alizazetAvatar border
TS
alizazet
Naik Kereta Pilihan Nyaman Tahun Ini Untuk Mudik


Setahun Sekali Bertandang tapi Penuh Kisah Berkesan

Lebaran tahun ini berkesan buat ane Gan, kenapa? Karena ane bisa cerita di kaskus ini, dari Ramadan dan lebaran ini.

SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1440H

Maaf ya Agan Agan bila ane ada salah dan khilaf


Ane mulai cerita ya, tentang perjalanan kami mudik nih ke tanah leluhur. Biasanya sewa mobil, numlang saudara dan naik bus, tahun ini memanfaatkan angkutan kereta api Gan, aaahhhh nyamaaannnn

9 Juni 2019 04.30 kereta arah Surabaya telah tiba. Segera kami berenam naik ke gerbong sesuai tiket yang kami pesan sejak bulan puasa H-7 albamdulillab dapat duduk manis, karena masih ada penumpang yang gak kebagian tempat duduk hingga mereka harus berdiri, kasihan kalau pas orang tua. Langit masih gelap kereta melaju melewati beberapa statsiun dan akan tiba di Surabaya pukul 07.20



Tahun ini kami mencoba naik kereta Gan, nyesel tak terpikir dari dulu. Nyaman, tenang, bersih, ber AC meski kelas ekonomi.

Oh ya ke stasiunnya tadi kami naik motor dan kami titipkan di penitipan sepeda motor dekat stasiun, kami berangkat dari Blimbing Malang.

Sampai di stasiun Gubeng masih lengang udara masih sejuk, tepat di depan stasiun Gubeng lama ada rumah makan murah meriah kami sarapan pecel ponorogo di sana, wenaaakkk sambil menunggu keberangkatan kereta Surabaya Babat. Oh ya Gan, tujuan kami adalah daerah Widang, Tuban yang mana tempat kelahiran bapak mertua. Meski bapak mertua ada di Malang, kami jadwalkan tiap lebaran pulang karena ada bu lik di sana (adik bapak mertua).

(Gambar ane hapus kagi makan pecel waktu itu hihihii)
Begitu krucil rewel tak mau ini itu, ditumpuk di piring emaknya dah. Untung gak bakat melebar.

Suasana masih sejuk Gan, depan stasiun belum rame kendaraan juga.
Pingin tahu lagi kenapa kami masukkan list wajib kami datangi selama lebaran?
Anak-anak suka menyeberang naik perahu dan main sepeda, dan ... masakan bu lik yang menggoda. Bu lik buka warung di rumahnya Gan, ahaaa!

Ternyata 2,5 jam itu sebentar bila sambil beraktivitas, jam tangan menunjukkan pukul 09.00
Kami menuju ruang tunggu untuk keberangkatan kereta Surabaya Babat, sambil menunggu adik ipar yang berangkat dari Malang jam 07.00
Banyak hilir mudik calon penumpang kereta, ada yang akan ke Yogya, Semarang, juga yang masih memesan tiket untuk hari lain. Ini pertama kali menginjakkan kaki di stasiun Gubeng.
suasana di ruang tunggu

Adik ipar sudah sampai setengah jam kemudian kereta arah Bojonegoro sudah tiba, kami segera naik dan mencari tempat duduk.
Anak-anak sangat senang dan menikmati perjalanan ini. Bisa ane bayangkan kalau naik bus lagi seperti tahun lalu, mereka pasti terlihat kepayahan karena berdesakan. Dan beratnya membawa barang bawaan mereka sendiri. Ane memang mengajarkan pada anak-anak untuk membawa tas sendiri sendiri Gan. Belajar tanggung jawab dan mandiri.

Naik kereta gak ada was-was dah, gak ada salip salipan, kebut-kebutan. Dan murah meriah he he he.
Turun dari kereta kita tinggal jalan kaki sedikit dan sampai pada tepi aliran sungai bengawan Solo. Ya daerah ini dialiri sungai yang berasal dari bengawan Solo. Tiap musim hujan yang airnya selalu meluap hingga sampai ke halaman rumah bu lik.

Yang jelas rame dah anak-anak, ngobrol terus gak ada capeknya, ha ha hi hi meski diingatkan agar tak berisik eh tetap saja, kalau sudah kelewat guraunya ujung-ujungnya tengkar. Hadeeuuhhhh

Nah akhirnya kita turun di stasiun Babat dan melanjutkan perjalanan menyeberang sungai




13.30 WIB sampai deh di rumah bu lik di desa Ngadirejo dusun Kandangan kecamatan Widang kabupaten Tuban. Aseeekkk
Makanan lezat sudah menanti awwhhhh. Istirahat dulu Gan, baru keesokan hari kami keliling kerumah saudara-saudara.

Wiiihhh anak-anak sudah gak tahan rupanya naik perahu keliling sungai sama mbah nya, wadidaaww, bagi orang asli sana kami jelas terlihat aneh ha ha.

Esok hari sebelum anjang sana minta lagi naik perahu ck ck ck ya mumpung lah, soalnya di Malang gak ada.
Kegiatan kami selama tiga hari dua malam hanya silaturahmi. Setahun sekali kita bisa ketemu saudara pak suami, mumpung masih ada kesempatan.

Kalau pagi pemandangan di rumah bu lik adalah para pembeli nasi bungkus yang sudah datang dari jam lima pagi. Suasana masih lebaran jadi banyak yang belum masak, warung bu lik jadi laris manis.
(Hmmm ntar ane kasih fotonya ya, ini sinyal lagi tak berteman)
Jadi meski mata masih lengket kita harus bangun atau minggir pindah ke pojokan, agar para pembeli tidak segan untuk masuk.

Gan, tahu kan kalau Malang itu dingin ya, nah kita ke daerah panas nih, dimana kipas angin selalu berputar dan nyamuk menari-nari senang bila malam, agar kami tetap nyaman tentu pakaian yang kami kenakan harus menyerap keringat, tipis dan isis tapi tidak menerawang he he, karna lupa bawa lotion anti nyamuk maka tangan kaki kami oles minyak kayu putih merata sebelum tidur, savety dari cucuk nyamuk.
Benar-benar kami nikmati acara mudik ini, apalagi yang bontot dan nomor tiga getol main sepeda sepanjang hari.

11 Juni 2019 kita balik ke Malang Gan, berangkat dari stasiun Babat jam 14.30 transit di Gubeng, satu jam tiga puluh menit kemudian kita lanjut naik kereta ke Malang.
Tidur adalah pilihan tepat saat di kereta, ngantuk Gan. Ketika melek sudah sampai stasiun Lawang. Rupanya ada yang memperhatikan kami saat tidur, anak usia dua tahun, penumpang depan kami, dia menyambut kami yang baru melek dengan senyuman. Aiiiihh lucunya, memaksa mulut kami yang kecut tersenyum padanya pula.
Kaki bengkak Gan terlalu lama duduk dan menekuk, berdiri adalah jalan terbaik untuk melancarkan peredaran darah. Ane pindah ke tempat duduk anak-anak yang ternyata lebih longgar dan pencahayaan juga lebih terang. Eeehh lagi-lagi bergurau tiada henti hingga sampai di stasiun Blimbing. Kami segera beranjak untuk turun dari kereta.

Ada suara kecil memanggil,"embaakkk ..." kami menoleh, lalu tangisan keras dari anak kecil tadi, kami ucap kata da da pada dia, eh tambah kenceng nangisnya.
Awwhhh lucunya anak itu, menangisi kami yang turun lebih dahulu

Begitulah Gan cerita ane mudik sekeluarga ke tanah leluhur mas bojo. In shaa allah masih ada umur panjang bisa bertemu lagi di tahun depan dalam mudik di lebaran yang fitri. Aamiin

emoticon-Shakehand2

:kangenemoticon-I Love Kaskusemoticon-2 Jempolemoticon-Ngacir

emoticon-Rate 5 Staremoticon-Rate 5 Staremoticon-Rate 5 Star

TERIMA KASIH KAWAN SUDAH MEMBACA CERITA MUDIK ANE YA
Diubah oleh alizazet 23-12-2019 08:49
heningdamai
bekticahyopurno
hvzalf
hvzalf dan 6 lainnya memberi reputasi
7
925
28
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan