noviarini21
TS
noviarini21
Lampard dan Kembalinya Para Legenda

Gambar: sportmole.co.uk


Frank James Lampard telah kembali ke klub yang pernah membesarkan namanya dan bahkan menjadi legenda abadi publik Stamford Bridge. Kini, ia datang dengan kapasitas yang berbeda yakni sebagai komando baru menggantikan Maurizio Sarri.

Dimasa lalu, Lampard terlibat dalam era kesuksesan klub London Barat hingga ia menjadi sosok yang tidak dapat digantikan meski Chelsea silih berganti memiliki gelandang-gelandang berbakat lainnya. Lampard juga telah mengkoleksi 211 gol yang membuat namanya tercatat sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang masa The Blues.

Setelah dipersilakan pergi dari Stamford Bridge, Lampard melalang buana ke Amerika bersama New York City bahkan sempat membela rival berat mantan timnya, Manchester City sebelum kemudian memutuskan gantung sepatu.

Tak lama setelah menganggur tawaran melatih datang dari tim semenjana di divisi championship-kasta kedua Liga Inggris, Derby County. 

Selama dibawah komandonya, Derby County terbilang sukses menampilkan permainan yang ciamik hingga membawa mereka lolos pada babak play-off promosi meski akhirnya di gagalkan oleh mantan rekan setimnya, John Terry bersama Aston Villa.

Ketika secara resmi diperkenalkan menjadi pelatih baru Chelsea, pria berusia 41 tahun itu mengatakan: Saya sangat bangga kembali ke Chelsea dengan peran [sebagai pelatih] ini. Semua orang tahu cintaku pada klub dan sejarah mereka. Namun, satu-satunya kekhawatiran saya sekarang adalah mempersiapkan musim yang akan datang, saya di sini untuk bekerja keras, membawa lebih banyak kesuksesan dan saya tidak bisa menunggu, saatnya untuk mulai bekerja.

Kisah Frank Lampard yang kembali ke pelukan mantan tim yang membuat namanya melegenda bukanlah kisah satu-satunya dalam sepakbola. Ada banyak kisah serupa yang bahkan saat mereka kembali membawa begitu banyak perubahan signifikan bagi timnya hingga nama mereka kembali melegenda sebagai pelatih kepala.

Berikut kisah-kisah romantisme diantara para legenda dunia.

1. Diego Simeone (Atletico Madrid)



Gambar: marca.com


Mantan gelandang bertahan timnas Argentina ini pernah bermain dalam dua episode yang berbeda bersama Atletico Madrid (1994-1997 dan 2003-2005). Namun tidak begitu banyak prestasi yang disumbangkan oleh Simeone selama memperkuat Atletico. Simeone memutuskan gantung sepatu pada 2006 silam dan kembali ke negara asalnya selama beberapa tahun guna memimpin tim seperti Racing Club, Estudiantes, dan River Plate.

Romansa indah antara Diego Simeone dan Atletico Madrid dimulai ketika tim berjuluk Los Rojiblancos itu berkutat dalam pertempuran keluar dari zona degradasi. Hanya mampu mengumpulkan 19 poin dari 16 pertandingan, kedatangan Simeone merubah peruntungan Atletico. Tak hanya lolos dari jurang degradasi, mereka bahkan mampu mentas ke Liga Eropa setelah berhasil finis meyakinkan di posisi kelima.

Setelahnya adalah sejarah. Simeone mampu mengusik kenyamanan Barcelona dan Real Madrid yang selama ini bergantian menjuarai La Liga. Berbagai prestasi ia sumbangkan kepada Los Rojiblancos, sesuatu yang tidak Simeone raih sebagai pemain dulu. Juara La Liga, Copa Del Rey, Liga Eropa dan menjadi finalis Liga Champions dua kali meskipun keduanya juga dikalahkan oleh rival sekota, Real Madrid.

Karya Simeone sebagai pelatih kepala Atletico Madrid benar-benar luar biasa. Hanya dalam waktu singkat, Simeone mampu membawa panji Los Rojiblancos mulai disegani oleh dunia.

2. Zinedine Zidane (Real Madrid)



Gambar: indosport.com

Mantan bintang Perancis ini jelas merupakan salah satu legenda terbesar di Santiago Bernabeu sebagai pemain. Masih menjadi perebutan memang untuk menyebut milik siapa sebenarnya status kelegendaan Zidane, Juventus atau Real Madrid?

Bersama Los Blancos, Zidane mencetak gol pada laga final Liga Champions melawan Bayer Leverkusen yang membuat Madrid memenangkan gelar tersebut. Setelah lima tahun bersama Real Madrid, Zidane memutuskan pensiun mengakhiri perjalanan karir fantastisnya sebagai pemain sepakbola. Bersama tim ibukota Spanyol dan Juventus, pria kelahiran 1972 ini telah memenangkan hampir setiap gelar baik kolektif maupun individu.

Setelah Real Madrid memiliki banyak insiden memalukan bersama Rafa Benitez, saat itulah nama Zidane muncul sebagai caretaker. Zidane sendiri sebelumnya hanya berpengalaman memimpin tim usia muda di akademi Castilla, milik Madrid. Namun langkah ini bisa dikatakan sebagai salah satu keputusan terbaik sepanjang sejarah Real Madrid. Pasalnya, dalam waktu yang singkat, Zidane mampu membawa panji Los Blancos memenangkan mahkota Liga Champions secara berturut-turut dan ditambah dengan satu gelar La Liga, Copa Del Rey, 2 Piala UEFA Supercup dan 2 Piala FIFA Club Wordcup.

Sekarang, Zidane dalam kondisi sedang merancang ulang pondasi kejayaan jilid duanya memimpin Madrid. Zidane telah menggelontorkan banyak uang untuk mencerahkan masa depan Madrid dengan membentuk Los Galactico jilid III.

3. Ole Gunnar Solskjaer (Man Utd)



Gambar: bola.kompas.com


Semenjak manajer legendaris mereka memilih pensiun, tim berjuluk Setan Merah ini kehilangan aura kebintangannya sebagai klub besar. Dibawah kendali mantan pelatih Everton yang ditunjuk langsung oleh Sir Alex Ferguson malah membuat penampilan MU layaknya tim semenjana.

Lepas dari David Moyes, jajaran manajemen The Red Devils bermain poin keberuntungan dengan mengangkat pelatih yang membawa Belanda meraih peringkat ketiga di Piala Dunia, Louis Van Gaal. Dalam dua musim di kelola oleh LvG, penampilan Setan Merah membaik dan bahkan mampu meraih gelar pertama mereka selepas Sir Alex yakni juara Piala FA.

Hanya mampu mempersembahkan trofi Piala FA membuat Van Gaal terhempas dari kursi komando Setan Merah. Penggantinya adalah manajer yang juga mengalami kebuntuan bersama mantan klubnya, Jose Mourinho. Bermain bersama pelatih yang lekat dengan taktik parkir busnya membuat permain United tak seindah selayaknya Sir Alex dulu masih mengajar disana.

De Gea dkk, harus berulang kali dicemooh oleh banyak orang bahkan fans mereka sendiri bahwa permainan mereka tak lebih membosankan daripada memancing. Namun, justru pada era Mourinho lah skuat Setan Merah kembali meraih beberapa gelar juara seperti Carity Shield, Piala Eropa, Piala FA, dan sempat bersaing ketat dengan tetangga berisik mereka di klasemen puncak Liga Inggris.

Setelah memecat Jose Mourinho pada akhir tahun lalu, jajaran manajemen dan publik Old Trafford sepakat meminjam nahkoda kapal klub dari Skotlandia, Molde untuk sementara waktu. Dalam tiga bulan sebagai caretaker, Ole Gunnar Solskjaer membantu United keluar dari krisis dengan memenangi laga secara beruntun dan menciptakan drama spektakuler di Liga Champions saat melawan Paris Saint Germain yang membuatnya mendapatkan kontrak permanen untuk membentangkan layar Setan Merah mencari harta kejayaannya yang telah lama hilang.

Kini, nantinya pada laga perdana Liga Inggris, Ole Gunnar Solskjaer akan melawan debutan pelatih anyar Chelsea, Frank Lampard. Menarik untuk melihat apa yang bisa dilakukan kedua legenda hidup itu dalam lawatan perdana mereka di Liga Inggris.

4. Vincent Kompany (RSC Anderlecht)


Gambar: Medcom.id

Gelandang asal Belgia ini memiliki pengalaman enam tahun membela Anderlecht baik di tim yunior maupun sebagai pemain profesional sebelum akhirnya menuju ke Jerman untuk bermain bersama Hamburger SV.

Setelah mampu tampil gemilang dan konsisten selama beberapa musim di Bundesliga, Kompany akhirnya diangkut oleh Manchester City untuk menandai era baru dibawah kepemilikan anyar konglomerat kaya raya asal negeri arab pada tahun 2008. Sejauh ini, apa yang telah dilakukan oleh bintang Belgia ini di Etihad benar-benar telah melegenda. Ia berhasil mempersembahkan empat gelar Liga Inggris dan membuat mantan timnya itu tidak lagi diremehkan oleh rival sekota mereka, Manchester United.

Kini setelah kembali ke kota asalnya bersama Anderlecht, Kompany akan mengambil peran ganda yakni sebagai pemain dan pelatih di Liga Belgia. Anderlecht juga dengan cepat mengkonfirmasi informasi di halaman Twitter mereka dengan memposting bahwa "Pangeran telah kembali", disertai dengan kontrak hinggan 3 tahun yang mungkin juga mengindikasikan karirnya sebagai pemain sepakbola akan selesai di usia ke 37 tahun nantinya.

Sumber Referensi:

Chelsea

Manchester News Evening

Sportmole.co.uk

Standard.co.uk
haber16davecchionona212
nona212 dan 4 lainnya memberi reputasi
5
6.1K
54
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan