footballredAvatar border
TS
footballred
Suporter Timnas Indonesia (Masih) Belum Dewasa

Pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2022 antara tim nasional Indonesia vs Malaysia berakhir dengan skor 2-3 untuk kemenangan Malaysia. Indonesia sempat unggul terlebih dahulu lewat gol yang dicetak Beto pada menit 12 sebelum disamakan oleh Mohamadou Sumareh pada menit 37. Beto kembali membawa Indonesia unggul di menit 39, sebelum akhirnya harus takluk lewat dua gol yang dicetak Syafiq Ahmad pada menit 66 dan Sumareh pada menit 90+7.

Banyak sekali kritik yang bisa disampaikan untuk permainan timnas Indonesia, seperti stamina yang kedodoran di babak kedua, lini tengah yang tidak bisa memotong bola, sampai kegagalan Andritany memotong bola yang berujung gol kemenangan Malaysia. Tapi yang bakal ane bahas di sini bukanlah soal performa timnas, tetapi kelakuan suporter Indonesia yang masih saja brutal.

Kerusuhan bermula saat Ricky Fajrin mengalami cedera dan ditandu ke luar lapangan. Beberapa suporter berlarian ke arah tribun suporter Malaysia dan mulai menyerang. Dari kacamata ane sebagai suporter yang hadir langsung di lapangan, awal mula kerusuhan tidak terlihat jelas karena ane berada di sisi yang berlawanan dengan Ultras Malaya. Namun terlihat bahwa ada lemparan botol dari atas tribun suporter Malaysia. Akhirnya beberapa petugas keamanan berhasil mengamankan suporter yang berusaha membuat rusuh. Tetapi rusuh ternyata tidak berhenti sampai di situ, dari arah tribun selatan pun terjadi keributan yang tidak jelas awalnya. Mungkin penonton layar kaca lebih mengetahui jelas kejadiannya. Saat pertandingan berakhir pun, suporter Malaysia harus diamankan oleh aparat keamanan hanya untuk keluar dari tempat duduk. Bahkan sampai ane keluar dari stadion pun masih banyak aparat keamanan yang bersiaga untuk menjaga Suporter Malaysia.


Keributan ini mungkin saja tidak akan terjadi jika semua pihak menahan diri. Tidak bisakah kita menikmati pertandingan bola sewajarnya pecinta sepak bola? Awalnya ane senang saat melihat sudah mulai banyak keluarga yang membawa serta istri dan anaknya untuk menonton sepak bola dan mendukung timnas. Tetapi semua berubah saat pertandingan mau dimulai. Berawal dari siulan dan cemoohan saat lagu kebangsaan Malaysia diputar, hingga chant "Malaysia itu anjing!". Hal tersebut membuat ane berpikir kalau sepertinya mimpi untuk membawa serta keluarga ane menonton timnas Indonesia masih jauh dari angan-angan.

Terlepas dari sejarah panjang yang pernah terjadi antara Indonesia dan Malaysia sebagai negara, tidak seharusnya pertikaian tersebut dibawa sampai ke lapangan sepak bola. Lapangan sepak bola seharusnya bersih dari yang namanya politik dan rasis. Apalagi sampai ada dendam yang entah tidak tahu dari mana awalnya. Banyak suporter yang ane dengar meneriakkan, "Ngga jadi makan anjing Malaysia nih hari ini". Apakah yang meneriakkan tersebut punya masalah pribadi dengan suporter Malaysia? Atau hanya dendam turunan seperti yang lazim terjadi di suporter Indonesia?

Apapun itu, tragedi semalam memperburuk citra sepak bola Indonesia. Sanksi FIFA nampaknya sudah kelihatan. Tidak inginkah kalian bertanya pada diri sendiri. Sudah dewasakah saya sebagai suporter Indonesia?

kolollolok
MEandACM
MEandACM dan kolollolok memberi reputasi
2
2.8K
32
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan