n4z1.v8Avatar border
TS
n4z1.v8
Habib Rizieq Sebut BPIP Tak Paham Esensi Pancasila, Ini Respons Istana


Habib Rizieq Sebut BPIP Tak Paham Esensi Pancasila, Ini Respons Istana

Jakarta - Imam besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab menyerang Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) yang dibentuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menurutnya tidak paham hakikat dan esensi Pancasila. Pihak Istana pun merespons.

"Apapun yang keluar dari kata-kata Rizieq, itu adalah gambaran dari kepribadiannya karena semua mata dan memandang dan melihat dan mendengar apa yang beliau videokan, saya tidak patut dan tidak pantas untuk memberikan satu penilaian," kata Tenaga Ahli Kedeputian IV Kantor Staf Presiden, Ali Mochtar Ngabalin, saat dihubungi, Sabtu (24/8/2019).

Namun, lanjut Ngabalin, dia menegaskan untuk dan atas nama pemerintah, Presiden Jokowi memiliki gagasan dan upaya untuk menjaga Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara. Salah satunya dengan membentuk BPIP.

"Karena itu, inilah upaya yang dilakukan oleh pemerintah, inilah yang dilakukan dan diupayakan oleh Bapak Presiden. Presiden tidak menutup diri dari kritik dan masukan. Pak Jokowi membuka diri selebar-lebarnya," ucapnya.

"Semestinya gagasan-gagasan cerdas yang dimiliki oleh Rizieq itu bisa disampaikan kepada pemerintah, duduk bareng kita ngobrol. Siapa-siapa yang beliau utus kalau beliau belum bisa masuk kembali ke Tanah Air, apa yang hendak diberi masukan, monggo. Tapi menggunakan diksi dan narasi dengan memberikan akronim yang dengan pilihan-pilihan kata yang tidak tepat bagi seorang tokoh, seorang ulama, habaib yang dialamatkan kepada pemerintah, kepada presiden, kepada negara, menurut saya tidak terlalu etis. Biarlah nanti umat, rakyat dan bangsa Indonesia yang memberikan penilaian kepada apa yang dilakukan oleh saudara Rizieq Syihab," sambung Ngabalin panjang lebar.

Ngabalin menegaskan, pemerintah selama ini terus berupaya menjaga Pancasila, salah satu langkahnya dengan membentuk BPIP. Presiden Jokowi menurutnya tegas menghalau paham-paham lain yang ingin berupaya mengganggu Pancasila.

"BPIP adalah sebuah ikhtiar, jangan keliru. Badan Pembinaan Ideologi Pancasila adalah sebuah ikhtiar untuk dan atas nama negara RI, Presiden Joko Widodo melakukan langkah-langkah untuk menjaga memelihara dan terus memperjuangkan perjuangan penegakan Pancasila dan UUD 1945, kebhinekaan kita. Makanya kita terus bergerak melawan intokleransi," jelas Ngabalin.

Ngabalin menepis ucapan Rizieq yang menyatakan ada pihak yang berupaya melakukan pergeseran Pancasila dari dasar negara menjadi pilar negara. "Suruh aja tulis apa yang dia mau. Ngomong dong. Suruh aja dia pidato, bikin v-log. Biar saya kasih presiden. 'Pak ini lho yang dimaksud sama Rizieq Syihab menggeserkan pancasila dari ideologi menjadi pilar'. Berikan dong masukan," ucapnya.

Sebelumnya, Rizieq menyinggung soal BPIP ini dalam pidatonya di milad ke-21 FPI lewat video dari Mekah yang disiarkan langsung dari akun YouTube Front TV, Sabtu (24/8). Milad FPI sendiri diadakan di Stadion Rawa Badak, Koja, Jakarta Utara.

Rizieq mengatakan Pancasila adalah dasar negara Republik Indonesia, bukan pilar negara. Dia menyebut ada pihak yang menyebut Pancasila sebagai pilar negara yang dia nilai sama sekali tidak paham konstitusi bahkan gagal paham tentang dasar negara Republik Indonesia.

"Ironisnya justru rezim perselingkuhan antara komunis sosialis dan liberal kapitalis yang mulai berkuasa sejak reformasi laten kiri 1998, yang merasa paling NKRI dan paling pancasilais, telah dengan sengaja menggeser Pancasila yang berintikan Ketuhanan Yang Maha Esa dari dasar negara menjadi pilar negara. Dan parahnya mereka sosialisasikan pergeseran ilegal dan inkonstitusional tersebut secara sistematis melalui lembaga-lembaga tinggi negara bahkan melalui lembaga tertinggi negara," ujar Rizieq.

"Lebih parahnya lagi rezim yang tidak paham hakikat Pancasila ini telah membentuk Badan Pembinaan Ideologi Pancasila yang disingkat BPIP. Dengan anggota yang juga tidak paham esensi Pancasila tapi digaji lebih dari Rp 100 juga rupiah per bulan tiap anggotanya hanya untuk menonton dagelan penghianatan pergeseran Pancasila dari dasar negara menjadi pilar negara," sambungnya.

Karena itu, lanjut Rizieq, dia meminta jangan ada yang menyalahkan jika BPIP dikritisi, bahkan diminta dibubarkan.

"Jangan salahkan orang saat ini menyebut bahwa BPIP adalah badan penghianat ideologi Pancasila sehingga harus dibubarkan. Karena bukan saja pemborosan uang negara tapi juga sangat berbahaya buat eksistensi Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia. Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un ," ucapnya.(hri/knv)
sumber

========

Hehehehe.....
Mau bermain tafsir Pancasila Zieq?
Begini.
Didalam kehidupan berbangsa dan bernegara, adalah benar bahwa Pancasila yang telah menjadi komitmen bersama bangsa ini sebagai Dasar Negara. Dasar Negara sendiri artinya adalah Landasan. Landasan untuk berpikir, landasan untuk berucap, landasan untuk bertindak.

Namun, sebagai sebuah Dasar Negara, Pancasila juga adalah Pilar Negara, Dinding Negara, Atap Negara.

Jadi, Pancasila adalah sebuah kesatuan yang melingkupi bangsa dan negara ini. Sebuah komitmen, sebuah cita-cita yang menyatukan tanah air ini, yang menghimpun segenap warga negaranya, tanah airnya, bangsanya dalam sebuah cita-cita bersama.

Ketuhanan Yang Maha Esa adalah atap negara ini. Itu artinya seluruh warga negara dijamin haknya untuk beragama dan beribadah sesuai kepercayaannya masing-masing selama tidak mencampuradukan sebuah agama dengan kepercayaan lain sesuai fitrahnya dan Kitab Sucinya.

Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, adalah Dinding yang membentengi setiap warga negara agar tidak sewenang-wenang dengan warga negara lain. Tak ada mayoritas dan minoritas. Semua sama dimata Tuhan, dimata Allah. Dan sebagai manusia, perilaku binatang bukanlah cerminan dari seorang manusia yang berTuhan.

Persatuan Indonesia, adalah dinding lain yang menyatukan bangsa ini dalam keberagaman. Sesuai dengan fitrahnya sebagai mahluk sosial, maka manusia pasti berinteraksi dengan manusia lain dengan sejajar, bermartabat, duduk sama rendah, berdiri sama tinggi, untuk mencapai tujuan yang sama bangsa yang besar ini.

Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan, adalah pengejewantahan dari sistem demokrasi kita yang telah kita jaga bersama sejak Indonesia Merdeka yang terbukti sampai sekarang masih bisa diakomodir bersama, dengan menitipkan amanat kepada wakil-wakil rakyat, meskipun pada pelaksanaannya banyak terjadi penyimpangan, tetapi itu bukan kesalahan sistem, tapi terjadi pada manusia-manusianya yang menjadi wakil rakyat.

Terakhir, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia adalah landasan yang menjadi pijakan rakyat Indonesia dan negara ini agar dapat melaksanakan keadilan itu tanpa melihat suku, ras, agama, dan golongan. Keadilan yang sesuai dengan Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan esensi dari keadilan itu sendiri.

Jadi, apa yang salah dimata Rizieq?

Disisi lain, ada penghinaan luar biasa kepada bagsa dan negara ini dari ucapan kurang ajar Rizieq.

Rizieq menganggap bahwa Reformasi 1998 adalah kerjaan Komunis plus Liberal. Jadi, Komunis dan Liberal yang sejatinya bertentangan, dimata Rizieq, mereka berkolaborasi menjatuhkan Suharto. Dan karena Rizieq menganggap pemerintahan era Reformasi sampai sekarang adalah produk Komunis Liberal Kapitalis, maka seluruh Presiden sejak Reformasi adalah Komunis. Itu berlaku pada Habibie, Gusdur, Megawati, SBY, serta Jokowi. Dan MPR/DPR sejak era Reformasi juga Komunis, termasuk para wakil rakyat dari Partai Islam!

Sebuah ketololan yang tengah dipertontonkan oleh seorang pengecut yang hanya berani mencicit dari gurun!

Rizieq, boleh sesumbar bilang ini salah, itu salah. Tetapi dia sendiri tidak bisa menjabarkan dimana salahnya. Padahal, sejak awal Rizieq getol menginginkan Pancasila kembali menjadi Piagam Jakarta yang memuat kalimat : Dengan Kewajiban Menjalankan Syariat Islam Bagi Pemeluknya, yang pernah termuat dalam sila Pertama Pancasila.

Sukarno boleh berjuang mati-matian bagi bangsa ini. Tetapi Rahmawati, Guruh, tidak pernah ikut berjuang merebut kemerdekaan ini. Dan mereka harus tahu diri.

Moyang Rizieq, mungkin ikut berjuang merebut kemerdekaan negara ini, tapi Rizieq tidak pernah ikut berjuang merebut kemerdekaan ini. Jadi seharusnya dia juga tahu diri!

Sementara Gubernur koplak yang datang pada Harlah Ormas Rizieq, nampaknya ikut mempertontonkan kebodohan dengan menyebut Imam Besar Ummat Islam. Sejak kapan Rizieq ditasbihkan menjadi Imam Besar Ummat Islam? Dalam forum apa? OKI? Maklumat Ulama se Indonesia? Tidak ada. Itu hanya pengakuan kelompoknya sendiri. Dan Gubernur tolol itu menjilat dengan manisnya sebagai ucapan terimakasih atas bantuannya menjadi Gubernur Ayat dan Mayat.

Ketika ada kebodohan luar biasa yang dipertontonkan okeh seorang pemimpin diujung timur sana, ternyata ada juga sebuah kebodohan yang justru digaungkan dipusat kota.

Kebodohan dari orang bodoh untuk orang bodoh.
Menyedihkan.
Diubah oleh n4z1.v8 24-08-2019 08:41
ikaenjichloe003
windmilz
mijunk
mijunk dan 41 lainnya memberi reputasi
42
6K
92
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan