arifdoankAvatar border
TS
arifdoank
Bisakah Indonesia Maju tanpa Harus Mengembangkan Infrastruktur?


Kurang lebih sudah 5 tahun Joko Widodo menjabat sebagai presiden di Indonesia. Selama 5 tahun kepemimpinannya, telah banyak pro dan kontra mewarnai karir kepresiden Joko Widodo. Salah satu kebijakan Joko Widodo yang cukup menimbulkan banyak pro dan kontra  adalah terkait dengan infrastruktur.

Seperti yang kita tahu, pengembangan infrastruktur menjadi salah satu konsentrasi pemerintahan Jokowi. Namun bagi sejumlah pihak, hal tersebut dianggap tidak relevan karena memberatkan keuangan negara. Apalagi beberapa infrastruktur dibangun dari utang luar negeri. Sementara bagi yang pro, gencarnya pemerintahan Jokowi membangun infrastruktur menjadi angin segar bagi perkembangan perekonomian Indonesia.


Kereta api Sulawesi, salah satu infrastruktur yang dibangun diera Joko Widodo (sumber : online24jam.com)


Kalau kita melihat berbagai realita yang ada, infrastruktur memang penting bagi perekonomian suatu negara. Namun mampukah Indonesia tumbuh menjadi negara yang maju tanpa gencar membangun infrastruktur?

Sebelum kita membahasnya lebih lanjut, ada baiknya kita membahas sekilas tentang kondisi infrastruktur Indonesia. Boleh dibilang Indonesia memiliki infrastruktur yang cukup tertinggal. Jangankan dibandingkan dengan negara-negara utama Asia seperti China, Jepang dan Korea, dengan negara tetangga seperti Malaysia dan Thailand saja kita masih tertinggal. Jadi Indonesia memang harus gencar membangun infrastruktur kalau tidak ingin semakin jauh tertinggal.


Peringkat infrastruktur negara-negara ASEAN (sumber : weforum.org)


Jadi terlihat jelas bahwa salah satu alasan mengapa perekonomian Indonesia tertinggal dibandingkan negara-negara diatas adalah karena infrastruktur Indonesia yang tidak berkembang. Namun seperti yang kita bahas sebelumnya, ada sejumlah pihak yang mengkritisi upaya pemerintah Indonesia dalam mengembangkan infrastruktur. 




Contoh orang-orang yang menentang adalah Gamal Albinsaid dan Rachel Maryam yang ada pada gambar diatas. Intinya mereka menganggap lebih penting mengutamakan kesejahteraan rakyat daripada mengembangkan infrastruktur. Tampaknya dua orang ini perlu belajar dengan kasus yang terjadi di Venezuela. Negara tersebut akhirnya mengalami kebangkrutan karena keuangan negara banyak dipakai untuk mensubsidi rakyat. Sementara kondisi negara sama sekali tidak berkembang. 

Indonesia sebenarnya bisa saja menjadi negara yang maju tanpa mengembangkan infrastruktur kalau Indonesia merupakan negara kecil dengan kakayaan alam berlimpah. Contohnya seperti Qatar, Brunei, dan Uni Emirat Arab. Dengan keuangan negara yang berlimpah, indek pembanguann manusia dan pendapatan per kapita yang tinggi bisa diraih dengan mudah. Hanya saja kenyataannya Indonesia negara besar dengan wilayah yang luas. Tidak ada sejarahnya negara berpenduduk besar dan memiliki wilayah yang luas seperti Indonesia bisa maju tanpa harus mengembangkan infrastruktur. 

Referensi :
https://properti.kompas.com/read/201...agi-indonesia
https://finance.detik.com/infrastruk...ia-tertinggal
https://economy.okezone.com/read/201...sis-venezuela
staffel11
anasabila
4iinch
4iinch dan 17 lainnya memberi reputasi
18
15.8K
178
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan