ingat sama Tuhan, enggak ada yang  perlu di takutin. Jjiah, sok ceramah lagi.  

Mitos yang Berlebihan




Menurut tradisi, jika seseorang memakai pakaian terbalik dan berjalan mundur pada malam Halloween, dia akan melihat penyihir di tengah malam.
Ngakak ane baca artikel ini. 

Enggak perlu nunggu Helloween juga kalian yang ada kayak orang gila. Coba aja praktekin kalau enggak percaya. Kalian pake tuh pakaian ala Helloween sekarang, terus jalan kalian mundur kayak undur-undur. Pasti dikira kalian orgil sama orang sekitar.

Kesimpulan:

Maaf ya, ane sepertinya tidak menemukan hal-hal yang misteri di perayaan Helloween. Bukan berarti enggak takut, tapi karena enggak ada yang perlu di takutin sih di dunia ini kecuali Tuhan dan kedua orang tua.
Apalagi pas cari-cari bacaan buat referensi pengen ketawa mulu baca mitos-mitos tentang Hellowen.

Karena ane enggak ada ide lain dan tidak menemukan kengerian di perayaan Helloween, Jadinya ane pengen berkomentar aja tentang ketidakngerian Perayaan Helloween. Jadi enggak ada salahnya dong, ane memberi tanggapan seperti ini?

Ane suka menanggapi hal-hal yang berkebalikan. Ketika seseorang manggut-manggut percaya dengan apa yang orang lain sampaikan, ane lebih sering mencari tahu lebih dalam lagi dan mencoba melawan arus itu. Karena belum tentu kebenaran yang¬–menurut orang itu benar, masih ada kebenaran lainnya yang belum terkuak. Karena kebenaran mutlak hanya milik-Nya.

Oke cukup sampai sini saja ya kawan-kawan. Sebenarnya ane pengen bahas lebih panjang sih. Tapi sepertinya berlebihan juga kalau semuanya ane bahas. Terkesan menggurui, padahal juga apa. Ane cuman orang biasa yang–mungkin lebih buruk dari kalian. Dan bahkan sangat buruk dari kalian.

Terima kasih sudah membaca Thread recehan ini. Semoga bermanfaat.



Wassalamu’alaikum Wr. Wb.


Sumber Referensi: Wikipedia.org | Nationalgeographic.grid.id