Halo Agan-Sista, bicara tentang rencana perpindahan Ibukota. Wajar dong sebagai warga negara yang baik, sebelum kita mendukung kebijakan yang presiden buat, kita kritisi sedikit kebijakan ini? Toh demi kebaikan kita semua bersama, dalam jangka yang amat panjang.

Sejak tahun 1961 DKI Jakarta resmi ditetapkan sebagai Ibukota. 58-tahun berlalu, presiden terpilih kita periode ini membuat suatu kebijakan tentang pindahnya Ibukota.



Dengan berbagai alasan seperti, kemacetan, kepadatan penduduk, PDB tidak merata (jawasentris), ketersediaan air bersih, banjir, dan sebagainya. Semua alasan tersebut tentu benar ada, terjadi demikian.



Namun, sudah siapkah kita pindah ibukota saat ini? Mengingat pembangunan beberapa infrastruktur yang baru dimulai, dan hutang yang tinggi, hingga mencapai Rp 4,603 triliun per juli 2019. Pembangunan ibukota memerlukan dana yang tidak sedikit, darimana sumber dananya nanti? Apalagi jika pembangunan dilakukan secara serentak. Adakah kemungkinan beberapa proyek akan mangkrak dikarenakan kurang dana? Berapa aset negara yang harus dijual? Begitu banyak pertanyaan realistis yang membutuhkan jawaban konkrit.



Belum lagi masalah lingkungan alam di Kalimantan, bagaimana pemerintah kita menjaga habitat alam disana secara tegas (atas-bawah), sehingga rencana pemindahan ibukota ini nanti tidak justru menambah masalah kerusakan lingkungan baru.

Sungguh, saya percaya bahwa pemerintah kita berpikir dan mengkaji kebijakan ini sudah dari jauh hari sekali. Tinggal-lah ini beberapa pertanyaan yang butuh jawaban.

1. Sudah siapkah kita pindah ibukota?
2. Darimana anggaran dananya?
3. Bagaimana nasib jakarta?
4. Tindakan preventif yang bagaimana, yang sudah disiapkan atas kasus-kasus baru yang mungkin muncul ketika ibukota pindah nanti? Khususnya terkait perlindungan alam.
5. Dan mungkin masih banyak lagi.

Sedikit opini, dari saya yang belum jadi siapa-siapa (selain diri saya sendiri). Berdasarkan hemat saya, pemindahan ibukota belum tergolong urgent, bila dibandingkan persoalan lain yang saat ini kita hadapi. Seperti pendidikan yang belum merata, kesejahteraan buruh dan honorer, beberapa BUMN yang terus defisit, isu ras dan agama, rencana pemaksimalan bonus demografis kasus lama yang kian lama kian terlupakan (munir, century, lapindo, novel baswedan, dsb dsb).



Adapun setiap perbedaan pandangan atau pendapat diantara kita. Semoga semuanya bisa disampaikan secara baik demi tujuan yang baik pula.

Bersatu kita teguh!

Sumber foto : google
Referensi : disini dan disini