n4z1.v8
TS
n4z1.v8
BIN Minta TNI Verifikasi Latar Belakang Enzo


BIN Minta TNI Verifikasi Latar Belakang Enzo

JAKARTA, KOMPAS.com — Juru Bicara Badan Intelijen Negara (BIN), Wawan Hari Purwanto, meminta TNI untuk melakukan verifikasi lebih detail terkait dengan latar belakang calon taruna di Akademi Militer, Enzo Zenz Allie.

"Mental ideologi (MI) tidak boleh ada yang berbeda dengan Pancasila. TNI perlu lakukan verifikasi lebih detail. Kata kuncinya dia (Enzo) harus steril dari ideologi yang berbeda," ujar Wawan saat diskusi polemik bertajuk "Enzo, Pemuda, dan Kemerdekaan" di Jakarta Pusat, Sabtu (10/8/2019).

Wawan menuturkan, ideologi yang berlawanan dengan nilai Pancasila dan NKRI kini memang rentan dan rawan terjadi pada masyarakat, khususnya pada pemuda Indonesia.

Ia menyebutkan, bahkan ada aparat penegak hukum juga berpotensi terhadap paham-paham radikalisme. Maka dari itu, menurutnya, perekrutan aparat perlu diperketat.

"Faktanya, ada lho aparat yang berbelok. Seperti di Jantho, Aceh, ada aparat yang memiliki paham radikalisme, kemudian langsung dipecat. Di Poso juga ada, hal itu menunjukkan bahwa begitu bahayanya jika perekrutan tidak steril," paparnya kemudian.

Maka dari itu, pihaknya meminta TNI untuk memverifikasi latar belakang Enzo. Pasalnya, ideologi merupakan salah satu dasar yang menjadi penting untuk menjadi seorang tentara.

"Kalau tidak steril itu berbahaya, kebijakan bisa mengarah ke kiri atau ke kanan yang tidak mengarah pada NKRI. Verifikasi perlu dilakukan, check and re-check," katanya.

Sebelumnya, TNI telah meneliti informasi terkait calon taruna di Akademi Militer, Enzo Zenz Allie, saat ia ikut seleksi, termasuk akun media sosialnya.

"Pada saat seleksi MI (mental ideologi) itu, selain tertulis juga ada wawancara, pada saat wawancara, pewawancara itu bawa laptop, ditanya kamu punya akun medsos apa, ya akun saya ini, ini, ini, setiap orang ditanya hal yang sama," ucap Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayor Jenderal Sisriadi ketika dihubungi Kompas.com, Kamis (8/8/2019).

Saat melakukan seleksi, TNI menelusuri banyak hal terkait calon taruna, tak hanya Enzo.

Mengenai informasi di media sosial yang mengait-ngaitkan Enzo dengan Hizbut Tahrir Indonesia ( HTI) yang merupakan organisasi terlarang, Sisriadi mengatakan bahwa pihaknya akan menelusuri informasi ini.

"Jadi pertanyaannya (apakah sudah ada perkembangan dari penelurusan informasi tersebut), belum, kami melakukannya dengan teliti," kata dia.

Enzo yang merupakan blasteran Perancis ini viral di media sosial. Berdasarkan video yang beredar di medsos, Enzo berdialog dengan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.

Uniknya, percakapan dilakukan keduanya dengan bahasa Perancis. Keduanya tampak fasih menggunakan bahasa Perancis.

Setelah video itu viral, salah satu akun Facebook bernama Salman Faris mengunggah informasi mengenai latar belakang Enzo yang diduga simpatisan HTI.

"Penasaran dengan sosok Enzo Ellie. Remaja blasteran Indonesia-Prancis yang viral karena lolos jadi anggota TNI. Iseng nyari akun FB-nya, wah ngeri-ngeri sedap juga rupanya. Anak ini bersama ibunya yang bernama Hadiati Basjuni Ellie terindikasi kuat sebagai simpatisan HTI. Pendukung khilafah dan anti pemerintah. Kalau ayahnya sendiri yang berkebangsaan Perancis, menurut informasi telah wafat. Bukan apa-apa, sekedar kewaspadaan saja. Jangan sampai TNI 'memelihara' anak ular," tulis akun tersebut.
sumber

===========

Ada beberapa hal yang menarik dari kasus Enzo ini. Bukan hanya masyarakat yang mengkritisi, tetapi beberapa pejabat serta institusi sampai harus berbicara, bertanya dan menjelaskan.

Menariknya, kasus ini mencuat semenjak mantan juru bicara HTI laknat, Ismail Yusanto, kembali menyuarakan isu Khilafah saat menghadiri IU IV yang digagas oleh PeA' 212.

Dan ketika masyarakat sudah berbicara sampai menjadi konsumsi nasional, terjadi penolakan dimana-mana, maka pada dasarnya bukan Enzo nya yang dimaksud, tapi paham khilafahnyalah yang dikuatirkan. Ini makin memberi gambaran jelas bahwa HTI sudah identik dengan PKI. Jikalau orangtuanya PKI, maka anaknya jelas PKI, itu menurut Orde Baru. Makanya, jangan harap keturunan PKI bisa jadi TNI atau ASN. Dan sekarang, kesamaannya jelas, jika orangtuanya HTI, maka anaknya pasti HTI. Artinya dia juga tertolak untuk menjadi TNI atau ASN.

Yang jadi masalah, paham khilafah sudah seperti virus yang menggerogoti segala sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. Mereka ada di ASN, di TNI, di Kampus, di POLRI, dimana saja, bahkan mungkin di Pemerintahan pusat atau daerah. Meskipun ditutup-tutupi, terkadang ada saja ungkapan atau komentar yang sedikit banyak berbau dukungan pada paham khilafah ini dari mereka yang telah teracuni paham usang ini.

Jika KSAD berkata bahwa TNI menerima anggota tidak melihat latar belakang orangtuanya, ini juga pasti salah. Sebab kalau benar demikian, maka tak ada batasan lagi bagi keturunan PKI untuk mendaftar jadi prajurit TNI. Itu logikanya.

Soal ketakutan beberapa pihak mengenai kasus Enzo ini membuat banyak orang tersadar bahwa HTI adalah musuh nyata yang ada didepan mata. Oleh sebab itu segala sepak terjangnya di Indonesia jelas haram, seharam PKI. Sehingga andai ada mantan kader, anggota, atau pimpinan HTI yang masih menyebarkan paham khilafah, wajib untuk ditangkap. Tanpa atau dengan bendera HTI, sama saja.

Prajurit TNI menyimpang dari doktrin NKRI? Banyak! Dan itu terjadi saat menjelang Referendum Timor-Timur, bahkan era sebelumnya. Terjadi juga saat DOM Aceh dengan GAMnya. Papua dengan OPMnya. Ini versi anyar dari tentara yang juga dimasa lalu mendukung PRRI, DI/TII atau PKI.

Dilain sisi, ungkapan-ungkapan orang-orang yang menganggap bahwa kalau mengkritisi soal isu khilafah dianggap membenci Islam atau muslim jelas ungkapan bodoh dari orang tolol. Bagaimana mungkin mengkritisi paham khilafah dianggap membenci Islam atau muslim sementara yang mengkritisi juga seorang muslim? Biasanya yang suka berbicara tolol seperti ini adalah mereka-mereka yang tak paham bahayanya sebuah bangsa, sebuah negara terpecah belah. Atau mereka merasa tengah berjuang membela agama? Coba tanyakan kepada mereka, setujukah mereka dengan perjuangan DI/TII? Apakah mereka bukan muslim? Beragama bukan Islam? Mereka jelas muslim. Apa mereka tidak kejam? Kata siapa? Bukti kekejaman DI/TII yang membawa jargon Islam masih berdiri di beberapa wilayah di Bandung. Lalu, apakah TNI dianggap membenci muslim dan Islam karena menumpas DI/TII? Padahal Siliwangi yang menumpas DI/TII jelas-jelas prajurit muslim. Mereka beragam Islam.

Kalau Khilafah bagi mereka yang merasa membela agama menganggap hal itu adalah nubuwah, takdir yang niscaya akan terjadi dan berdiri, ya sudah, biarkan itu terjadi dengan sendirinya, tak perlu diributkan sekarang. Biarkan itu mengalir. Toh tanda-tandanya saja belum terlihat. Mengapa harus dipaksakan? Dajjal belum datang koq. Dan masih banyak negara yang pantas untuk jadi pusat khilafah, ngapain maksa di Indonesia? Toh bangsa Israel saja yang katanya akan diperangi oleh seluruh muslim di dunia masih santai membangun negaranya. Masih sibuk dengan ambisinya mengexplore bulan, masih santai menyerang negara lain, koq disini malah sibuk dengan urusan yang belum tentu 50 tahun lagi terjadi.

Jadi, kalau ada pihak yang menganggap bahwa jika ada orang yang mempermasalahkan paham khilafah dianggap komunis atau pro PKI, maka bolehlah mereka yang menuduh ini dianggap pro DI/TII. Atau juga pro Daesh/ISIS. Toh DI/TII bermimpi Indonesia menjadi negara Islam sebagai cikal bakal khilafah, dan ISIS memperjuangkan khilafah. Adil?

Sebentar lagi HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke 74. 26 tahun lagi umur Indonesia 100 tahun. Bukan umur yang muda. Dan Indonesia tidak didirikan hanya untuk 100 tahun! Bukan untuk 200 tahun! Tapi selama langit belum runtuh, Indonesia harus tetap tegak berdiri.

Kalian yang muslim, silakan bersujud atau menengadahkan tangan berdoa.
Kalian yang Nasrani, silakan bersimpuh dan menggenggam kedua telapak tangan untuk berdoa.
Kalian yang Hindu, silakan bersila dan menyatukan kedua telapak tangan diatas kepala untuk berdoa.
Kalian yang Budha, silakan bersila dan menyatukan kedua telapak tangan didepan dada dan berdoa.
Kalian yang Konghucu, silakan berdiri menyalakan hio dan berdoa.

Tapi untuk Indonesia Raya. Untuk Merah Putih. Bangkitlah dan tegak berdiri!!! Jaga agar Merah Putih tetap berkibar di udara!!!

Padamu Negeri, Jiwa Raga Kami.
Diubah oleh n4z1.v8 10-08-2019 16:29
bstepanusnowbitooltien212700
tien212700 dan 34 lainnya memberi reputasi
35
5.9K
97
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan