babygani86
TS
babygani86
Pabrik Honda di Swindon Tutup 2021, 3500 Orang Nganggur, Akibat Brexit?
Perdana Menteri Inggris, Theresa May, benar—benar kecewa dengan keputusan Honda menutup pabrik mobilnya di Swindon, Inggris, pada 2021. Sebanyak 3.500 orang akan kehilangan pekerjaan. Belum lagi, ada potensi penambahan 3.500 pekerjaan lainnya dalam rantai pasok untuk pabrik Swindon yang berisiko terpangkas pula. Tidak diketahui berapa banyak persisnya yang akan terdampak dari perusahaan yang terafiliasi, tetapi pekerjaan mereka juga terancam.

Keputusan Honda menutup pabrik di Swindon ini merupakan yang pertama dalam 71 tahun sejarah bisnis perusahaan, dan menjadi hantaman terhebat bagi industri otomotif Inggris. Swindon Plant merupakan satu—satunya pabrik Honda di Uni Eropa, sekaligus manufaktur terbesar kelima di Britania Raya. Ada dua jenis produk yang dibuat di sini, yaitu Civic Type R dan Civic Hatchback.



Merebak dugaan tentang ketidakpastian Brexit sebagai pemicu produsen mobil asal Jepang itu hengkang. Namun, pihak Honda menegaskan keputusan tersebut tak terkait dengan Brexit. Pemerintah Inggris bersuara sama: bukan Brexit penyulutnya. Honda memberitahu ini tidak ada hubungannya dengan Brexit, tetapi karena perubahan yang terjadi di sektor otomotif.

Honda berdalih, tumbuhnya permintaan mobil listrik dan kecilnya market Eropa menjadi penyebabnya. Honda ingin mengakselerasi produksi mobil listrik sebagai respons atas perubahan industry otomotif global. Civic Hatchbacks yang dibuat di Inggris lebih banyak diekspor ke Amerika Serikat (AS) ketimbang ke Eropa. Pasar Benua Biru itu justru mengharapkan ketersediaan mobil listrik yang dipasok dari Cina dan Jepang, di mana Honda berencana memproduksi dalam skala besar.

Bagi Honda, merosotnya permintaan akan mobil berbahan bakar solar dan semakin ketatnya penerapan kendaraan rendah emisi membuat prospek industri otomotif di Eropa makin tak menggairahkan. Apalagi, pasar ini hanya 3% dari penjualan global Honda. Maka Honda memilih mengubah operasional manufaktur dan memfokuskan operasional di wilayah yang pasarnya lebih besar. Dengan restrukturisasi ini, mempertahankan operasional Swindon jelas bukan pilihan karena tak lagi visibel.

Tanpa Brexit pun, performa Swindon tak kunjung pulih pasca hantaman resesi global 2008-2009. Sebelum krisis, produksinya mencapai 230.000 unit per tahun, tapi sekarang melorot ke 150-an. Kalau dulu Swindon membuat Honda Jazz dan CR-V, kini hanya menyisakan Civic karena dua lainnya dialihkan ke negara lain.



Apalagi, negeri Paman Sam yang menjadi pasar besar Swindon juga mengeluarkan ancaman mengenakan tarif impor mobil buatan Eropa karena negosiasi a lot AS dan Uni Eropa dalam perjanjian dagang. Tentu, kalau ini diberlakukan, harga jual Civic ke AS semakin melejit. Jadi, mungkin benar keputusan Honda tak terkait dengan Brexit. Ini hanya soal momentum pengumuman yang hanya 38 hari menjelang keputusan Brexit pada 29 Maret 2019.

Jika dirunut mundur ke beberapa tahun lalu, sudah ada berbagai peringatan dari produsen otomotif tentang penarikan investasi jika Britania Raya keluar dari Uni Eropa. Tak mengherankan, penutupan pabrik Swindon dikaitkan dengan ketidakpastian Brexit.

Duta Besar Jepang untuk Inggris, Koji Tsuruoka, bertemu Theresa May pada awal 2018. Dia mengingatkan, kemungkinan perusahaan-perusahaan Jepang hengkang jika Brexit membuat keberadaan mereka tak lagi menguntungkan untuk bertahan. Produsen mobil raksasa, bank, dan teknologi Jepang di Inggris gelisah melihat dampak Brexit terhadap bisnisnya. Kalau tidak ada keuntungan melanjutkan operasional di UK (United Kingdom alias Inggris), bukan hanya Jepang, tidak akan ada perusahaan swasta yang akan mempertahankan bisnis.

Spoiler for KEGAGALAN BREXIT:


Dua pekan sebelum pengumuman Honda, Nissan membatalkan produksi mobil X-trail sport di pabrik Sunderland, kawasan industri manufaktur terbesar di Inggris. Tak ada pengangguran terimbas dari pembatalan ini, hanya saja Inggris kehilangan potensi penambahan 741 lowongan kerja.

Manufaktur terbesar di Inggris, Jaguar Land Rover (JRL), bersiap memindahkan seluruh produksi Land Rover Discovery dari pabrik West Midlands di Birmingham ke Slovakia tahun ini. Sama seperti Honda, mereka menyangkal keputusan ini terkait Brexit.

Memang banyak produsen mobil yang menjadikan Inggris sebagai negara tujuan investasi. Keberadaan mereka tak lepas dari upaya pemerintah menggaet investor. Nissan, Toyota, dan Honda tertarik datang ke Inggris pada 1980-an atas undangan Perdana Menteri Margaret Thatcher untuk menyelamatkan industri mobil domestic yang tengah lesu. Oleh Thatcher, Inggris dijual sebagai lokasi sempurna sebagai pintu masuk menembus pasar Uni Eropa.

Namun pasca-Brexit, kemudahan, keleluasaan, dan berbagai pembebasan tarif yang dulu dinikmati karena menjadi bagian Uni Eropa tak lagi berlaku. Kekhawatiran para produsen otomotif di tengah ketidakpastian atas Brexit sangat beralasan. Ditambah, pengetatan regulasi terkait kendaraan rendah karbon yang semakin diperketat, baik di UK maupun Uni Eropa.

 

Spoiler for Referensi:


manutdloyalist
manutdloyalist memberi reputasi
6
9.2K
78
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan