Jakarta, Gatra.com - Polisi mengamankan belasan orang yang bersembunyi di gedung pertokoan Sarinah, Jakarta Pusat. Mereka bersembunyi di gedung tersebut saat kericuhan antara massa aksi demonstrasi dengan aparat kepolisian di sekitar gedung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jakarta.

Polisi mengamankan belasan orang tersebut setelah menemukan mereka. Belasan orang yang sedang bersembunyi tersebut ditemukan setelah polisi berpakaian preman melakukan sweeping ke bagian belakang gedung Sarinah pada Kamis dinihari (23/5).

Antara mewartakan, polisi selanjutnya menggelandang belasan orang tersebut ke Gedung Bawaslu. Kemudian memasukkan mereka ke dalam mobil tahanan. Belum diketahui menuju ke arah mana mobil yang mengangkut belasan orang tersebut.

Sebelumnya, ada juga sekitar enam orang pemuda tanggung yang bersembunyi di sekitar Kantor Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR). Mereka bersembunyi di bekas warnet. Polisi juga sebelumnya mengamankan 7 orang.

Diberitakan sebelumnya, proses pembubaran demonstrasi massa 22 Mei dari GNKR di depan Bawaslu berlangsung ricuh. Hal ini disebabkan secara tiba-tiba ada provokator yang melemparkan botol air mineral dan juga kembang api ke arah pihak keamanan.

Massa sebenarnya sudah berjanji akan membubarkan diri secara tertib. Namun, tiba-tiba ada yang melempar botol air mineral kepada barisan aparat keamanan yang berasal dari arah Sabang. Kemudian disusul dengan lemparan kembang api ke arah aparat, yang berasal dari Tanah Abang.

Kondisi ini menimbulkan kericuhan dan aparat mulai bersiaga. Pendemo menjadi lebih brutal dan melemparkan berbagai benda yang ada di sekitar, termasuk bambu-bambu bendera yang digunakan saat demo yang sudah dimulai siang.

Pendemo tidak mengindahkan pesan dari Kapolres Jakarta Pusat Kombes Harry Kurniawan yang mengingatkan janji para pendemo untuk membubarkan diri secara tertib. Harry juga meminta para korlap seperti Jumhur Hidayat untuk membantu polisi mengendalikan massa.

https://www.gatra.com/detail/news/41...tokoan-sarinah

Bungkus pak pol