c4punk1950...Avatar border
TS
c4punk1950...
Dari Pramuka Timbul Benih Cinta









Sumber Gambar

Ini sebuah kisah usang dari seorang pecinta yah itu yang kurasakan ketika aku masuk dalam pelatihan di ekstra kulikuler Pramuka.

Seperti biasa setelah pulang sekolah ada pertemuan rapat dadakan untuk anggota Pramuka, aku yang sudah membereskan peralatan sekolah dan bersiap untuk pulang pun kembali ke dalam kelas khusus buat para anggota.

"Hi Don... lo udah hapal semaphore.."

"Astaga... gw lupa Gas.."

"Loh gimana nih waktunya dah mepet besok minggu kita kan mau Jambore.."

"Udah lo tenang aja deh ntar gw usahain belajar.. " sambil asik memperhatikan pembina ngoceh tentang persiapan Jambore.

Setelah semua regu sudah mengerti dan paham kami pun dibubarkan. Aku pun segera ngacir sambil menaiki angkot menuju rumah. Sedangkan Bagas ia seperti biasa menggoes sepeda kumbang warisan dari ayahnya.

###########

Hari Jambore pun tiba, pagi-pagi sekolah kami sudah sibuk dengan beberapa kelompok mempersiapkan peralatan dan juga perlengkapan untuk menuju Cibubur. Bus besar pun sudah di persiapkan, anak-anak kemudian satu persatu mulai menaiki bus di susul dengan para pembina.

Setelah selesai semuanya masuk ke dalam bus, maka bus yang kami tumpangipun berjalan dengan perlahan, anak-anak ada yang bernyanyi dan terlihat wajah gembira sedangkan aku sibuk bermain PUBG kegemaranku, maklum saja terkadang ekstra kulikuler ini menyiksaku hanya karena aku suka dengan cerita detektif maka Pramuka adalah tempat yang tepat untuk menyalurkan hobiku, pengamatan dan hafalanku tentang morse pun diakui, bahkan permainan mencari jejak maka sudah pasti kelompokku pun sering menjadi pemenangnya.

Bagas disampingku pun sudah paham dengan kelakuanku, namun ia punya jurus unik bila berjalan jauh yaitu "molor", mau ada suara bising seperti apapun ya sama saja tetap nyenyak, mungkin di alam mimpi bertemu bidadari sepertinya sampai susah bangun.

Tibalah bus di tempat pelaksanaan Jambore yaitu Buperta Cibubur, tempat ini sangat luas beberapa tenda perkemahan pun sudah berdiri. Ada beberapa acara yang akan di ikuti nanti sebagai seorang Pramuka memang aku diajarkan tentang kedisiplinan, bahkan diajarkan juga kebersamaan, serta saling tolong-menolong satu sama yang lain, dan ketrampilan dalam berbagai bidang. Namun sikap introvert ku terkadang sering muncul tapi itu adalah sifat alamiah yang tak bisa kuubah.

Berbagai kegiatan lombapun telah disiapkan oleh panitia. Tiap-tiap regu perwakilan daerah juga sudah mempersiapkan kekompakan tim untuk memenangkan lomba dengan berbagai macam hadiah yang telah disediakan. Yang serunya tentu saja kesukaanku sebuah lomba dengan record hampir tak terkalahkan yaitu lomba jejak alam, lomba yang memakai insting detektif hanya ada beberapa panduan yang membuat diriku semakin tertantang.

Namun tak disangka ketika kami berkumpul dengan kwartir ranting yang lain, ada sesosok wanita yang kukenal dulu ia adalah adik kelasku. Kini kami pun terpisah dengan jarak dan waktu karena ketika kami lulus ia bersekolah berbeda dengan diriku, "Fitri" nama wanita itu, dahulu kami pernah dekat walau tak ada ikatan yang serius maklum lah masih berbaju biru putih, hanya dekat sambil malu-malu.

Aku pun segera mendekatinya "Fitri" ia nampak kaget lalu berkata "Doni". Nampaknya kegiatan Pramuka di Buperta ini yang disajikan dari pagi hingga sore telah membuat cerita indah hingga tibalah lomba terakhir yaitu semaphore dan yang menjadi peraganya adalah diriku serta yang menebak adalah kelompok dari Fitri setelah selesai memperagakan semua yang disuruh panitia.

Lalu aku memanggil sosok cantik di depanku, "Fitri... " ucapku setengah teriak, lalu aku pun mulai mengangkat bendera semaphore.

"I" kata teman-temannya serentak.

"L"
"O"
"V"
"E"

"U" mereka pun serempak teriak dan langsung mengerubungi Fitri, "Balas... Balas... Balas..."

Fitri hanya mengangguk malu, ternyata cintaku di buperta cibubur pun membuat rasa yang sudah lama ada semakin mendalam. Kami resmi jadian, entah rasa di dalam dada seakan campur aduk tak terkira. Keceriaan serta canda dan tawa kami pun berbaur dengan nyanyian burung yang kembali dari sarang.

Itulah sekelumit cerita usang dari sang petualang cinta, dari Pramuka timbullah benih cinta. Namun Fitri kini hanya lah tinggal cerita, walau cintaku kepadanya tak lekang oleh waktu karena di batu nisan inilah aku tersenyum mengingat masa lalu ketika pertama kalinya aku menyatakan sebuah kata "Cinta".

Semoga kau tenang diatas sana sayangku, tunggulah aku dan kita kembali bersama seperti dulu. Terima kasih sayang, dirimu selalu ada dalam ingatanku.


Tamat






Diubah oleh c4punk1950... 06-08-2019 22:32
kaniarf
anasabila
anasabila dan kaniarf memberi reputasi
2
865
11
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan