WANITA YANG TELAH MENUA

Wahai pahlawan wanitaku
Lembutnya belaianmu melampaui lembutnya sutra,
Keringatmu yang menetes lebih berharga dari sebongkah emas,
Dan seribu nasihatmu menaklukan kilauan berlian untuk masa depan.

Wahai wanita yang telah menua..
Kulit indahmu sudah lelah dimakan waktu,
Waktu yang kau habiskan untuk anakmu,
Oohhh wanita yang telah menua ..
Engkau sangat kuat bak tihang antara langit dan bumi,
Dan engkaulah muara keikhlasan dan kesabaran bagi anakmu.

Wahai wanita yang telah menua ..
Kelak, izinkanlah anakmu ini menjadi tongkat penopang ketika kau tertatih saat berjalan,
Dan ..
izinkan lah bahu anakmu menjadi tempatmu bersandar ketika ranbutmu mulai memutih.

Ooohhh wanita yang telah menua ..
Kau menua tapi tidak untuk kasih sayang mu..
Sendimu telah koyak tapi kegigihan untuk bersabar belumlah ranggup.

Wahai wanita yang telah menua ..
Lewat coretan tinta ini ku ukirkan,
kedigdayaan engkau mendidik anakmu,
Kegigihan engkau mengahadapi anakmu,
Dan keikhlasan engkau dalam doa sepertiga malammu.

Wahai wanita yang telah menua ..
aku tahu !!
Goresan sajak ini ... tak bisa mengungkapkan pengorbananmu.
Aku tahu!!
Dan aku sangat tahu!!
Kau lebih dari sajak ini,
dan kau lebih dari apapun,
Karena kaulah IBU KU..

Karya : KS - pangkas rambut
Sumber pict : https://encrypted-tbn0.gstatic.com/i...pqApViRcMbUCVE