NelarfAvatar border
TS
Nelarf
Pengaruh kepadatan penduduk di Surabaya dengan suplai oksigen
Surabaya adalah ibu kota dari provinsi jawa timur, sekaligus menjadi kota metropolitan terbesar di provinsi tesebut, surabaya merupakan kota terbesar di indonesia kedua setelah jakarta. Kota yang terkenal dengan sebutan kota pahlawan ini memiliki luas sebesar 350.54 〖km〗^2 dengan jumlah penduduk yang tercatat di pemerintah sebanyak 2.917.688 jiwa, dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 1.452.897 jiwa dan jumlah penduduk perempuan sebanyak 1.44.791 jiwa, sehingga diperoleh kepadatan pendapatan penduduk sebesar :
(jumlah penduduk)/(luas wilayah) = 2.917.688/350.54 = 8,323 〖km〗^2
Bukan hanya dikenal dengan julukan kota phalawan kota surabya juga terkenal dengan bagusnya kualitas pendidikan di surabaya, banyak universitas-universitas favorit yang berada di surabaya sehingga menjadikan kota ini sebagai salah satu kota tujuan pendidikan, jauhnya daerah asal pendatang menyebabkan banyaknya para pelajar atau mahasiswa yang harus hidup di surabaya.
Kota surabaya terletak di pantai utara pulau jawa bagian timur dan berhadapan dengan selat madura serta laut jawa, karena letaknya yang strategis, kota ini menjadi pusat kegiatan perdagangan di wilayah jawa timur dan merupakan salah satu kota terpenting dalam menopang perekonomian di indonesia, banyak masyarakat dari berbagai daerah berbondong-bondong ke surabaya untuk mencari nafkah karena kurangnya lahan pekerjaan di daerah asal pendatang.
Dari 2 faktor diatas populasi di surabaya pun semakin meningkat drastis, kurang lebih ada 7 juta kepala di surabaya yang berasal dari berbagai daerah di indonesia dengan tujuan tertentu. Hal ini menyebabkan kepadatan populasi pun semakin bertambah dan otomatis menyebabkan suplai oksigen pun berkurang, jika hal ini di lanjutkan secara terus menerus tanpa adanya tindakan yang tegas, para penduduk di surabaya pun akhirnya banyak yang mangalami gangguan metabolisme, seperti : mudah capek, kesulitan bernafas, nyeri otot, gangguan penglihatan, sianosis, serangan jantung, sering pusing dan bahkan menyebabkan kematian. Kekurangan oksigen juga menyebabkan menurun nya kinerja otak sehingga menghambat proses berfikir seseorang.
Manusia sangat bergantung pada oksigen untuk melakukan proses pernafasan, menurut penelitian para ilmuwan jumlah udara yang dihirup manusia mencapai 11.000 liter/hari, dan dari jumlah udara yang dihirup 20% nya adalah berbentuk oksigen, sehingga oksigen yang dihirup manusia sebesar: 20/100 x 11.000 = 2.200 liter/hari dan dari setiap satu pohon dewasa hanya menghasilkan 1,2 kilogram/ hari, sehingga satu pohon hanya mampu menghidupi 2 orang saja.

Karena keterbatas lahan untuk menanam pohon, salah satu cara yang efektif adalah dengan membatasi jumlah pendatang di kota surabaya.
Diketahui :
Luas surabaya : 350,54 〖km〗^2
Jumlah penduduk : 2.917.688 jiwa
Jumlah pendatang : ± 7.000.000 jiwa
Dengan data di atas kita dapat menarik kesimpulan bahwa jumlah penghuni di surabaya kurang lebih sebanyak 10.000.000 jiwa baik dari warga surabaya asli maupun dari luar surabaya, jumlah yang begitu mengerikan, mengingat pada zaman sekarang banyak penebangan pohon secara liar, tanpa melihat efek yang ditimbulkan. Dengan adanya tindakan yang merugikan masyarakat tentang penebangan pohon secara ilegal, pemerintah surabaya melakukan tindakan tegas dengan mengganti peraturan daerah nomor 18 tahun 2003 tentang retribusi pohon dengan UU nomor 27 tahun 2009 tentang retribusi dan pajak daerah, yang melarang penarikan retribusi pohon diluar yang sudah ditentukan, dan menetapkan denda bagi pemotong pohon, yaitu dengan mengganti pohon yang ditebang sebanyak 80 pohon. Pemerintah surabaya telah tegas mengambil keputusan untuk menghukum pelaku penebang pohon, tapi upaya ini belum sepenuhnya membantu dalam penstabilan kadar oksigen bagi penduduk surabaya, dikarenakan tingginya jumlah orang yang bertmpat tinggal di surabaya.
Dengan luas kota surabaya yang memliki luas sebesar 350,54 〖km〗^2, dan banyaknya bangunan yang berdiri, kami mangasusmsikan bahwa setiap dari 100 m^2 dapat ditanami 1 pohon dewasa, sehingga jumlah pohon yang dapat ditanam adalah :
Luas kota surabaya350,54 〖km〗^2 = 350.540.000 m^2
Luas tanah untuk menanam 1 pohon = 100 m^2
(luas kota surabaya)/(luas tanah untuk menanam 1 pohon) = (350.540.000 m^2)/(100 m^2 ) = 3.505.400 pohon.
Dengan data diatas kita dapat menghitung berapa oksigen yang dapat dihasilkan dari 3.505.400 pohon, yaitu 3.505.400 x 1,2 kilogram = 4.206.480 kilogram oksigen. Karena 1 orang membutuhkan 0,5 kilogram oksigen maka 4.206.480 dapat digunakan 8.412.960 jiwa, angka ini di dapat dari perkalian jumlah produksi oksigen dengan jumlah oksigen yang dibutuhkan.
Karena pohon dalam kota surabaya hanya mampu memproduksi untuk keberlangsungan hidup 8.412.960 jiwa, sedangkan populasi jiwa mecapai kurang lebih 10.000.000 jiwa, menurut jumlah yang didapat, maka 1.587.040 jiwa diharapkan memilih tempat lain demi kelancaran metabolisme tubuh manusia, dan sebaiknya pemerintah kota surabaya juga melakukan pembatasan terhadap jumlah pendatang, atau bisa juga memperbaiki kualitas pendidikan dan penambahan lapangan kerja di daerah-daerah yang memiliki tingkat kepadatan yang lebih rendah, maka dari itu,masyarakat pedesaan tidak perlu berimigrasi ke kota besa sehingga tidak akan terjadi kesenjangan antara jumlah produksi oksigen dengan jumlah masyarakat yang mengkonsumsinya, khususnya kota-kota metropolitan di indonesia.

1
758
7
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan