Asteroid Besar Mungkin Tabrak Bumi Tahun 2019

LONDON - Bayangkan ini: ''Armageddon'' dan ''Deep Impact'' benar-benar terjadi. Apa yang akan dilakukan umat manusia? Mengirim para ahli bom untuk meledakkan bom nuklir di benda angkasa yang akan menabrak Bumi?
Dan itu bukan khayal! Sebab, sebuah asteroid besar dapat saja menghantam Bumi sekitar 17 tahun lagi, dan bakal mendatangkan bencana hebat bagi umat manusia. Demikian diingatkan seorang pakar antariksa Inggris, Rabu.
Asteroid tersebut, yakni benda luar angkasa paling mengancam manusia pernah terdeteksi, mempunyai lebar dua kilometer dan kelihatannya sedang mengarah langsung ke Bumi.
''Objek-objek antariksa seukuran itu menghantam Bumi hanya satu atau dua juta tahun sekali,'' kata Dr Benny Peiser, pakar Inggris tersebut, yang ahli tentang asteroid. Dia bekerja di John Moore's University, Livervool (Inggris).
''Dalam skenario paling buruk, bencana yang akan dialami umat manusia di Bumi tidak terperikan. Benturan asteroid itu akan melumatkan kehidupan sosial dan ekonomi kita, serta mengembalikan kita ke kondisi abad gelap,'' katanya kepada Reuters.
Tetapi, dia dan pakar antariksa yang lain mengatakan skenario terburuk semacam itu mudah-mudahan tidak bakal terjadi, sehingga terhindarlah manusia dari bencana yang diperlihatkan dalam film ''Deep Impact''.
''Kalau asteroid itu nanti ternyata menabrak Bumi, akan terjadi ledakan dahsyat seukuran benua. Tetapi, kemungkinannya kecil,'' kata Peter Bond, jubir Royal Astronomical Society.
Positip
Asteroid tersebut, yang oleh para astronom dinamai 2002 NT7, mula-mula terdeteksi pada awal bulan ini oleh program survei angkasa Linear (AS).
Sejak itu, Peiser mengatakan para ilmuwan di National Aeronautics and Space Administration (NASA) dan di Pisa University (Italia) melakukan kalkulasi-kalkulasi orbit, untuk menetapkan tanggal kemungkinan 2002 NT7 menghantam Bumi, sehingga dapat diketahui risiko-risiko yang dihadapi umat manusia.
Kalkulasi mereka menunjukkan, asteroid besar itu akan menabrak Bumi pada 1 Februari 2019.
''Kemungkinan tabrakan adalah satu banding sejuta. Tetapi, dikarenakan tanggal benturan sedemikian dekat, hanya 17 tahun sejak sekarang, dan objek yang menuju Bumi sedemikian besar, maka peringkatnya positifberdasarkan perhitungan risiko Skala Palermo,'' kata Peiser.
Namun para ilmuwan memperingatkan, peringkat risiko tersebut belum dikaji ulang oleh International Astronomical Union, yakni lembaga internasional yang bertanggung jawab untuk mengumumkan risiko semacam itu.
Namun Peiser memperingatkan, umat manusia semestinya menanggapi ancaman tabrakan Bumi-asteroid itu sebagai seruan untuk bangkit dan bersiap-siap menghadapi realitas bahwa sebuah benda antariksa besar pasti menghantam Bumi pada masa mendatang.
''Cepat atau lambat, dan tak seorang pun dapat benar-benar memberitahu kita tentang benda antariksa yang mana akan menabrak, kita akan menemui objek yang berada dalam jalur bertabrakan dengan Bumi,'' katanya. (rtr-ed-30)

http://www.suaramerdeka.com/harian/0207/25/nas6.htm

Hanya mengingatkan aja gan ini prediksi 13 tahun yang lalu