Hari ini matchday, Aruna Jaya FC menjamu Gadjah Mada FC. Sudah sewajarnya kalau supporter kedua tim akan datang ke stadion untuk mendukung tim pujaannya menjadi pemenang. Dalam euforia membela itu, perselisihan bisa saja terjadi. Namun, tak akan pernah ada kemenangan yang sebanding dengan harga sebuah nyawa...

Rio baru saja tiba di stadion untuk menyusul Ray, dirjen supporter Aruna Jaya FC sekaligus kakaknya yang sudah berkumpul dengan supporter lain. Masing-masing kubu menyerukan chants dan slogan untuk mengobarkan semangat di antara sesama pendukung. Di tengah indahnya keharmonisan dalam perbedaan, sebuah bentrokan terjadi di antara dua kubu, menyisakan satu korban luka-luka dari kubu Gadjah Mada FC.



Pelaku pengeroyokan adalah tiga supporter Aruna Jaya FC. Dua oknum sudah diamankan, sementara seorang lagi melarikan diri. Ray bukanlah dirjen supporter yang memberi toleransi pada kekerasan, sekalipun itu dilakukan oleh anggotanya. Ia tegas mengomando anggotanya untuk segera menemukan si oknum, tak ada yang boleh melindunginya dari hukum.

Petunjuk mulai memberikan sedikit cahayanya saat Rio bertingkah laku tak biasa di sekretariat. Baru saja tiba di stadion, badannya sudah penuh luka, nafasnya terengah-engah, raut mukanya menutupi sesuatu. Rio tak bisa lagi menutupi perbuatannya setelah Ray menemukan kaos dengan noda darah di dalam tasnya. Hubungan kakak-beradik mereka pun diuji...



Ray, lo tuh kakak gue. Harusnya tuh lo lindungin gue, adik kandung lo. Apapun konsekuensinya!

Apakah Ray akan mengingkari prinsip demi melindungi adik kandungnya atau mengesampingkan hubungan darah demi memegang kebenaran? Saksikan selengkapnya di serial pendek persembahan I Dare Series - Akui Kesalahan, Padamkan Permusuhan.



Nantikan juga video selanjutnya dari I Dare Series, eksklusif di KASKUS TV.