silents.Avatar border
TS
silents.
Pilpres Penuh Klaim Kemenangan Bikin Tim Hore Gangguan Kejiwaan
Jakarta - Ketegangan politik di ruang maya belum sepenuhnya reda. Saling klaim kemenangan usai pencoblosan Pemilu 2019 rupanya memicu eskalasi politik yang semakin tajam di media sosial. Kondisi kejiwaan masyarakat terdampak negatif.

Salah satu contoh yang mengemuka adalah pendukung salah satu paslon di Bali yang didiagnosis mengalami gangguan jiwa. Pendukung capres tersebut merasa cemas sebab menganggap calon yang didukungnya menang, namun klaim kemenangan juga datang dari kubu lawan.

"Banyak kecemasan, merasa sudah menang kok musuhnya bilang menang juga. Kesel, istrinya dimarah-marahin. Istrinya konsultasi, saya bilang ajak suaminya. Korban pemilu deh saking fanatiknya sama calon yang menang," kata dr I Gusti Rai Putra Wiraguna Sp KJ saat ditemui di Rumah Berdaya, Sesetan, Denpasar, Bali, Rabu (24/4/2019).

Salah satu founder Rumah Berdaya itu mengaku menerima lima pasien usai Pemilu 2019. Saat berkonsultasi, para pasien itu rata-rata membahas soal perang status di media sosial terkait Pilpres.

"(Pasien) saya kan di RSUD itu dua orang, di praktik saya pribadi 3 orang. Itu yang baru, belum lagi teman-teman yang gangguan, belum pulih gara-gara kampanye, berita di tv muncul lagi. Kalau yang begitu dari sebelum kampanye saya suruh puasa medsos, nanti milih-milih aja pak nggak usah ngikutin beritanya," tutur Rai.

"Jadi konsultasi itu cuma nunjukkin statusnya 'ada orang balesnya gini dok, saya nggak terima, saya ajak ketemu'. Itu kan gangguan. Yang dilawan juga belum tentu ada orangnya," imbuhnya.

Berdasarkan hasil asesmen, menurut Rai, para pasien itu sebenarnya sudah menunjukkan tanda-tanda gangguan kejiwaan ringan sebelum pencoblosan. Kondisi kejiwaannya semakin terganggu saat pengumuman hasil quick count.

"Setelah saya tanya sebelum pencoblosan, tapi memuncaknya antara hasil nggak sesuai harapan atau sesuai ekspektasi cuma yang lainnya bereaksi sebaliknya, jadi sebaliknya. Kalau dibilang bukan relawan atau timses tapi tim hore-hore pilpres, di Bali banyak kebetulan tim 01. Di Bali bigest ya katanya 93 persen," paparnya.

"Tapi sebenarnya ini kan bukan soal menang kalah, yang ngerasa menang juga terganggu kan. Ngerasa menang terganggu juga dengan respons-respons itu. Digital selesai kan, masih nunggu lagi (hasil) katanya di berita di sana curang hal-hal yang gitu. Lima itu kebetulan ya," jelas Rai.

Rai menuturkan pasien di Pemilu 2019 ini lebih banyak dibandingkan dengan pemilu sebelumnya. Namun dia menganggap sebagai hal yang wajar karena orang makin peduli dengan kesehatan jiwanya.

"2014 nggak sebanyak sekarang. Kalau pendukung seingat saya dua yang saya tangani dan memang rasanya nggak kayak sekarang. Entah karena orang lebih aware harus konsultasi atau situasi lebih panas aja dengan berbagai macam," paparnya.

https://news.detik.com/berita/d-4523...415.1555408898

Banting TV, bacok TV, tendang TV, naik menara, itu adalah tanda2 kampret yg sakit jiwa. Tobatlah pret, melawan kehendak yang maha kuasa tidak akan pernah berakhir baik.

aakalma
coldblacksnow
scorpiolama
scorpiolama dan 20 lainnya memberi reputasi
21
5.6K
60
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan