Jika lu membayangkan bahwa menjadi wirausahawan, pengusaha, atau apalah nama yang semakna dengan itu enak, lu salah besar! Menjadi pengusaha itu tidak enak! Menjadi pengusaha itu berat. Jika ada yang mengatakan menjadi pengusaha itu fleksibel mengatur waktu, bisa bebas ngapain aja, kemana saja, berarti yang ngomong tidak pernah berusaha.



Pengusaha itu enak bisa masuk kerja kapan saja. Pernyataan ini tidak salah, tapi juga tidak 100% benar. Kita memang bisa memulai jam kerja semaunya kita, tapi apakah itu artinya kita santai dan bisa berleha-leha? Salah besar! Pengusaha itu jam kerjanya 24 jam sehari, 7 hari seminggu! Bagi kami, istirahat itu adalah bekerja. Bekerja untuk menstabilkan tubuh yang lelah.

Lu pikir kita memulai usaha jam 10 pagi (katakanlah begitu) karena kita malas? Karena kita santai? Salah! Kita memulai jam segitu karena semalaman kita sibuk memikirkan mau ngapain esok hari. Pagi, saat kita sarapan, semua plan coba kita matangkan. Cukup? Belum, bahkan saat mengantar anak sekolah, terlintas sebuah ide atau menemukan ada yang tidak pas dengan plan yang kita susun semalam, kita pun tidak segan untuk melakukan revisi. Mikir lagi kan? Sanatinya di mana?



Menjadi pengusaha itu enak, bisa santai tapi pendapatan besar. Bahkan seorang boss besar pun tidak akan pernah bisa sesantai yang lu lihat. Lu pikir kita tidak punya kompetitor? Lu pikir kompetitor tidak menunggu lu bikin kesalahan, lalu menggebuk lu? Lu pikir ide-ide baru muncul begitu saja dari langit? Tidak boss! Tiap hari kita berfikir tentang positioning produk kita, jasa kita, apa yang kita jual. Bisa kuat tidak? Masih laku tidak? Bisa bersaing tidak? Kalau jawabnnya tidak, apa yang bisa kita lakukan? Berapa biayanya? Bagaimana impactnya? Berapa lama impact akan terjadi. Kalau gw tulis semua, ga cukup boss.

Kenapa kita bisa santai bahkan nampak selalu tertawa-tawa, meledek orang di sosmed, nge-troll di kaskus, bikin ngamuk golputers. Ya itulah hiburan kita, itulah cara kita melepaskan sedikit rasa tegang yang dirasakan setelah mikir serius. Masalah bagi kita itu sudah seperti teman baik. Karena setiap hari yang kita hadapi ya masalah. Kalau kita terus menerus tegang dan ga bisa nampak santai, ya cepat mati kita. Kalau kita tidak nyari hiburan, tidak gembira, tidak santai diantara masalah, bisa darah tinggi kita.



Jadi pengusaha itu gampang, mulai aja dulu. Ini lebih gila lagi! Mana ada usaha yang gampang! Sekecil apapun usaha lu, bangkrut adalah hal paling dekat dengan lu! Serius, batas antara bangkrut dan sukses itu setipis rambut. Sekali saja lu bikin kesalahan, bangkrut sudah terbayang di depan mata. Sedikit saja hitungan lu salah, habis lu! Lu stop inovasi dan percaya 100% pada product dan ide yang lu jual, tunggu aja gulung tikar!

Tidak semudah itu Ferguso! Inovasi itu pasti, paham posisi atau mati, terus bergerak dengan ide baru adalah ilmu, dan malas adalah musuh besar lu! Lu tanya aja saya penjual pentol sebagai pengusaha level bawah soal inovasi. Minggu ini dan minggu lalu bisa jadi sudah berbeda. Inovasi bukan hanya soal yang nampak ya, tapi proses produksi dan manajemen juga termasuk inovasi yang berujung pada naiknya efisiensi. Semakin efisien, semakin bagus.



Hanya orang kuat dan sedikit gila yang bisa menjadi pengusaha. Dengan tekanan seperti yang gw jabarkan di atas, mereka yang biasa bermain aman tidak cocok untuk memulai sebuah usaha. Pernyataan, "jika ingin mendapatkan hasil yang besar, lakukan usaha yang besar." Gw kira cocok sebagai analogi.

Well, masih tertarik untuk jadi pengusaha, wiraswasta, atau usahawan? Kalau memang niat sih harusnya tetap tertarik. Jangan takut, setiap masalah itu ada solusinya. Tinggal kita mau mencari atau tidak. Setiap waktu yang terbuang untuk inovasi, pasti ada ganti, minimal sebagai pengalaman pribadi. Tapi jika lu berfikir berusaha itu enak dan gampang, sebaiknya lu jangan jadi pengusaha! Salam Damai.



Merdeka!

Sumber Gambar : sini, sini, sini, sini, sini