lonelylontongAvatar border
TS
lonelylontong
Membandingkan Bulutangkis Dengan Sepak Bola. Kapan PSSI Mau Belajar Dari PBSI?

gbr diambil dari : bolasport.com

Pertama-tama saya harus menekankan bahwa ini hanya sebuah opini pribadi, kalau ada salah kata mohon dimaafkan, kalau ada yang ingin berdiskusi dan berdebat saya sambut dengan tangan terbuka. Tujuan tulisan ini hanya membuka sebuah diskusi saja.

Semenjak saya lahir dan besar di Indonesia, ada tiga olahraga yang sejauh sepengetahuan saya memiliki jumlah penggemar yang besar di Indonesia ini : Sepakbola, Bulutangkis, danTinju.

Saya ingat sewaktu hanya ada satu stasiun TV di Indonesia, setiap kali ada siarang langsung TVRI yang berhubungan dengan tiga olahraga di atas, bisa dijamin jalan di depan rumah saya langsung sepi, karena sebagian besar orang memilih untuk menunggu di depan TV. Kalah menangnya atlet Indonesia di tiga jenis olahraga ini, akan menjadi bahan pembicaraan selama berhari-hari.

Saya tertarik membahas bulutangkis dan sepakbola, karena sedemikian besar animo masyarakat Indonesia terhadap kedua olahraga tersebut, namun seakan seperti bumi dan langit, prestasi antara bulutangkis dan sepak bola.

Berikut ini beberapa perbandingan saya antara bulutangkis dengan sepakbola :

Prestasi di dunia Internasional
Bulutangkis: atlet-atlet bulutangkis Indonesia berprestasi di tingkat internasional, sampai-sampai tidak sedikit negara-negara luar yang mempekerjakan mereka sebagai pelatih tim nasional bulutangkis mereka.

Sampai sekarang Indonesia masih menjadi langganan juara di berbagai kompetisi bulutangkis tingkat internasional. Bahkan saya rasa tidak berlebihan kalau saya katakan, bahwa Indonesia adalah salah satu negara yang menjadi acuan jika kita bicara tentang bulutangkis.

Sepakbola : pernah  merajai asia, perlahan-lahan prestasi persepak bolaan Indonesia justru terus menerus menurun, hingga rasanya mulai terjun bebas, ketika negara-negara seperti Filipina, Vietnam dan Kamboja yang dulu jadi lumbung gol bagi Indonesia, sekarang justru menjadi ancaman.

Ada beberapa atlet sepakbola yang berprestasi di tingkat Internasional, tetapi sampai saat ini, rasanya masih sulit untuk dikatakan mereka sudah berhasil menerobos masuk pasar internasional. Belum ada sosok seperti Hidetoshi Nakata atau Park Ji Sung, yang menjadi perintis masuknya pemain sepakbola dari negara-nya masuk ke kompetisi utama di dunia.

Alih-alih mengirim pemain Indonesia merajai di kompetisi luar negeri. Yang terjadi justru arus masuknya pemain asing kelas tiga ke Indonesia dan sekarang banyak naturalisasi pemain asing yang bagi saya pribadi terasa sebagai satu kemunduran, bukan kemajuan.

Supporter
Bulutangkis : jarang terdengar ada dilakukan oleh suporter bulu tangkis. Jarang, atau bahkan tidak pernah, ada kerusuhan saat menonton pertandingan bulutangkis. Dengan demikian, tidak ada perasaan khawatir untuk datang dan menonton secara langsung. Hal ini menurut saya juga berpengaruh pada prestasi dunia bulutangkis kita.

Rasa aman berpengaruh dengan luasan masyarakat yang datang dan berpartisipasi baik sebagai supporter maupun pemain. Yang tentu saja kemudian berpengaruh terhadap pertumbuhan dan prestasi olahraga ini.

Sepakbola : jaman saya kecil dulu, setiap kali ada pertandingan antara Arema vs Persebaya, otomatis jalan raya sepi karena pemilik mobil berjaga-jaga dengan arus suporter yang pulang setelah menonton pertandingan.

Bukan apa-apa, siapa pun yang menang, luapan emosi dari kelompok suporter yang kalah, seperti sudah jadi satu agenda.

Kompetisi
Bulutangkis : kompetisi berjalan dengan ketat, mulai usia yang sangat muda. Kalau pernah datang ke klub-klub bulutangkis seperti misalnya Suryanaga di Surabaya, anda bisa lihat bocah kecil berlatih dedngan keras.

Kompetisi berjalan dengan ketatnya dari satu jenjang usia ke jenjang usia berikutnya, tidak mudah bagi seseorang yang bercita-cita menjadi seorang atlet bulutangkis untuk lolos pelatda, apalagi pelatnas.

Sepakbola : kompetisi berjalan dengan diwarnai banyak isu yang tidak sedap. Di usia muda, isu orang tua yang menyisipkan sejumlah uang agar anaknya bisa dimasukkan ke dalam tim, ada isu pelatih yang mencuri umur.

Di kompetisi profesional, isu jual beli skor, wasit yang bisa dibeli, bahkan sampai pengurus PSSI-nya pun tidak terhindar dari isu-isu tidak sedap.

------------------------------------------

Bagi saya pribadi, timnas sepakbola Indonesia lebih kejam dari mantan isteri/pacar. Kalau mantan isteri/pacar, sakitnya tuh cuma sekali, setelah itu bubar. Kalau timnas, dari waktu ke waktu, selalu ada saja berita yang menjanjikan

Setiap kali ada kompetisi di tingkat internasional (meski hanya tingkat ASEAN), selalu ada harapan yang perlahan membubung tinggi. Sebelum kemudian hati kita dihancurkan dengan penampilan yang mengecewakan.

Bagi saya pribadi menonton siaran langsung timnas Indonesia, tidak kalah seru dengan menonton la liga atau Piala Champion, bukan karena skill permainan yang ditampilkan, tetapi karena kedekatan emosional antara saya dan timnas yang sedang bertanding.

Tetapi seperti cinta tak berbalas, janji prestasi PSSI sampai sekarang belum juga terbayarkan.

Bagi saya pribadi mungkin yang paling berkesan adalah kiprah timnas di Piala Asia 1996. Meskipun mereka gagal lolos dari grup, tapi perjuangan mereka melawan tim-tim kuat, membuat saya respect terhadap timnas waktu itu.

Harapan saya pada pemerintah, bersihkan PSSI dari benalu-benalu yang membuat PSSI busuk dari dalam. Sanksi FIFA buat saya tidak masalah, tidak ada gunanya diijinkan berkompetisi di tingkat internasional, jika tidak ada prestasi yang ditunjukkan.

Perbaiki kompetisi dalam negeri, berhenti berusaha mencari prestasi dengan cara instan, mengirim pemain elit keluar negeri seperti proyek Primavera, atau sekarang dengan jalan naturalisasi pemain asing, menurut saya bukanlah cara untuk membentuk timnas yang berprestasi.

Lebih baik belajar dari kompetisi yang ketat dan berjenjang yang terbentuk di olahraga bulutangkis. Pemain akan tumbuh kuat dalam kompetisi yang sehat dan ketat.

Sementara saya, seperti ABG bucin, dengan hati penuh luka, aku dalam diam menanti prestasi sepakbola Indonesia.

Sumber : opini pribadi
Diubah oleh lonelylontong 08-09-2019 06:33
pengomon
hvzalf
haidar057
haidar057 dan 12 lainnya memberi reputasi
13
5.7K
56
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan