gilbertagung
TS
gilbertagung
William Jennings Bryan, The Great Commoner yang Ikut Membentuk Amerika Serikat Modern



Dalam sejarah perpolitikan Amerika Serikat, William Jennings Bryan bukanlah sosok yang beruntung bisa memperoleh jabatan presiden. Tiga kali usahanya menenangi kursi orang nomor satu di AS berakhir dengan kegagalan. Namun, ia memulai sebuah tradisi yang menunjukkan sikap seorang negarawan dan membawa bangsanya kembali pada persatuan setelah pemilihan usai. Tradisi itu terus bertahan hingga kini. Berbagai ide yang dimilikinya juga turut membentuk AS di masa modern.

Klik gambar untuk menuju sumber gambar

Profil

Tempat kelahiran Bryan di Salem, Illinois.

William Jennings Bryan lahir di Salem, Illinois, Amerika Serikat pada 19 Maret 1860. Ayahnya, Silas Lillard Bryan adalah seorang pengacara dan anggota Partai Demokrat yang mengikuti prinsip mantan Presiden Andrew Jackson (Jacksonian Democrats) yang mendukung hak pilih universial untuk pria kulit putih usia 21 tahun ke atas. Ibunya, Mariah Elizabeth Jennings Bryan, adalah murid dari ayahnya di McKendree College.

Bryan dan keluarganya pindah ke sebuah lahan pertanian di sebelah utara Salem, setelah sang ayah terpilih sebagai hakim untuk wilayah setempat. Bryan memiliki 3 orang kakak yang semuanya meninggal saat masih kanak-kanak.

Ia menempuh pendidikan di Whipple Academy, kemudian Illinois College. Selama di Illinois College, Bryan mengembangkan kemampuan berorasi dan berdebat. Ia juga menemukan jodohnya dalam diri Mary Elizabeth Baird, yang akan banyak berperan dalam karier politiknya mendatang. Ia kemudian melanjutkan studinya di jurusan hukum di Union Law College, Chicago. Ia bekerja untuk pengacara yang juga merupakan mantan senator dan kawan dari ayahnya, Lyman Trumbull. Selesai menempuh pendidikannya, ia kembali ke Jacksonville dan bergabung dengan sebuah firma hukum. Namun, karena kesempatan yang mandek, ia dan keluarga memutuskan pindah ke Lincoln, Nebraska yang sedang berkembang pesat pada 1887. Di sini, ia sukses menjalankan praktik jasa hukum dengan Adolphus Talbot.

Menjadi Anggota Kongres

William Jennings Bryan muda.

Bryan kemudian banyak membantu anggota partai Demokrat dalam pemilihan umum dengan pidatonya. Ia pun memberanikan diri mencalonkan diri menjadi anggota House of Representativespada pemilihan sela tahun 1890.

Ia mengampanyekan penurunan tarif dagang, adopsi Standar Perak untuk menggantikan Standar Emas dan menentang praktik trust (wali amanat) yang dilakukan perusahaan besar. Dia memenangi pemilihan dan menjadi anggota dari Kongres AS ke-52 pada 1891, mewakili Distrik ke-1 Nebraska, dan terpilih kembali pada 1892. Ia menjabat selama 4 tahun dan gagal dalam pemilihan senator tahun 1894. Selama 2 tahun berikutnya, ia menjadi editor bagi Omaha World-Herald dan aktif berkampanye ke penjuru AS mengenai adopsi Standar Perak.

Pemilihan Presiden 1896 dan Pidato Cross of Gold

Poster kampanye Bryan untuk pemilihan presiden 1896, menampilkan lukisan Bryan dan keluarganya serta teks pidato Cross of Gold yang ia bawakan pada 8 Juli 1896. Tulisan 16 TO 1 yang tercetak di atas teks pidato merujuk pada perbandingan nilai perak terhadap nilai emas yang diajukannya.

Karier politiknya kembali menguat pada 1896. Saat itu, Presiden Grover Cleveland yang tidak populer karena resesi 1893 memutuskan untuk tidak mencalonkan diri kembali. Resesi tersebut juga menimbulkan kesulitan di kalangan petani karena harga menurun akibat penurunan suplai uang. Ini juga membuat dukungan publik pada ide Standar Perak dari Bryan menguat.

Namun, usia yang relatif muda dan pengalaman berpolitik yang masih minim membuatnya tidak diunggulkan. Ada beberapa kandidat yang lebih diunggulkan untuk memenangi nominasi Demokrat kala itu, seperti Ricahrd Bland, Claude Matthews, Horace Boies, John R. McLean, dan Robert E. Pattison.

Namun, Bryan diuntungkan dengan terpilihnya William McKinley sebagai calon presiden Republik tahun 1896. Ini pun menguatkan posisi pendukung adopsi Standar Perak di Demokrat yang diserap dari Partai Populis. Meskipun demikian, persaingan berlangsung cukup ketat. Pemilihan calon presiden Demokrat tahun 1896 yang dilaksanakan dalam Konvensi Nasional Demokrat di Chicago, Illinois pada 7-11 Juli 1896 harus dilakukan sampai lima putaran karena para kandidat sulit mencapai dua pertiga dari suara delegasi yang hadir untuk memenangi nominasi. Dalam 5 putaran ini, Bryan bersaing ketat dengan Bland. Kondisi yang kontras terjadi di konvensi Republik bulan Juni dengan McKinley langsung terpilih pada putaran pertama.

Bryan akhirnya membuka jalan menuju nominasi dengan pidatonya yang berjudul Cross of Gold pada 8 Juli 1896. Pidato ini dianggap sebagai salah satu pidato paling berpengaruh dalam sejarah AS. Dalam pidato ini, ia menentang pemikiran bahwa emas adalah satu-satunya logam yang cukup kuat untuk menyokong mata uang dan menganjurkan adopsi perak sebagai standar mata uang bersama dengan emas (bimetallism) dan pertukaran bebas antara uang kertas dolar dan koin perak. Ia menganjurkan agar koin perak dapat dicetak tak terbatas dengan nilai 1/16 dari nilai emas. Ia menutup pidatonya dengan ucapan "You shall not press down on the brow of labor this crown of thorns, you shall not crucify mankind on a cross of gold". Setelah membawakan pidato ini, ia langsung diarak oleh beberapa anggota delegasi berkeliling area konvensi, menunjukkan begitu dramatisnya pidato ini.

Ide Standar Peraknya ini mendapat dukungan kuat di kalangan Silverite Democrats, anggota Demokrat pendukung Standar Perak, bersebrangan dengan Bourbon Democrats, anggota Demokrat pro-bisnis besar, juga kalangan petani kecil dan buruh yang berharap penggunaan perak dapat menstimulasi kenaikan harga dengan penambahan jumlah uang beredar sehingga dapat memicu pemulihan ekonomi. Bryan akhirnya terpilih sebagai calon presiden dari Partai Demokrat, juga dari Partai Rakyat dan Partai Perak. Arthur Sewall terpilih sebagai calon wakil presiden dari Demokrat dan Perak, manakala Partai Rakyat memasangkan Bryan dengan Thomas Watson untuk menunjukkan bahwa mereka tetap independen dari Demokrat. Bryan baru berusia 36 tahun kala itu, satu tahun di atas batas minimal usia calon presiden di Amerika Serikat, yaitu 35 tahun. Ini menjadikan Bryan calon presiden termuda dalam sejarah AS yang diusung partai utama.

Selain adopsi Standar Perak bersama dengan Emas atau malah Standar Perak saja, Bryan juga memiliki beberapa platform yang bisa dibilang masih terlalu maju untuk zamannya, seperti pemilihan langsung untuk senator (saat itu senator dipilih oleh badan legslatif masing-masing negara bagian), hak pilih untuk wanita, pajak penghasilan, pembentukan Departemen Buruh, larangan minuman keras, dan pembentukan bank sentral. Semuanya kelak akan terwujud.

Bryan berkampanye dengan menempuh jarak total 18.000 mil (27.000 kilometer), melintasi 27 negara bagian, dan kampanyenya disaksikan langsung hingga 5 juta orang secara keseluruhan. Ia mengampanyekan adopsi Standar Perak dan meraih banyak dukungan.

Namun, McKinley yang didukung kelompok bisnis besar di Northeast mendapat sokongan dana yang lebih baik dari Bryan. Dibantu oleh Mark Hanna yang melalukan pendekatan dengan pebisnis besar yang tak ingin Bryan yang populis menjadi presiden, McKinley berhasil mengumpulkan dana untuk kampanyenya hingga 3,5 juta dolar AS (85 juta dolar AS disesuaikan dengan inflasi). Kontras, Bryan tak didukung oleh pebisnis besar yang biasanya mendukung Demokrat. Ia hanya memperoleh 500 ribu dolar AS (17 juta dolar AS disesuaikan dengan inflasi) untuk kampanyenya. Dengan dana yang lebih kuat, McKinley dan pendukungnya dapat membuat propaganda untuk menyerang Bryan sembari meyakinkan rakyat bahwa Standar Emas adalah pilihan terbaik bagi AS. Salah satunya dengan sebuah karikatur yang menggambarkan Bryan sebagai "ular populis" yang melahap Partai Demokrat yang dimuat di majalah Judge.


Pengakuan Kalah dan Pemilihan 1900 dan 1908

William Jennings Bryan, 1907.

Pada pemilihan presiden pada 3 November 1896, Bryan dikalahkan oleh McKinley. Ia memperoleh 6.509.052 suara dengan 176 electoral votes dari 22 negara bagian plus masing-masing 1 electoral vote dari California dan Kentucky yang dimenangi oleh McKinley. Sementara McKinley memperoleh 7.111.607 suara dan 271 electoral votes dari 23 negara bagian, minus 2 faithless electors yang memilih Bryan. Bryan didukung kuat di Midwest yang menjadi tempat banyak petani kecil dan pertambangan perak sementara McKinley menang di Northeast yang didominasi kelompok bisnis besar.

Kampanyenya yang penuh semangat dan berkharisma boleh dibilang menghindarkannya dari kekalahan telak terhadap McKinley walau diserang oleh Republik dan tidak didukung oleh sebagian Demokrat, termasuk Presiden Cleveland. Tingkat partisipasi pemilih sebesar 79,3 persen merupakan salah satu yang tertinggi dalam sejarah AS.

Namun, Bryan memulai sebuah tradisi baru dalam perpolitikan AS. Dua hari setelah pemilihan dan dipastikan kalah, ia mengirim telegram ucapan selamat kepada McKinley. Tradisi ini, juga dengan tradisi memberikan pidato pengakuan kekalahan, tetap dilanjutkan oleh para calon presiden yang kalah dalam pemilihan-pemilihan selanjutnya, melalui telegram dan kemudian sambungan telepon. Ini pun membantu proses rekonsiliasi pasca-pemilihan di AS. Berikut adalah kompilasi pidato pengakuan kekalahan dalam berbagai pemilihan presiden di AS.






Ekonomi yang membaik pasca 1896 membuat ide Standar Perak tenggelam, bahkan Presiden McKinley mengesahkan Undang-undang Standar Emas pada 1900 yang membuat AS menggunakan Standar Emas hingga 1933. Perhatian publik berpaling ke isu imperialisme AS setelah AS memenangi Perang Spanyol-Amerika pada 1898 dan mengambilalih semua koloni Spanyol yang tersisa, yaitu Kuba, Guam, dan Filipina. Bryan yang anti-imperialisme namun mendukung perang tersebut, mengusung ide anti-imperialisme, menentang proses kolonisasi AS atas bekas koloni Spanyol, dan juga ide Standar Peraknya dahulu meski sudah tidak populer lagi. Ini pun menjadi pertandingan ulang dari pemilihan 1896. Kedua William kembali bertemu. Kali ini, Bryan dipasangkan dengan wakil presiden periode 1893-1897, Adlai Stevenson I. Sementara McKinley diduetkan dengan Theodore Roosevelt yang ikut berperang di Kuba dan kelak menggantikannya sebagai presiden setelah McKinley tewas terbunuh pada 14 September 1901. Tidak seperti pada 1896, Bryan (dan juga McKinley) dengan mudahnya memperoleh nominasi presiden.

Hasilnya, Bryan kembali kalah dari McKinley. Bryan memperoleh 6.370.932 suara dengan 155 electoral votesdari 17 negara bagian sementara McKinley memperoleh 7.228.864 suara dengan 292 electoral votes dari 28 negara bagian. McKinley mengambil beberapa negara bagian Midwest yang dimenangi Bryan pada 1896 dan Bryan mengambil Kentucky yang dimenangi McKinley pada 1896.


Pada 1908, ia mencoba sekali lagi. Ia kini dipasangkan dengan John W. Kern. Ia kali ini melawan William Howard Taft, teman dan suksesor yang diinginkan oleh Presiden Roosevelt, dan James S. Sherman. Kali ini, Bryan masih mengetengahkan oposisinya pada bisnis besar dan ia tetap populer di kalangan liberal dan populis di Partai Demokrat. Keduanya juga berjanji melanjutkan kebijakan Roosevelt yang populer.

Bryan kembali merasakan kekalahan untuk kali ketiga, kali ini yang terburuk dari tiga kali partisipasinya. Ia memperoleh 6.408.979 suara dengan 162 electoral votes dari 17 negara bagian. Sementara Taft memperoleh 7.678.395 suara dengan 321 electoral votes dari 29 negara bagian. Dukungannya di Midwest mengerdil dan hanya dukungan di Deep South yang solid.


Menjadi Menteri Luar Negeri dan Scopes Trial

William Jennings Bryan tua.

Pada 1912, Bryan memutuskan tidak maju kembali. Ia mendukung Woodrow Wilson yang harus melalui 46 putaran sebelum dapat memenangi nominasi Demokrat tahun 1912. Bryan dan Wilson terbantu oleh perpecahan di Partai Republik karena Roosevelt yang kecewa dengan Taft membawa pendukungnya dan maju sebagi calon ketiga melalui Partai Progresif atau Bull Moose Party.

Taft mengalami kekalahan terburuk untuk seorang presiden petahana yang mencalonkan diri kembali. Ia hanya memperoleh 8 electoral votes dari Utah dan Vermont dengan mengumpulkan 3.846.282 suara. Ini adalah rekor electoral votes terendah untuk calon partai besar, diimbangi oleh Alf Landon, Gubernur Kansas, juga dari Republik, pada 1936. Roosevelt menjadi satu-satunya calon ketiga dalam sejarah yang dapat finis di posisi kedua. Ia memperoleh 88 electoral votes dari 6 negara bagian dan mengumpulkan 4.122.721 suara. Menariknya adalah walaupun Wilson memperoleh hanya 6.296.284 suara, lebih sedikit dari yang didapat Bryan dalam ketiga partisipasinya, ia memperoleh 445 electoral votes dari 40 negara bagian, jauh lebih banyak dari yang pernah diperoleh Bryan pada 1896, 1900, maupun 1908. Ini disebabkan oleh faktor Roosevelt yang memecah suara di banyak negara bagian dan sistem winner-takes-all.

Wilson resmi menjabat presiden pada 4 Maret 1913. Sebagai balas jasa, Bryan diangkat sebagai menteri luar negeri sehari berselang. Bryan mundur dari posisinya pada 8 Juni 1915 setelah Wilson mengirimkan surat protes kepada Jerman setelah kapal dagang Lusitania berbendera AS ditenggelamkan Jerman. Namun, ia mendukung AS masuk dalam kancah Perang Dunia I.

Pada 1913, sebagian ide yang dulu ia perjuangkan menjadi kenyataan di bawah pemerintahan Wilson. Sebagai dampak krisis perbankan 1907, sebuah bank sentral, The Federal Reserve, dibentuk pada 1913. Pada tahun yang sama, pajak penghasilan mulai diberlakukan di AS, Departmen Buruh dibentuk, dan senator dipilih langsung oleh rakyat per negara bagian. Hak pilih wanita baru diberlakukan di AS pada 1920 dan larangan minuman keras juga diberlakukan pada tahun yang sama dan dicabut pada 1933.

Bryan kembali mendapat perhatian publik dalam kasus Scopes Trial. Pada Juli 1925, seorang guru pengganti di sebuah SMA bernama John Scopes, dianggap bersalah karena mengajarkan soal teori evolusi di sebuah SMA negeri di Dayton, Tennessee. Ia melanggar peraturan negara bagian yang melarang teori evolusi diajarkan di sekolah publik (dibiayai oleh negara bagian). Bryan, penentang teori evolusi, dalam kapasitasnya sebagai seorang pengacara berada di pihak penuntut sementara Clarence Darrow menjadi pengacara yang membela Scopes. Persidangan dilakukan di ruang publik dan menyedot perhatian media di penjuru dunia. Bryan berdebat melawan Darrow selama proses persidangan.

Scopes dinyatakan bersalah pada 21 Juli 1925 dan didenda 100 dolar AS (1.800 dolar AS disesuaikan dengan inflasi).

Kematian dan Warisan

Patung Bryan di Dayton, Tennesse.

26 Juli 1925, Bryan meninggal dunia dalam tidurnya setelah ikut dalam sebuah kebaktian di sebuah gereja di Dayton. Ia wafat pada usia 65 tahun. Sebelumnya, setelah menyelesaikan tugasnya di Scopes Trial, ia sempat memberikan beberapa pidato di Tennessee.

Jasadnya dibawa dengan kereta api ke Washington DC. Ia lalu dimakamkan di Pemakaman Nasional Arlington.

Bryan dianggap sebagai orang yang mentransformasikan Partai Demokrat dari partai yang mendukung laissez-faire (persaingan bebas) menjadi partai yang mendukung liberalisme dan peran aktif pemerintah federal dalam kesejahteraan masyarakat. Ia dianggap sebagai tokoh yang menguatkan eksistensi liberalisme dan berpengaruh terhadap kebijakan liberal Demokrat pada periode berikutnya seperti New Deal Presiden Franklin Delano Roosevelt dan Great Society Presiden Lyndon Baines Johnson.

Ia dijuluki The Great Commoner karena keyakinannya pada kebijaksanaan rakyat jelata.

Fakta Menarik
1) Bryan menjadi satu dari dua orang yang kalah dalam tiga pemilihan presiden AS. Tokoh yang lain adalah Henry Clay pada 1824, 1832, dan 1844.
2) Semua lawan utama Bryan dalam tiga kali partisipsinya di pemilihan presiden AS memiliki nama depan yang sama dengannya, William. William McKinley pada 1896 dan 1900 dan William Howard Taft pada 1908.
3) Bryan menjadi orang termuda yang dinominasikan sebagai presiden di AS pada usia 36 tahun, 3 bulan, dan 22 hari.


Demikian thread dari saya kali ini. William Jennings Bryan menjadi salah satu politisi paling berpengaruh dalam sejarah AS dan ikut membentuk AS yang kita kenal sekarang ini. Terima kasih telah membaca thread ini dan semoga hari Anda menyenangkan.
Diubah oleh gilbertagung 07-06-2019 04:33
sendhaljepitmuhamad.hanif.2nona212
nona212 dan 7 lainnya memberi reputasi
8
5.3K
52
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan