Selamat malam jumat agan sista seantero dunia Kaskus yang sedang dilanda ketegangan karna banyaknya pergolakan Aksi ea ea ea ea. Semoga sehat sehat selalu, seperti janji saya minggu lalu, saya akan melanjutkan kisah setelah saya
di versi Ingatan saya ya gaes. Langsung saja tidak perlu bertele-tela seperti penjelasan para petinggi pemerintahan di TV, eh😅, Inilah
Quote:
Hawa yang tadinya hening langsung berubah menjadi menyeramkan, muka yang tadinya biasa berubah menjadi kebingungan juga takut terjadi hal-hal yang tak diinginkan
Lalu
Dia duduk
Dengan senyum
Ia menepuk pundak saya
Dan.. Dan.. Dan...
Saya kaget
"wes ga popo, awakmu wes mari, sesok awakmu iso bali( sudah ngga apa-apa, kamu sudah sembuh, besok kamu bisa pulang)"
ia mengatakan dengan jelas seperti itu lalu menghilang begitu saja
Tak lama dari setelah ia pergi, saya langsung tak ingat apa-apa. Hanya ngantuk yang menyerang dan terus terlelap begitu saja.
Hingga pagi telah menampakkan dirinya.
"Alhamdulillah, engko sore wes iso muleh le"
(alhamdulillah, nanti sore sudah bisa pulang nak
"Alhamdulillah"
Akhirnya saya sudah diperbolehkan pulang, entah kejadian tadi malam itu adalah sign ataukah halusinasi. Tapi kabar yang saya dapat juga sangat sesuai dengan kejadian
Diatadi malam, sembuh total, saya bisa kembali menuju
Kota dimana saya menempuh gelar sarjana itu.
Pagi berganti sore, mentari sudah mulai lelah untuk memancarkan sinarnya, terhalang mendung pekat yang setiap saat bisa mengucurkan hujan dan membasahi Tanah ini.
Bau hujan mulai tercium mengantarkan kepulangan saya k rumah, setetes demi setetes tapi terus bertambah deras, dan jatuhlah air itu.
Dingin bercampur dengan debu, juga angin kencang beriringan, menambah suasana semakin sendu ditengah perjalanan.
Sampailah saya di Rumah, rumah yang penuh dengan cerita (saya akan ceritakan nanti dilain kesempatan, soalnya banyak juga kejadian demi kejadian di rumah ini yang menemani perjalanan hidup saya sampai saat ini 😁) pohon mangga dan jeruk bali didepan rumah yang masih kokoh berdiri, kebon mahoni samping rumah yang juga slalu rindang sejuk disore hari, ah pokoknya Rumah ini memang banyak kenangan disetiap sudutnya. Membuatku slalu teringat banyak kenangan yang terlintas begitu saja.
Adzan Maghrib mulai berkumandang, menandakan waktunya untuk berjamaah ke mushola, sudah jadi hal umum di desa saya untuk sholat maghrib berjamaah di mushola, guyub rukun sebuah desa bisa terlihat disini, menambah kedamaian saya bila berada dirumah ini.
Tak lama dari setelah berjamaah, saya putuskan untuk kembali pulang, memulihkan energi karna esok dipagi yang masih gelap, saya akan melanjutkan perjalanan menuju kota Perkuliahan.
***
Jam menunjukan pukul 3 pagi, saya bangun dan langsung bersiap-siap berbenah menyiapkan pakaian juga bekal yang saya akan bawa untuk kembali menuju Jalan raya. Setelah semuanya sudah siap, saya langsung kembali tancap gas.
Saya berangkat sebelum subuh, masih sangat gelap terselimuti embun dingin yang saya terjang begitu saja, menambah rasa kaku disekujur tubuh yang menggigil karna dingin yang tak tertahankan. saya memilih rute berbeda dari rute yang dulu saya ambil saat pulang, iya benar, saya lewat di Hutan Ked******, masih satu rute dengan jalur Ngawi-Solo yang nanti akan melewati Monumen So****.
Tak ada kendala berarti selain dingin yang mengganggu pergerakan tangan karna menggigil yang tak tertahankan.
Saya kebut
Brmmm. Brmmmm
Tak berhenti
Terus lurus
Hingga sampailah saya di Sub Terminal Sid******. Terlihat sepi tak banyak orang yang nampak menunggu bus datang menuju Jawa Timur-Jawa Tengah. saya lanjutkan perjalanan dan terus melaju.
Pemukiman juga toko-toko perngrajin kayu masih terlihat tutup disepanjang jalan yang saya lewati. Dari padatnya pemukiman dipinggiran jalan sampai berganti menjadi Hutan lebat dikiri dan kanan jalan,membuat saya enggan untuk bersantai dan menambah kecepatan laju motor saya
Untungnya, masi banyak kendaraan bus juga mobil yang lulu lalang melintas, membuat saya bernyali untuk terus tancap gas melenggang santai melewati jalan yang ada.
Hingga
Fiuuuuuung... Wussssh
Bus itu lewat begitu saja dari belakang
Membuat saya tersontak kaget dan spontan menyingkir minggir disudut jalan
Masih didalam hutan yang mulai nampak terurai embunnya, karna matahari mulai nampak muncul dari ufuk timur
Saya melaju tanpa henti
Menikmati sejuk embun dan hawa yang nikmat dipagi hari
Tapi
Fokus saya mulai terpecah
Saya melihat disebrang jalan
Tak ada keanehan
Hanya tugu masuk desa yang kokoh nampak disebrang
Kembali saya melaju
Terus melaju melewati hutan yang masih panjang seolah-olah tak berujung
Tak lama dari itu
Saya kembali melihat
Sebrang jalan
Mata saya tertuju pada satu tugu desa
Saya perhatikan
Ada sosok Ibu-ibu membawa payung
Dengan anaknya yang masih kecil, seperti sedang menunggu bus datang
Tapi
Yang saya heran
Sosok itu hanya
diam
Ia Diam tak beranjak dari tempat itu
Dan
Saya lebih heran lagi
Dengan sosok anak kecil yang ia gandeng, ia juga
hanya diam
Tak beranjak dari gengaman ibunya
Aneh
Sangat aneh yang saya lihat saat itu
Tak seperti anak kecil lain seumurannya yang pastinya akan banyak tingkah
Tapi dia, bener-bener diam tak bergerak
Hingga akhirnya
Ia
menatapkau
Saya kaget, entah kenapa saya merasa terintimidasi
Saya takut
Saya mulai mempercepat laju motor saya yang tadi santai aman
Tapi
Mereka samakin aneh
Tatapan mereka
Seolah-olah mengikuti pergerakan saya
Dan hanya matanya yang bergerak
Terus menerus mengikuti gerakan saya
Merinding
Mulai terasa sekujur tubuh
Bukan karna dinginnya embun tapi karna
Mereka
terus menatapku
Dan
Saat saya mulai beranjak menjauh
Mereka semakin membuatku ketakutan
Mereka
Tersenyum
Lalu
Hilang
Seketika saya langsung ngebut, tak peduli apa yang ada didepan saya terus ngebut begitu saja. Pokonya secepatnya saya harus menjauh dari tempat ini. Takut terjadi apa-apa
Entah apalagi ini, kenapa kembali lagi ada kejadian aneh yang datang.
Semoga setelah melewati Hutan ini, tak akan ada lagi keanehan melanda
Oke gansis, sekian dulu cerita hari ini, maaf bila tak semenyeramkan seperti sebelumnya, saya hanya ingin bercerita apa adanya, semoga dapat terhibur ya gansis
Jangan lupa baca Thread saya sebelumnya ya gansis, kalau bagus ya monggo kasih Cendolnya dan jangan sungkan kasih koment juga masukannya ya gansis
Salam telo dari saya, karna telo selalu enak saat hangat dan mengenyangkan pula, seperti salam telo ini, salam hangat dan bersahabat