tahun 2018 adalah tahun dimana aku sudah mencapai pendidikan tertinggi bagiku aku adalah lulusan S1 Ekonomi/manajemen pada saat itu aku sangat bahagia dan melihat wajah orang tuaku merasa senang karena tugas terakhir dalam hidupnya untuk pendidikanku sudah berakhir aku orangnya aktif saat kuliah dan setiap semester ipk-ku tidak pernah dibawah 3,00 selalu diatas itu "bukan mau sombong ya gan" tetapi ceritanya baru dimulai sesudah aku lulus perkuliahan siapa sih gak mau punya karir yang dicita-citakan dalam kerja aku sudah mempunyai ekspetasi dan rencana saat aku lulus dan mencari kerja di inginkan tetapi itu hanya-lah ekspetasi,hayalan yang diciptakan otakku.dunia kerja dan dunia saat kita masih menempuh pendidikan berbeda sangat - sangat jauh. kenapa sih para perusahaan tidak mau menerima kami yang muda dan freshgraduate ya saya tahu yang memiliki pengalaman akan lebih di perioritaskan dari pada freshgraduate yang masih minim akan "experience" setidaknya saya akan belajar tentang gaya kerja ini (perusahaan dan skill) apakah kalian cuma mau orang yg gk sesuai pengalaman tetapi ada orang dalam?. disini saya benci dengan gaya perekruitan karyawan di negara tercinta ini masih adanya budaya kkn (kolusi,korupsi,nepotisme) dan sekarang saya kecewa dengan gelar yang saya sandang ini.orang tua rela menjual barang berharga ex.emas,perak,tanah demi pendidikanku aku kecewa lebih baik dulu kubuat tambak ikan daripada kuliah. nasi telah menjadi bubur penyesalan datang terakhir dan tak bisa disesali untuk kalian semua yang masih kuliah saran saya buatlah sebuah penghasilan sendiri seperti membuka usaha atau belajar nabung saham jangan jadikan masa kuliahmu cuma bermain menghabiskan uang kecuali kalian anak sultan atau orang tuanya punya perusahaan dan menjabat direktur.ingat sesudah kalian wisuda kalian baru kerasa kerasnya hidup antara pendidikan perkuliahan dan dunia kerja tidak akan sinkron/gak nyambung. ingat sarjana itu cuma kertas bagi dunia kerja persaingan makin sengit kecuali ada orang dalam