Indonesia kebanggaanku



Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung

Mungkin peribahasa itu sudah seringkali Agan Sista dengar dalam kehidupan sehari-hari. Rangkaian kata yang penuh dengan makna dan prinsip dalam kehidupan. Satu kalimat peribahasa itu pula yang bisa menggambarkan kebanggaan ane sebagai bagian dari Bangsa Indonesia.
 
Bagaimana aku tidak bangga dengan Indonesia?
Terlahir dari rahim seorang wanita Indonesia. Dengan cinta dan kasih sayangnya, ia mencurahkan seluruh perhatiaannya padaku, hingga aku besar. Mengajari banyak hal tanpa pamrih. Ikut bersedih saat kumenangis, ikut tersenyum saat aku tertawa.
Nikmat Tuhan mana lagi yang kau dustakan?


 
Bagaimana aku tidak bangga dengan Indonesia?
Dari seorang ayah berkewarganegaraan Indonesia, ane dibesarkan. Bertempat tinggal di negara Indonesia dan membuka pintu rezeki di bumi  wilayah Indonesia. Hingga, aku besar dan mengerti artinya memanfaatkan sumber daya alam Indonesia dengan bijak.
Nikmat Tuhan mana lagi yang kau dustakan?
 


Bagaimana aku tidak bangga dengan Indonesia?
ga bisa memnghasilkan sebuah karya tulis, aku diarahkan dan diajarkan oleh guru berbangsa Indonesia. Mereka mengajariku bagaimana seorang manusia bisa bertahan di kehidupan ini. Pengetahuan dan kemampuan yang kuperlukan di masa depan, mereka ajarkan dengan dengan penuh  keikhlasan.
Nikmat Tuhan mana lagi yang kau dustakan?
 


Bagaimana aku tidak bangga dengan Indonesia?
Dari hasil bumi ini aku mengisi perutku, dari hasil bumi ini aku mendapatkan tenagaku. Oksigen yang kuhirup berada di wilayah negeri ini. Air jernih yang mengalir dari dalam tanah bumi ini. Bumiku Indonesia.
Nikmat Tuhan mana lagi yang kau dustakan?
 


Bagaimana aku tidak bangga dengan Indonesia?
Pagi hari aku bangun dengan melihat hijaunya sawah Ibu Pertiwi. Hamparan tanaman padi yang ditanam di bumi Indonesia. Dirawat dengan penuh ketulusan hingga menghasilkan beras yang kujadikan makanan pokok sehari-hari.
Nikmat Tuhan mana lagi yang kau dustakan?
 


Bagaimana aku tidak bangga dengan Indonesia?
Di tanah ini, aku mengenal berbagai macam suku dan adat istiadat. Dari keberagaman itu, aku mengenal nilai toleransi dalam kemajemukan. Belajar memahami dan menghormati perbedaan. Menjadikanku tetap menjaga persatuan dalam perbedaan.
Nikmat Tuhan mana lagi yang kau dustakan?



Bagaimana aku tidak bangga dengan Indonesia?
Di tanah ini aku berdiri, mengejar mimpi sebagai seorang pendidik. Mendidik pemuda dan pemudi Indonesia dengan penuh kekaguman dan harapan. Doa selalu kupanjatkan untuk mereka, agar menjadi insan mulia yang akan membanggakan Indonesia. Seberapa pun kekurangan yang dimiliki, tidak akan membuatku mundur mendidik mereka. Karena tongkat estafet kemajuan banga Indonesia ada di tangan mereka.
Nikmat Tuhan mana lagi yang kau dustakan?
 
Jayalah terus tanah airku, bangsaku, Indonesiaku. Semua kekurangan yang dimiliki kini, tidak membuat semangatku turun untuk terus merasa bangga padamu Indonesia.
 
Karena, sekali lagi :
Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung.
 
Salam Hangat,
Retno Qren (RetnoQr3n)