Ilustrasi gambar jpnn.com

Sebelum lanjut ke pembahasan utama, saya sedikit mau tanya nih sama Agan and sista. Dulu pas masih berusia 10 tahun kira-kira Agan and sista sudah menguasai mata pelajaran apa nih? Boro-boro menguasai, paling yang ada difikiran anak umur segitu cuma main. Bener juga sih apa yang Agan and sista bilang.

Eits...!! Tunggu dulu nih Agan and sista. Pada tahun 2013 lalu sempet heboh adanya anak kecil umur 10 tahun bernama Muhammad Rizki Ramadhan yang disebut sebagai bocah jenius. Hal ini lantaran anak tersebut meskipun baru berusia 10 tahun sudah menguasai empat bahasa asing seperti; Bahasa Inggris, Perancis, Mandarin dan Jepang.

Seolah yang sering terjadi di negeri kita ini, lagi-lagi himpitan ekonomi orang tua memaksa sang anak berhenti mengenyam pendidikan. Rizki Ramadhan pada tahun 2011 lalu hanya sempat bersekolah kelas 1 di SDN 27 Cangkiang dan itu pun hanya selama 6 bulan saja.

Menurut penuturan Ayahnya Mayunis yang tinggal di Jorong Lurah Surau Baranjuang, Kubang Putiah, Kecamatan Banuhampu, Kabupaten Agam, Sumatera barat. "Sebenarnya Rizki Ramadhan terlahir secara prematur di usia kehamilan 7 bulan sehingga anak ini memiliki kebutuhan khusus dan mampu menangkap sesuatu hal dengan cepat di dalam otaknya. Dan saat di sekolah dia mampu hanya sekali mendengar penjelasan mata pelajaran dari gurunya, dan akan marah saat gurunya memberikan pertanyaan namun temannya tidak bisa menjawab."

Untuk itulah pihak sekolah menyarankan agar Rizki Ramadhan dipindah ke sekolah khusus. Karena kecerdasan otaknya diatas rata-rata teman sebayanya, dan juga sikap temperamentalnya yang tinggi. Karena biaya sekolah khusus sangat mahal, akhirnya Rizki Ramadhan tidak melanjutkan pendidikannya.

Justru berawal dari sini kecerdasannya mulai terasah. Selama 2,5 tahun setelah tidak bersekolah, Rizki Ramadhan hanya main hp kakaknya di rumah, menonton acara televisi berbahasa asing dan membaca buku pelajaran kakaknya yang duduk di bangku SMA. Berkat kecerdasan daya tangkapnya tersebut hingga membuat anak berusia 10 tahun ini mampu menguasai empat bahasa asing.

Sebenarnya dari pemerintah setempat dan juga lembaga-lembaga kemanusiaan seperti Dompet Dhuafa Singgalang sangat peduli dan ingin membantu pendidikan Rizki Ramadhan. Namun seperti yang sudah banyak terjadi, semua itu hanya wacana belaka. Dalam kurun waktu setahun berlalu di tahun 2014 Muhammad Rizki Ramadhan tetap tidak melanjutkan pendidikannya.

Dan seperti hilang ditelan bumi begitu saja, sampai saat ini kabar tentang Muhammad Rizki Ramadhan (bocah jenius) tidak terdengar lagi gaungnya. Dan semoga saja anak tersebut yang seharusnya sekarang sudah berusia 16 tahun mendapat pendidikan terbaik untuk masa depannya, sehingga mampu membantu perekonomian keluarga nantinya.

Dan sudah seharusnya pemerintah lebih peduli terhadap anak seperti Rizki Ramadhan yang memiliki kecerdasan luar biasa yang nantinya berguna untuk negara ini. Jangan sampai negara asing yang membiayai pendidikan Rizki Ramadhan sehingga nantinya ilmu dan kecerdasaanya juga dipakai negara tersebut.