adnanamiAvatar border
TS
adnanami
Perkembangan dan Quarter Life Crisis, Apakah GanSis Mengalaminya?
pinterest

Berkembang, satu kata yang menjadi tujuan beberapa orang bahkan mungkin agan juga sedang mengusahakan perkembangan dalam kehidupan agan. Entah itu perkembangan usaha hingga perkembangan diri. Bilamana sesuatu tidak berkembang, rasa cemas pasti datang menghantui. Seperti perkembangan karir agan mungkin, yang tak kunjung naik jabatan. Atau bisa juga perkembangan hubungan agan dengan si doi. Hehehe apalah itu yang jelas perkembangan adalah sesuatu yang diharap-harapkan.

Ngomong - ngomong soal perkembangan, kalau agan melihat ke belakang alias ke masa lalu agan apakah ada perkembangan antara diri agan yang dulu dengan diri agan yang sekarang?

Kalau ada ya syukurlah, tapi kalau belum banyak perkembangan ya sudah saatnya agan untuk introspeksi. Mencari sendiri apa yang salah dan perlu dibenahi.

Ane sendiri pernah merasakan posisi stagnan, alias nggak berkembang. Dimana hal yang ane lakukan setiap hari ya itu - itu saja, tak ada pembelajaran yang menambah wawasan, tak ada pundi - pundi uang untuk ganjal dompet, dan everything seems bad!Ketiadaan perkembangan dalam hidup ane sempat membuat ane berpikir bahwa hidup ini hampa. Buat ane saat itu hidup itu meaningless.

Sampai suatu ketika mendaratlah pandangan mata ane pada sebuah blog seseorang yang membahas mengenai quarter life crisis. Ane baca dengan cermat, dan menyimpulkan bahwa ane mengalaminya. Di usia ane yang ke dua puluh tiga mendekati seperempat abad, ane mulai mempertanyakan banyak hal. Mulai dari tujuan hidup ane apa, kenapa ane mengambil jurusan kuliah yang sebenernya bukan passion ane? Kenapa ane tiba - tiba sudah berada di usia dua puluhan? Ane merasa tidak siap dengan tuntutan menjadi orang dewasa. Tuntutan untuk selalu berkembang dalam ketidaktahuan mengapa ane harus memenuhi tuntutan itu, contohnya tuntutan untuk menikah di usia 20-an seperti ane saat ini, tuntutan untuk bekerja kantoran sebagai karyawan, dan lain sebagainya.
Tuntutan hidup yang sebetulnya diinginkan oleh orang lain, entah itu orang tua, saudara, bahkan tetangga. Dan bukan hasil dari pikiran dan keputusan kita sendiri.

Semakin bertambah usia, ane jadi sadar bahwa apa yang ane lakukan seharusnya punya latar belakang yang jelas dan ane benar - benar pahami. Kayak menikah misalnya, menikah bagi ane harus ane laksanakan ketika ane sudah merasa siap dan menginginkannya atas kehendak ane sendiri bukan atas dasar desakan orang tua, rasa malu karena sering dijadiin bahan olokan temen karena jomblo, atau hanya karena nggak pengen kalah sama yang lain yang sudah berkeluarga dan punya anak.

Terus untuk masalah kerjaan yang stigmanya masih HARUS di kantor, ane rasa udah nggak relevan dengan perkembangan jaman sekarang sih. Bekerja jaman now nggak harus melulu di kantor. Mengingat banyaknya profesi - profesi baru yang sebenernya juga bisa dibilang sebagai sebuah pekerjaan. Seperti penulis lepas, youtuber, pebisnis online, jasa desain grafis, influencer dan pekerjaan yang memanfaatkan teknologi digital lainnya. Toh sama - sama menghasilkan uang, kan?

Sekedar sharing aja sih gan, bahwa krisis seperempat abad ini adalah hal yang wajar. Tapi dari fase inilah, agan dan sista semua yang mendekati usia 25 juga mendapatkan banyak pembelajaran untuk berpikir lebih matang dan "waras". Karena dari semua pertanyaan - pertanyaan yang gansis pertanyakan bakalan ketemu jawabannya perlahan - lahan.

Oke, jika thred ini dirasa bermanfaat silahkan kasih cendol, rating, komentar di bawah, plus follow "adnanami" di kaskus ya gan! sis!
Diubah oleh adnanami 22-02-2020 01:33
rykenpb
darksidehijrah
swiitdebby
swiitdebby dan 21 lainnya memberi reputasi
22
8.6K
153
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan