Tragis! Terlambat, Siswa SMP Tewas Usai Dihukum Berjemur dan Lari Keliling Lapangan Sekolah

Kamis,03 Oktober 2019 | 04:05:58 WIB


Fanli Lahingide semasa hidup.


RIAUSKY.COM - Julian Mandiangan hanya bisa meratap. Anaknya, Fanli Lahingide (14) pulang sekolah dengan tubuh yang sudah kaku.

Fanli, siswa SMP Kristen 46 di Manado, tewas usai dihukum lari oleh guru piket berinisial CS, Selasa pagi (1/10/2019).

Dia dipaksa lari keliling lapangan walau Fanli sudah sudah menyatakan tidak mampu. Setelah tumbang, barulah gurunya panik.

"Anak saya pergi ke sekolah dengan keadaan sehat-sehat dan kembali sudah terbujur kaku," turut Julian Mandiangan sambil terisak.
Hal menyakitkan, guru yang menghukum Fanli, pernah juga menyakiti anaknya yang lain.

Guru berinisial CS itu, katanya, pernah juga menghukum anaknya yang lain, Yulita. Dia dicubit hingga membiru. Lebam.

"Cukup anak saya yang mengalami kejadian seperti ini. Kepolisian agar mengusut tuntas kasus ini, agar pelaku bisa dihukum sesuai aturan," kata warga kompleks Perumahan Tamara, Kecamatan Mapanget Barat, Manado itu.

Sebelum meninggal, Fanli sempat dilarikan ke RS AURI. Tim medis sempat memberikan pertolongan. Tapi, kondisi Fanli sudah sangat kritis sehingga dirujuk ke RS Prof Kandou. Namun, saat tiba di RS Kadou Fanli sudah meninggal.

Dari RS Prof Kandou, jenazah Fanli dipindahkan ke RS Bhayangkara untuk dilakukan autopsi.

Kapolresta Manado, Kombes Benny Bawensel mengaku sedang menyelidiki adanya unsur kelalaian dalam kasus ini.

Selain mendalami keterangan para saksi dari pihak sekolah, siswa teman korban, dan keluarga, polisi menunggu hasil autopsi.

Fanli dihukum lari bersama lima siswa lainnya pada Selasa (1/10/2019). Polisi menyebut Fanli terlambat datang ke sekolah sekitar pukul 07.15 wita.

Fanli dan siswa yang terlambat mulanya dijemur di halaman sekolah selama 15 menit. Setelah itu, guru menghukum para siswa lari keliling lapangan halaman sekolah.

Dari olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi menyebut ukuran lapangan yang diputari 68 meter persegi. Saat mengelilingi lapangan, Fanli sempat bicara ke temannya sudah dalam kondisi tidak lagi kuat berlari.

"Yang bersangkutan saat memasuki putaran keempat jatuh tersungkur," ujar Benny.
Mengetahui siswanya meninggal, guru Fanli kaget dan syok. Dia juga langsung dilarikan ke rumah sakit.

"Tensinya sempat naik," ujar Benny Bawensel.
Hingga saat ini, guru yang memberikan hukuman lari tersebut belum dimintai keterangan oleh polisi.

https://riausky.com/mobile/detailber...n-sekolah.html





gue dulu jaman STM telat 10 menit ban motor depan belakang langsung digembosin sambil suruh nuntun motor keliling lapangan upacara 10 kali.... agak dempor juga !