yunda.meAvatar border
TS
yunda.me 
Dokumentasi Kenangan



“Nay… beli apa nih ?”

“lah ikooo, kok disini ?”

“hehe, oh ya Nay, gimana ? sudah dapet infonya dia ?”






Saat mentari menyungsung sinarnya, semua persiapan sudah selesai. Dan tiba saatnya untuk menyambut para adik adik dari penjuru kota. Disanalah dia, satu Ciptaan Tuhan yang tak kalah indah. Namun siapa yang menyadarinya ? Dan Semua ingatan dan kisah ini dari teman akrabku, Naya.

Seminggu yang lalu, aku tak sengaja melihat foto profil WA Tika, salah satu adik kelas di SMA dan kini seorang maba. Kami cukup dekat karena dia sering meminta bantuan untuk urusan desain gambar.

“dek ,dek. Itu fotomu pas ikut pesrom taun lalu ?” emoticon-Belo
“iya kak, kok tau sih, !?” emoticon-Roll Eyes (Sarcastic)

“Lah, lu kan sering ngomel pas adekmu lupa nganterin bekal buka puasa.” emoticon-Nohope

“hum. ya juga yaaa.. wkwkwk”

“unbelieveable. “ emoticon-Nohope

“oh ya itu siapa ya ? pendampingmu ?” kok kayak gak asing wajahnya ? emoticon-Malu

“ oh itu , itu kan kak Rasa” emoticon-EEK!

“Kak Rasa sopo toh ?” emoticon-Hammer

“ Ih, anak remus, kakak kelas kakak. Gak kenal kah ? atau lupa ? emoticon-EEK!

“ohh… gak juga sih, hehe” emoticon-Malu



***

Tak terasa aku sudah menginjak semester 5 dalam perkuliahan ini. Tiap libur semester ataupun lebaran pun tak lupa untuk berkumpul dirumah Nya, tentu tidak lupa dengan 5 orang teman kita lainnya. Seperti biasa, kita menyempatkan untuk berkumpul saling bercerita sembari makan makan dirumah Naya.


“Sini aku bantuin Nay,” emoticon-Cool
sembari mengambil ulekan untuk membuat bumbu rujak.

“widih, pak koki mulai beraksi. Wkwk “emoticon-Wink
tak lupa dia meledekku.

“asem lu , gak pernah tobat dari dulu ngeledekin gegara lebih jago masak dari pada kamu.” emoticon-Metal
Tak mau kalah

“itu baru kamu ngeledek, huh, tumben bantuin, biasanya juga Cuma liatin doang.” emoticon-Nohope

“Anu, itu Nay, duh kok aku lupa namanya ya ?” emoticon-Malu
berbegas buka WA dan scroll chat Tika.

“paan sih gak jelas nih anak” emoticon-Roll Eyes (Sarcastic)
Dengan tetap fokus memotong timun.

“Anu, mau Tanya, deket gak sama karasa ?” emoticon-Embarrassment

“ha ? Karasa yang mana ? yang remas ?” emoticon-EEK!

“naahh pinter , iya itu” emoticon-Malu

“ohh.. itu ehem, ada apa ikooo ? tumben Tanya cewek ? wkwk” emoticon-Wink

“umm anu nay.. itu … itu.. cerita soal dia dong” emoticon-Malu

“gak usah gugup gitu juga kali. Wkwk. Baiklah, dengerin kalo perlu catet ?!” emoticon-Cool



Ku lihat Naya berlalu ke teras untuk memberikan bahan rujak lainnya untuk dikerjakan anak anak. Dan tak lama kembali ke depan TV.
Naya pun mulai bercerita yang man terkadang aku potong tuk menyakinkan info yang kudapat ataupun ingatan yang ku tau. Cerita Naya pun mulai membuatku tak dapat banyak bicara setelah menyadari akan suatu kebersamaan yang tak terasa ku lewatkan begitu saja.


******

Progam utama dari ekstra pramuka di sekolahku sudah didepan mata. Satu demi satu persiapan dari tiap seksi sudah selesai. Sebagai progam dua tahunan yang akan berjalan selama 2 hari, tentu menjadi momen sangat dinanti. Apalagi aku mendengar dari Sie.acara bahwa wakil bupati yang akan menjadi inspektur upacara pembukaannya, wow bakal molor nih, batinku.

Menjelang hari H, semua panitia dikumpulkan, tak lupa juga panitia rekrutan, yang mana kami ambil dari sukarelawan untuk menjadi pendamping regu nantinya. Oh ya, disini aku menjadi anggota dari Sie. Dokumentasi. Sungguh sekbid yang sangat dinamis, dimana anggotanya bisa berjalan kesana kemari untuk mendokumentasikan jalannya kegiatan, yeah.

Hari pelaksaan lomba pun tiba , satu demi satu rombongan peserta dari berbagai pelosok kota mulai berdatangan dan upacara pembukaan pun telah dibuka oleh walik bupati.

Tak banyak mengulur waktu Lomba demi lomba telah selesai. Terbukti banyaknya menara tongkat yang sudah berdiri tegak di lapangan. Hari semakin sore, tugasku memfoto setiap jalannya lomba pun selesai. Dan akhirnya aku memilih untuk melihat lihat menara tongkat di lapangan.




“huf. Selesai semua,” batinku

“dek.. dek..” emoticon-Roll Eyes (Sarcastic)

Aku hanya clingak clinguk mendegernya. emoticon-Bingung (S)

“deeeek.. “ emoticon-Nohope


Terasa sebuah batu mengenai kakiku, ternyata seorang kakak kelas yang memanggilku. Dia sedang duduk di dekat jarring pembatas lapangan


“wah, ada apa nih”emoticon-Hammer
batinku dan Bergegas lah ku menuju dia.

“gak keliling dek ?” emoticon-EEK!

“ ohh, sudah kak, ini lagi ngecek foto” emoticon-EEK!
sambil membolak balikkna kamera yang pegang.

“wah, coba boleh liat gak ? “ emoticon-Roll Eyes (Sarcastic)

“umm… boleh kak, “ emoticon-Malu
sambil memberikan kamera yang ku pegang dan duduk disebelahnya.



Ya Allah, bener bener adem suaranya. Satu hal yang lucu adalah aku tidak tau siapa namanya, yang aku tau hanyalah dia kakak kelasku. Meski penasaran dengan namanya, namun aku tidak berani untuk bertanya, hehe bisa di MOS-in lagi aku ini. Sesekali, ku lihat apa yang di liat dikamera dan sesekali ku lihat raut wajahnya. Humm. . yayayaya. Dalam pikiran ku coba mengingat wajahnya.


“wah, ternyata fotoku hampir gak ada ya. Hehehe” emoticon-Big Grin
Deg, mendengarnya ku mendadak ngeblank.

“hehehe , kakak Sie. Apa ? gak keliatan sama sekali keknya tadi” emoticon-Roll Eyes (Sarcastic)

“iyaaa. Emang gak keluar , lagian aku Cuma pendamping regu. Aku juga gak bisa terus terusan disini. Kadang pulang juga. Kalo sudah gak ada tugasnya.” emoticon-linux2

“ohhhh..makanya kok gak pernah keliatan” ku hanya bisa menjawab itu. emoticon-Roll Eyes (Sarcastic)

“yaa gpp lah , bantu disini.” emoticon-Smilie

“hehe iya kak” emoticon-Malu

“yaudah nih, aku mau ke adek gugus dulu” emoticon-EEK!

“oke kak, makasi..”emoticon-Malu
sambil ku menerima kamera.

“lah aku yang makasi. Makasi deekkk…” emoticon-Nohope

“oh iya deng “ emoticon-Hammer (S)



“kakk.. liat sini.. senyuumm”

ckriik

Spoiler for ckriik:


“paan yaaa.. udah ah hapus dek “
emoticon-Cape d... (S)

sambil berlalu




Mendadak sedikit gugup saat disituasi seperti ini, belum terbiasa, apalagi masih status adek kelas.
Setelah obrolan singkat itu , entah kenapa ku sempat memikirkannya, hingga waktu malam datang dan saat lomba yel yel dan pentas seni serta desain daur ulang.

Saat itu aku tidak melihat kehadirannya, sungguh sangat disayangkan, tapi syukurlah , kesibukan malam itu membuatku seketika lupa akan suaranya dan obrolannya.


***


Pagi telah tiba, hari terakhir dari perlombaan dan juga puncak dari kegiatan yaitu penjelajahan. Suatu hal yang melelahkan tapi tidak berasa. Yeah.

Sebelum itu semua panita rapat koordinasi untuk menuju setiap pos pos penjelahan. Tapi ya bisa ditebak Karena tugasku masih sama, yaitu kang poto ! Namun diakhir rapat, ada tugas tambahan untuk Sie. Dokumentasi, yaitu menjadi PU, pembantu umum dari setiap tugas yang membutuhkan.

emoticon-Hammer (S)


Sejujurnya sih masih bingung mau ngapain, keknya buat leyeh leyeh di sekolah aja nih enak. Sambil nyemil. Liat liat foto pun akhirnya ku pilih. Semua itu berubah ketika kulihat rombongan regu kakak yang kemarin ngobrol bersamaku sedang persiapan pelepasan untuk berangkat penjelajahan. Dengan sigap ku langsung bersiap dan menggigit kue yang baru ku makan. Dengan terburu buru aku menyusul regu tersebut, dan pada saatnya menyebrang jalan. Aku bisa membantu menyetop kendaraan.


“kak tunggu”
emoticon-Ngacir
teriakku saat memasuki gang.



Dia hanya tersenyum, mungkin lucu pikirnya, karena aku masih menggigit kue yang masih belum ku habiskan.

Setelah menyalip dan mengambil fotonya. Akhirnya ku mengahiskan kue yang dari tadi tertahan. Sungguh memalukan. Namun tak apalah , aku dapet senyuman dari kakak itu. ehehe.

Terasa cukup lama kita berjalan dan akhirnya tiba di pos pertama yaitu di sungai. Pos ini akan diisi dengan kegiatan sandi morse bendera. Setelah ku memotret beberapa. Ku bergegas kembali ke kakak itu yang mana hanya berdua dengan temannya. Memang berdua sih untuk setiap pendamping regu. Dari jauh kami bertiga mengamati.

Tak ada yang bisa aku jadikan obrolan saat itu , terlebih karena ada satu lagi kakak kelas yang tak ku kenal. Sukses membuatku hanya terdiam. Namun saat regu yang dia damping naik untuk mempraktekan sandi morse bendera aku mendengar lagi suara yang bikin hati tenang itu.





“eh din, itu adeknya praketekin kalimat apa yak ?

“lah, mana aku tau, udah lupa yang begituan, nih Tanya adek osis nih”


Memang yang cukup dikenal dari aku adalah bagian osisnya, mungkin karena tiap sabtu aku juga menjaga dan mengawasi jalannya latihan upacara.

“dek.. tau kan itu artinya apa ? emoticon-Roll Eyes (Sarcastic)

“umm. .” emoticon-Bingung (S)



Lagi lagi aku menjadi gugup, karena aku juga gak hafal bener tiap huruf dari sandi morse berndera ini.
Untunglah aku selalu rajin dalam mengikuti rapat, dan ngasih ide ide di setiap Sie.



“keknya itu sih bilang

“ j a l a k h a .. .. p a t”

“jalak harupat ?” emoticon-Onigirikata kakak itu.

“sepertinya begitu kak hehe” emoticon-Frown

“tuh kan ras, jangan tanya ke akulah.” emoticon-Nohope

“ye ye maap , wkwkw” emoticon-Peace


“ras ? oh ternyata namanya ras. Ras sapa yak ?"
batinku.


Dan lagi lagi, ku hanya diam tanpa berani bertanya. Selepas percakapan itu aku hanya mendengarkan mereka berdua ngobrol soal pelajaran.

Pos demi pos pun telah kami lalui. Adzan dhuhur sudah berkumandang, kami pun telah sampai di sekolahan lagi. Setelah itu aku kami pun sudah jarang bertegus sapa. Ditambah kesibukan saat upacara penutupan dan pembagian piala juara.


*****



“ikoo, kok diem ?” emoticon-EEK!

“gpp nay, lu tau gak ternyat aku dan kak rasa pernah ngobrol bahkan jalan jalan bareng pas lomba pramuka kelas X itu.”

“loh iyakah ? terus terus ?

“yaa gatau kalo dia. Ternyata banyak yang suka juga ya ?

“iya pastinya, meski gak cantik nih, tapi lembut sabar “

“yaaa, I see, aku baru inget, trus dia sama sapa sekarang nay ?

“setauku sih dia gak pacaran ikoo, “

“wah, peluang nih”

“wkwkwk ngimpi lu.”

“yaa kan sapa tau jodoh nay. Aelah, aamiin kek gitu “

“pretrt. Yadeh aamiin”




Tidak percaya, itu yang aku rasakan selama berhari hari setelah mendengar cerita naya, dan itu diperkuat dengan file foto kegiatan waktu itu, I get it. Ternyata memang benar.


“Ya Allah, makin adem aja dia “



saat ku melihat feed instgramnya yang hanya berisi foto bersama teman temannya. Ingin ku mengucapkan salam dan me-WA dia, namun tak kuasa ku lakukan Karena pesan dari naya dihari itu.


“ eh minta nope nya dong, mau nge-WA nih, “

“yakin ? dia gak bakal respon loh kalo gak dia kenal ataupun ada kegiatan bareng”

“iyakah ? kan aku adek kelasnya , pernah satu panitia, dulu sih”

“emang sih, tapi inget ya pesanku,”


Aku hanya bisa diam mendengar pesan itu, sepertinya aku hanya harus mencari cara untuk mencoba mengubunginya, dan saat skripsi dia adalah waktu yang aku pilih. Aku memberanikan diri untuk mengirim pesan selamat atas sidang skirpsinya, namun tak ada balasan lagi setelah

“pesan terimakasih dek”

Pikiran mulai mengingat pesan saat aku hendak pulang dari rumahnya waktu itu.


“ikoo. Kalo lu emang suka, deketin saat lu siap, yang aku tau dia lagi sibuk, dia baik kok, gua dukung”

“Makasi nay”



Setelah mengingat itu akhirnya kuputuskan untuk menjadi secret adminer nya dan Memberikan salam untuknya lewat Naya atau memandang dia saat di acara acara yang sama.

Akankah obran itu akan kembali tercipta?

****

Terkadang, tidak semua bisa kita capai meski kita mampu, karena masih ada hal lain yang menentukan yaitu waktu, kesiapan kita jika itu untuk mencoba sebuah keseriusan.





- - Story by- -

yunda.me

Pictures
Dok. pribadi dan google.id





KnightDruid
anasabila
someshitness
someshitness dan 7 lainnya memberi reputasi
8
3.3K
54
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan