Sepanjang memori dua belas tahun saya saat sekolah wajib selalu ada satu peraturan yang tidak saya sukai. Itu adalah peraturan rambut pendek bagi pria.

Saat sekolah dulu pihak sekolah saya selalu menegaskan setegas tegasnya bahwa panjang rambut anak laki laki tidak boleh lebih dari satu setengah sentimeter (di sekolah lain mungkin berbeda tapi seperti itulah di sma saya dulu).

Alhasil penampilan bagian kepala semua siswa pria (kecuali yang benar benar botak) adalah sama, rambut cepak ala tentara.

Setelah mulai kuliah dan mulai memanjangkan rambut saya pun mempertanyakan peraturan rambut pendek tersebut. Apa peraturan itu memang ada gunanya?

Pendidikan memang penting dan segala hal yang mendukung pendidikan akan diatur dalam peraturan. Peraturan peraturan yang mendukung pendidikan misalnya tidak boleh datang terlambat, dilarang membawa barang barang yang tidak perlu atau wajib memperhatikan di kelas.

Namun sayangnya sejauh apapun saya berpikir saya tidak bisa menemukan alasan dimana peraturan rambut pendek akan mendukung pendidikan.

Alasan alasan yang saya ingat dulu pernah dilontarkan guru guru saya adalah hal hal semacam ‘begitu baru rapi’ atau ‘laki laki itu nggak boleh berambut panjang. Tapi apakah itu benar?

RAMBUT MENGGANGGU PEMBELAJARAN

Alasan klasik. Rambut yang panjang akan mengganggu dalam pembelajaran. Jika itu alasannya kenapa perempuan boleh memanjangkan rambut sesuka mereka sedangkan laki laki tidak bisa? Bukankah ini diskriminasi namanya? Dimana kesetaraan gender disini?

Apakah dengan memiliki rambut yang tidak bisa digenggam akan membuatmu memiliki konsentrasi super atau semacamnya? Tidak. Tidak ada alasan rambut bisa mengganggu pembelajaran.

RAMBUT PENDEK ITU RAPI

Saya penasaran siapa yang menciptakan statement seperti itu. Mari kita lihat apa yang dikatakan KBBI mengenai arti kata rapi.



Sekarang saya akan bertanya, apa bisa disebut rapi jika rambut itu bahkan tidak bisa diapa apakan?
Memangnya rambut panjang yang disisir lurus dan dipakaikan minyak rambut itu tidak rapi?
Apakah sebenarnya peraturan rambut pendek hanyalah konspirasi antara sekolah sekolah dengan para tukang cukur untuk meningkatkan pendapatan mereka?

***

Pada akhirnya alasan yang paling mungkin untuk aturan rambut pendek adalah untuk menciptakan kepatuhan buta. Tidak perlu dipertanyakan dan cukup dipatuhi saja, seperti itulah peraturan ini.

Dengan menciptakan kepatuhan buta membuat murid murid di didik menjadi budak perusahaan yang patuh yang harus berpenampilan rapi dan berambut pendek.

Jadi jika seperti itu apa gunanya pendidikan kewirausahaan yang meminta kita untuk menciptakan lapangan kerja. Apa gunanya pendidikan yang harusnya memberikan masa depan yang lebih baik bagi siswanya jika peraturan seperti ini masih diterapkan tanpa alasan yang jelas?

Saya berharap, di masa depan, pendidikan di indonesia meninjau kembali peraturan peraturannya. Apa artinya kebebasan jika hal sederhana seperti rambut panjang masih dipermasalahkan tanpa aturan yang jelas?

Sekian dari saya mari bertemu di thread saya yang lainnya.