adnanamiAvatar border
TS
adnanami
Dolenmu Kurang Adoh, Mulihmu Kurang Bengi!
"Dolenmu Kurang Adoh, Mulihmu Kurang Bengi!"




Sering ane mendengar kata - kata ini di daerah ane tumbuh dan berkembang, yaitu wilayah Jawa Timur. Arti kalimat tersebut adalah "Mainmu kurang jauh, pulangmu kurang malam!" Kalimat ini ditujukan untuk orang yang mudah marah, mudah tersinggung, dan jika diajak ngobrol kurang nyambung karena kurang wawasan. Sebenarnya pantas nggak sih kalau kalimat ini ditujukan untuk mereka yang dianggap seperti itu?

Menurut ane penggunaan kalimat itu kurang tepat sih, karena level kebaperan seseorang itu sudah bawaan lahir alias telah menjadi karakternya. Jadi mau dia sudah main jauh sampai ke Atlanta, foto bareng jerapah di Afrika, makan sate buaya di Brazil dan keliling dunia sekalipun, karakter khasnya ini pasti akan selalu mereka bawa. Meskipun melihat "dunia luar" kadang membuka mata kita tentang hal - hal yang selama ini belum pernah kita tau dan memperkaya kita dengan pengetahuan baru, jika baper ini sudah sifat ya akan susah untuk mengingkarinya. Apalagi tidak semua orang bisa memetik hikmah dari travellingyang sudah ane sebutkan di atas. Khususnya untuk mereka yang niat melancong hanya untuk show off di media sosial tanpa membuka mata dan pikirannya tentang hal - hal yang mereka temui di sekitarnya.

Lalu untuk kalimat terakhir "Mulihmu kurang bengi" seperti menafsirkan bahwa pulang malam itu baik, padahal ya tergantung kemana dia menghabiskan waktu kok sampai bisa pulang malam? Kalau pulangnya malam karena sibuk cari ilmu baru bagus, tapi kalau hanya untuk nongkrong - nongkrong nggak jelas menghabiskan uang ya percuma saja.

Munculnya kalimat ini berasal dari orang - orang yang merasa bahwa diri orang lain tidak cukup baik. Walaupun quote ini sangat lumrah dan seolah menjadi trend di pergaulan anak Jawa Timuran tetap saja keluarnya kalimat itu dari bibir seseorang dilandasi perasaan lebih baik daripada orang yang dikatai.

Dunia memang aneh, penuh dengan manusia - manusia yang merasa dirinya baik padahal itu adalah sebuah masalah besar karena hanya "merasa" sedangkan realitanya bagaimana? Yang bisa menilai adalah orang yang melihat. Bicara urusan sudut pandang memang tak ada habisnya. Selalu ada keragaman dan perbedaan yang memperkaya sudut pandang itu sendiri bahkan sekali waktu mampu memunculkan pertikaian.

So, intinya nggak ada hubungannya sih antara orang yang suka main jauh dan pulang malam dengan tingkat temperamen dan wawasan seseorang. Karena wawasan didapatkan dari belajar melalui hal apa saja dan tingkat mudah marahnya seseorang bergantung pada sifat bawaannya sedari lahir.

Udah ane cuma mau nulis itu aja hehe emoticon-Smilie semoga ada manfaatnya buat agan dan sista yang membaca thread ini meskipun sedikit

Jika thread ini dirasa bermanfaat, silahkan bagi cendol dan rating 5 nya! Follow adnanami di kaskus, share dan komentar di bawah ya Gan ! Sis !
erina79purba
swiitdebby
hazelmoon
hazelmoon dan 12 lainnya memberi reputasi
13
3.3K
70
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan