aniesdayAvatar border
TS
aniesday
Begini Nih, Cara Mengurus SIM Tanpa Pungli

Sumber gambar: Blogotive.com

Kesibukan yang padat kadang melupakan seseorang dari kewajiban yang harusnya berkala dia lakukan. Seperti perpanjangan surat kendaraan atau Surat Izin Mengemudi, SIM. Saya pun demikian, jatuh tempo yang harusnya tanggal 26 baru ingat ketika melewati tanggal, yakni tanggal 5 bulan berikutnya. Itu artinya terlambat lebih 10 hari dari yang seharusnya.

Maka saya harus mengulang dari awal. Proses pembuatan SIM dianggap seperti orang yang baru mengajukan permohonan, bukan perpanjangan. Kekhawatiran membayang, terutama day hal pembiayaan. Pastilah sangat mahal, yang saya dengar terakhir mencapai 750. 000. Lebih mahal beberapa ratus ribu rupiah dari yang seharusnya. Itu bila lewat biro jasa, seperti dituturkan tetangga saya yang baru mengurus SIM nya.

Tak punya segitu, saya bertanya ke polisi di Polsek di kecamatan. Jawaban mereka sungguh mengagetkan. "Seratus ribu saja bu, nanti semua sampean bayar sendiri di loket."

Pak Rio, yang kebetulan menjadi Bhabinkamtibmas, Bhayangkara Pembina Ketertiban Masyarakat, desa saya Ngroto, kecamatan Pujon menyatakan bahwa tidak ada pungutan apa-apa selain yang seharusnya. Kalau sampai ada pungutan di luar ketentuan itu bisa dikategorikan pungli, pungutan liar. Ada KPK yang mengawasi. Polisi yang kedapatan melakukan demikian bisa kena pasal pelanggaran. Itu larangan. Begitu Pak Rio menjelaskan.

Malah tak diduga dia bersedia mengantarkan pengurusan, kebetulan ada beberapa warga lain yang akan melakukan pengurusan SIM. Clear, masih tetap seratus ribu, begitu dia menjawab ketika saya tanya biayanya kalau dengan dikawal.

Pak Rio, Bhabinkamtibmas desa Ngroto beserta aparat di Kantor Desa. Sumber Gambar: Dok pri. Pak Rio


Jadi begini nih kronologis cerita cara saya mengurus SIM tanpa pungli. Berangkatlah saya keesokan hari dengan beberapa orang lain, satu kecamatan dengan saya, hanya lain desa. Beberapa dokumen seperti foto copy KTP dan KK saya siapkan untuk dibawa. Siapa tahu dibutuhkan di sana. Ternyata yang dibutuhkan hanya KTP saja.

Cek kesehatan mulanya, 20 ribu saya sediakan untuk membayar biaya. Berturut mengisi formulir pendaftaran. Sesudah itu antri dipanggil. Sambil menunggu antrian saat itu ada penyuluhan tentang Millenial Road Safety dari Polres Batu, wow keren. Saya dapat ilmu baru tentang berkendara. Rupanya angka kecelakaan cukup banyak juga, data yang dipaparkan penyuluh, kematian akibat kecelakaan berkendara menduduki peringkat ke lima loh, disamping penyakit lain. Penyakit jantung koroner menduduki peringkat awal disusul Paru-paru Diabetes dan TBC sedangkan yang ke 5 adalah Kecelakaan lalu lintas.

Sumber gambar: Dokumen Pribadi Anis Hidayatie ( Penyuluhan sambil menunggu antrian pembuatan SIM )

Usai mendengar penyuluhan saya mengikuti tes tulis hingga membayar biaya sebesar 100.000 rupiah, baru test praktek. Lancar, dilanjutkan sesi foto, hari itu juga saya mendapatkan SIM C. Untuk teman saya yang tak lulus ujian esok diberi jadwal mengulang. Sederhana sebetulnya. Hanya ribet di test saja. Tapi kalau pengetahuan dan kesiapan kita mengikuti test berkendara sudah baik, pede aja lagii.

Quote:



Saya pernah mempunyai SIM sebelumnya, mengurus tanpa makelar, jadi tahu persis prosedur test yang harus saya jalani. Tinggal belajar lagi, supaya apabila menghadapi ujian tidak grogi. Terutama saat menghadapi test praktek. Belajar mengendarai lurus dengan kecepatan pelan dan sedang, belok kanan kiri, zig zag, angka delapan, tanpa boleh kaki ikut jadi tumpuan di atas tanah. Tak lupa menghidupkan lampu sein ketika akan belok. Itu poin-poin penting yang harus dipelajari sebelum mengikuti uji praktik.

Usai mengurus SIM saya pulang sendiri tanpa kawalan. Pak Rio masih di tempat membantu kawan lain yang belum selesai mengurus. Tak ada yang saya berikan padanya terkait hal ini. Bahkan saat kawan lain saya tanya, berapa kita harusnya memberi, mereka bilang " nggak ada bu, free."

Wah baik banget Pak Rio ini, pikir saya. Spontan hati saya berdoa semoga hidupnya dimudahkan oleh Allah, yang maha kuasa. Dia telah membantu saya dengan mudah mendapatkan SIM, mestinya ada sesuatu yang saya berikan padanya, tapi dia menolak, tidak mau. Baginya bisa membantu warga, itu sudah cukup membahagiakannya.

Maka sebelum pulang saya berikan senyum terindah, sekaligus doa dan terimakasih tentunya. Dua membakas dengan nada ramah dan senyum hangat pula. Itu saja, tanpa embel embel apa apa.

Bagi agan dan sista yang akan mengurus SIM, kisah saya semoga bisa menjadi rujukan, apa yang harus dipersiapkan dan dilakukan ketika akan mengurus SIM.

Kalau tinggal di desa seperti saya, bisa minta penjelasan pada Bhabinkamtibmas desa setempat. Saya yakin pasti beliau dengan senang hati mau membantu. Tak percaya? Coba saja.
Diubah oleh aniesday 26-04-2019 03:05
davecchio
mr.buky
fyrinn
fyrinn dan 23 lainnya memberi reputasi
24
10K
217
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan