Luffy1503Avatar border
TS
Luffy1503
Hati-Hati dengan Cover
Saya bekerja sebagai seorang barista di sebuah cafe&space. Pada pertengahan tahun, saya dipindahkan ke salah satu cabang perusahaan tempat saya bekerja.

Saya bertemu dan menjalin hubungan asmara dengan supervisor di cabang tersebut.
Kenapa saya bisa tertarik dengan laki-laki ini, sekalipun usianya 3 tahun lebih muda dari saya?

Itu karena sifatnya yang lemah lembut, perhatian, tutur katanya sopan, rajin ibadah (tidak akan pernah dia melewatkan sholat), tampilannya baik dan lembut (khas orang soleh), terlebih lagi dia adalah supervisor yang teladan dan bertanggung jawab penuh terhadap pekerjaan.

Nilai plus lainnya, laki-laki ini tidak merokok, tidak minum, tidak judi, tidak suka berteriak dan membentak wanita, apalagi memukul.

Dirinya krseluruhan, terdengar dan terlihat seperti laki-laki idaman semua wanita.

Saya sangat bahagia dan mempunyai harapan besar ketika saya berpacaran dengan dia. Dalam pikiran saya, wah...beruntung sekali aku. Apalagi ketika dia memperlakukan saya begitu manis, sopan dan baik. Dan yang paling penting, dia menjanjikan saya pernikahan dan keluarga baru.

Tapi apa yang terjadi adalah:

Pada bulan ke-3 hubungan kami.
Suatu sore saya mendengar perbincangan dia dengan ibunya (melalui WhatsApp).
Dari mulutnya sendiri saya mendengar dia berkata kepada ibunya: "Enggak kok mah. Aa itu enggak punya pacar. Nantilah soal pacar-pacaran itu. Aa sekarang ini cuma mau fokus kerja aja."

What the fuck!
Kalau dia enggak punya pacar, terus aku ini apa?

Walau begitu aku sabar. Siapa tahu bulan depan atau bulan-bulan berikutnya dia akan mengenalkanku dengan keluarganya.
Tapi saudara-saudara, harapanku itu hanya mimpi.
Karena setiap aku tanya soal keluarganya, dia selalu mengelak.

Namun aku tidak kehabisan akal. Aku mengatasi masalah ini dengan memperkenalkannya kepada keluargaku, terlebih dahulu. Dia bertemu ibu, adik-adik, keponakan dan iparku.
Harapanku, dia juga akan segera memperkenalkanku kepada keluarganya.
Tapi sekali lagi itu cuma mimpi. Yang kudapat adalah alasan demi alasan lagi.

Aku masih sabar.
Tetap kujalani hubungan ini meski aku tidak diakui.
Karena pikirku, kapan lagi dapat yang soleh.

Pada tahun ke-2 hubungan kami.
Dia mengajakku menikah dan tinggal serumah bersama orang tua serta saudara-saudaranya.

Bagaimana aku bisa datang sebagai calon menantu, ke rumah calon mertua yang yang tidak pernah mengenal namaku, mengetahui wajahku dan mendengar suaraku?

Alih-alih diterima aku malah diabaikan orang tua dan saudara-saudaranya, kayak aku ini kotoran yang tidak penting.

Setelah itu, si laki-laki soleha ini meninggalkanku.
Dengan alasan dia bukan milkku dan aku bukan miliknya. Katanya aku pantas mendapatkan laki-laki yang lebih baik dari dia.

Sekali lagi aku tabah.
Tanpa air mata, aku membiarkan dia pergi.

Karena aku tidak punya pekerjaan, uang dan tempat tinggal. Maka jalan cepat mendapatkan uang adalah dengan memulung. Tabah aku mengorek-ngorek karung sampah. Mencari botol, cup bekas, kertas dan plastik.
Kaki kudisan dan kulit terbakar pun tak apa.

Namun beberapa minggu kemudian. Si laki-laki soleh ini menghubungi aku lagi lewat WA dan FB
Aku melihat pesannya beberapa hari kemudian. Maklum, uang dari rosok cukup untuk makan saja. Waktu itu aku dapat rejeki lebih untuk beli kuota.

Di dalam pesannya, dia bilang sangat menyesal membuatku terluka dan menderita.
Dia bilang sangat menyayangi aku dan tidak ingin aku pergi. Dia bilang ingin segera menikahiku.

Harapanku hidup lagi. Tapi langsung hancur seketika, saat aku melihat dia berteman ria dengan mantannya.

What the fuck!

Aku marah besar, menghujat dan memakinya dengan segala jenis nama binatang yang tetlintas di kepalaku.
Dengan gampangnya dia hanya bilang : "Maaf."

Dengan tegas kukatakan bahwa aku tidak ingin berurusan lagi dengannya dalam bentuk apapun.
Aku selesai.

Lalu dengan dramatisnya dia bilang: "Aku terima kalau itu memang keputusanmu. Walalu berat dan akan membutuhkan waktu lama bagiku untuk menghapus perasaanku padamu."

Kalau saja membunuh tidak dosa, sudah ku bacok laki-laki ini sampai mati.

Segera aku memblokir seluruh kontak dan akun media sosialnya. Karena dia dan keluarganya lebih busuk dan menjijikkan dari pada karung-karung sampah yang ku kais setiap hari.

Saat ini kufokuskan diriku untuk bekerja. Dari hasil rosok dan bantuan keuangan dari adikku, aku membuka gerai indomie kecil di sebuah mall.

Saat keuanganku sudah stabil, aku akan menabung untuk membeli sebuah rumah kecil di tepi danau.

Pelajaran yang kudapat dari hubunganku yang mengerikan ini adalah.
Orang yang sok suci itu ternyata amat sangat menjijikkan.

tata604
tata604 memberi reputasi
1
730
6
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan