Seorang veteran Perang Dunia II Amerika Serikat akhirnya bertemu kembali dengan pujaan hatinya yang telah lama menghilang–75 tahun setelah mereka pertama kali bertemu di kota kelahirannya.

Pertemuan berawal ketika Kara Troy Robbins (97) yang saat itu ditugaskan di Briey (kawasan di Timur Laut Prancis) pada 1944, meminta ibunda Jeannine Pierson (sebelumnya Ganaye), untuk mencucikan pakaian

Robbins yang saat itu masih berusia 24 tahun langsung jatuh cinta kepada Jeannine (92) yang saat itu baru saja berusia 18 tahun. Sayang, mereka terpaksa berpisah ketika Robbins dikirim ke Front Timur (lokasi konflik di Eropa Tengah dan Eropa Timur).

Jeannine menangis ketika Robbins pergi lalu dia belajar Bahasa Inggris dasar dengan harapan pemuda pujaan itu akan kembali. Tapi apa daya, Robbins kemudian kembali ke Amerika Serikat setelah perang usai.

Di sisi lain, Robbins juga ternyata tidak pernah melupakan sang kekasih dan tetap menyimpan foto pujaan hatinya itu selama 75 tahun.

“Aku katakan padanya, mungkin aku akan kembali dan membawanya [ke Amerika Serikat]. Tetapi ternyata tidak terjadi seperti itu,” tutur Robbins kepada saluran TV Prancis France 2, seperti dikutip Tellerreport, Rabu (12/6/2019).

Sementara itu Jeannine mengaku selalu mencintai dan mengingat Robbins.

“Aku selalu mencintai mu. Kau tak pernah pergi dari hati ku. Ketika dia pergi menaiki truk itu, tentu saja aku menangis. Aku sangat sedih. Aku memohon, setelah perang berakhir dia tidak kembali ke Amerika,” ungkap Jeannine.

Robbins dan Jeannine menemukan pasangan hidup mereka dan menikah setelah perang usai. Tapi saat ini, masing-masing pasangan mereka sudah meninggal dunia.

Keduanya kemudian bertemu kembali ketika Robbins datang ke Prancis untuk menghadiri peringatan ke-75 pendaratan tentara AS di sana.



Robbins menemui sejumlah jurnalis Prancis dan menceritakan tentang kisah cintanya pada Perang Dunia II lalu menunjukkan foto Jeannine kepada mereka.

Berkat kegigihan tim dari reporter France 2, reuni emosional itu pun akhirnya terwujud.

“Aku selalu mencintai mu, kau tak pernah hilang dari hati ku,” kata Robbbin kepada Jeannnie, sembari mengusap air matanya pada pertemuan di Montigny-Les-Metz, Prancis itu.

“Dia mengatakan dia mencintai ku. Aku sangat memahami dia,” timpal Jeannine dalah bahasa Prancis sembari tertawa.

Lalu, ketika cinta mereka terus berlanjut dari kejauhan, pertanyaan ini tentu tidak bisa diabaikan, “Kenapa ketika itu Robbins tidak kembali ke Prancis?”

“Anda tentu tau, ketika anda sudah menikah, setelah itu anda tidak bisa melakukannya lagi,” jawab Robbins.

Keduanya kemudian menikmati beberapa jam kebersamaan dalam reuni itu sebelum Robbins harus pergi ke Normandia.

Dalam perpisahan yang berurai air mata itu, mereka berjanji untuk bertemu kembali. “Jeannine, aku mencintai mu,” tutur Robbins kembali seiring air mata yang menetes ke pipinya. (tr/asp)

https://life.metro24jam.com/read/201...isnya-lagi/amp