londo.046
TS
londo.046
Pacaran Itu Membosankan!


Ini serius! Pacaran itu sebenarnya fase yang membosankan. Makanya, kalau bisa jangan pacaran ya. Kok bisa? Gimana penjelasannya boss? Coba lu ingat-ingat fase paling nikmat saat mendekat ke lawan jenis itu apa sih? Fase PDKT alias pendekatan. Pada fase ini, lu bisa lebih jago dari intel-intel nya BAIS. Kasarnya, lu bisa jadi apa saja dah.

Kolektor nomor WA gebetan, kolektor akun media sosial si cantik, tukang ojek yang siap kapan saja, dalam kondisi apa saja. Mas-mas Ojol mungkin kalah deh sama pria yang sedang melakukan PDKT ini. Mau nyari alamat sampai lubang semut pun akan dijabani. Bener ga? Kalau yang jawab ga, mungkin sudah PDKT yang kesekian dan gagal molo, hehehe.



Untuk mengambil hati dari sang pujaan hati, semua dilakukan. SMS (jaman dulu), telpon, like status medsosnya, komen yang manis-manis, sampai bikin surat permohonan untuk jadi pacar pun dijabanin. Kenapa? Karena ingin memikat hati sang pujaan hati. Untuk membuat hatinya berbunga-bunga, untuk mendapatkan jawaban "iya."

Kegiatan di  darat  pun tidak kalah gokielnya. Antar kemanapun tujuannya. Jemput kalau dia lagi butuh. Makan, mulai dari kaki lima sampai dengan cafe ternama yang memaksa puasa setelahnya pun OK saja! Bener ga? Akui saja, bener! Wong gw juga awal-awal kenal cinta juga gitu kok. Berlebihan? Buat orang waras iya. Tapi buat yang lagi jatuh cinta, ya biasa saja. Makanya ada anekdot, orang paling susah dikasih tau itu ya orang yang sedang jatuh cinta. Selain pendukung Prabowo tentu saja. #eh



Setelah perjuangan ala James Bond terlalui, cinta kita pun diterima. Jadian lah kita. Awal-awalnya sih manis-manis saja. Punya panggilan sayang, punya tempat hang out favorit, punya kaos couple-an yang bisa untuk nge-troll  para jomblo hehe. Tapi sampai kapan fase itu akan bisa bertahan? Gw rasa 3 bulan itu sudah luar biasa. Bener ga? Lu yang pacaran, emang kuat gitu sayang-sayangan tiap hari?

Apalagi kalau udah ketemu yang lebih bening, atau yang lebih ekstrem sudah pernah saling "memojokkan." Jadi muncul perasaan, "ah cuma gini doang." Gregetnya itu sudah ga sama dibanding saat kita PDKT. Saat PDKT, nonton PSIS saja bisa di cancel demi sang gebetan. Waktu jadian? Bodo amat. Mau terima gw ya seperti ini, ga ya terserah lu. Cewe masih banyak di luaran sana. Hahahahaha #curhat



Apakah ini wajar? Gw rasa wajar sih. Namanya manusia itu pasti senang dengan yang namanya hal-hal yang menantang, hal-hal yang bikin penasaran. Waktu PDKT, tantangan kita begitu besar. Rasa penasaran terhadap lawan jenis, juga luar biasa menggebu. Makanya kita selalu ingin jadi nomor satu. Pokoknya, sikat!

Setelah jadian, kita udah memperoleh apa yang kita mau. Jadinya? Ya gitu, rasa bosan dan yang sejenis pun mengikutinya. Mulai deh main belakang, selingkuh. Kalau ketahuan gimana? Paling kena tampar. Nanti kan bisa ngulang fase PDKT lagi dengan yang lain. Fase indah akan dimulai lagi, mungkin seperti itu penjelasan logisnya.

Well, dari pada pacaran, kalau gw boleh kasih saran, mendingan perluas jaringan dan pergaulan deh. Kalau niatnya nyari jodoh, ya udah diperbanyak aja teman lawan jenisnya. Dengan gitu, kita kan bisa tiap hari ada di fase PDKT, fase yang harus diakui adalah fase paling menyenangkan. Setuju? Salam Damai.


Merdeka!


Sumber Gambar : sini, sini, sini, sini
5
3.7K
57
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan