lamberianto.
TS
lamberianto.
Toleransi Ala Kecebong dan Kampret
Quote:


Quote:


Quote:




Sebelum dilanjutkan, mari kita simak apa itu kecebong dan apa itu kampret. Berdasarkan KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) yang dimaksud dengan keduanya yakni sebagai berikut;

Kecebong adalah larva binatang amfibi (katak dan sebagainya) yang hidup di air dan bernafas dengan insang serta berekor.
Kampret adalah kelelawar kecil pemakan serangga, hidungnya berlipat-lipat; Microchiroptera

Dari hewan-hewan ini saya coba mengambil pelajaran bagaimana caranya kita bertoleransi., karena dari kedua hewan ini memiliki perbedaan yang begitu mendasar. Yang satu memilih perairan sebagai habitatnya dikarenakan memang mahir berenang dan yang satu lagi memilih bebas melintasi angkasa karena memang terbang adalah keahliannya. 

Yang pertama yang bisa saya ambil pelajaran dari mereka adalah saling menghargai dan saling menghormati antara satu dengan yang lain. Kecebong menghargai dan menghormati kampret karena memang kecebong tidak bisa terbang, sementara sang kampret begitu menghargai dan menghormati kecebong karena memang kampret tidak bisa berenang. Maka sudah selayaknya kita menanamkan sifat saling menghargai dan menghormati antara satu dengan yang lainnya. 

Yang kedua yang bisa saya ambil pelajaran dari mereka adalah jangan meremehkan dan jangan menghina antara satu dengan yang lain. Boleh jadi kecebong bisa berenang kampret tidak, boleh jadi kampret bisa terbang kecebong tidak, tetapi bukan berarti mereka boleh meremehkan dan menghina satu dengan yang lain. Hal ini karena setiap masing-masing individu tentulah ada kelebihan dan kekurangannya. 

Yang Ketiga yang bisa saya ambil pelajaran dari mereka adalah menerima perbedaan dan keberagaman. Antara kecebong dan kampret tidak ada mirip-miripnya menurut saya, mereka begitu jauh berbeda. Yang satu hidup di air, yang satunya lagi senang di udara. Alangkah indahnya jika kita bisa menerima perbedaan dan keberagaman itu dengan ikhlas.

Yang Keempat yang bisa saya ambil pelajaran dari mereka adalah menumbuhkan sifat dan sikap kepedulian. Mungkin kecebong hanya tau kehidupan di habitatnya saja, mungkin saja kampret tau ada habitat lain di bagian bumi sebelah sana. Oleh karena itulah rasa kepedulian ini sangat dibutuhkan bukan egosentris yang diprioritaskan, karena di dunia ini kita tidak sendirian. 

Yang Kelima yang bisa saya ambil pelajaran dari mereka adalah menjalin dan mempererat silaturahmi. Melihat mereka, kecebong dan kampret, kadang saya berkhayal dan berkeinginan untuk dapat bersilaturahmi kepada siapa saja. Saya berkhayal seandainya saja kita tidak hanya mempererat silaturahmi dengan sejenis saja, akan tetapi dengan yang berbeda, kepada semua dan siapa saja, bahkan jika perlu dengan alam juga. Dan semoga itu bukan khayalan belaka.

Banyak yang bisa aku dapatkan dari hewan-hewan mungil ini. Si kecebong, larva binatang amfibi butuh waktu untuk menjadi dewasa, demikian pula halnya dengan sang kampret kelelawar kecil pemakan serangga. Mereka masih butuh waktu untuk menjalani tahapan demi tahapan dalam metamorfosa sebelum mereka benar-benar menjadi dewasa. Sehingga, jikalau mereka belum paham akan toleransi pada saat sekarang ini, atau belum bisa untuk bertoleransi, harap dimaklumi saja. Karena aku yakin hasil akhir dari metamorfosa yang berupa individu dewasa itu membutuhkan waktu dalam tahapan-tahapannya. Dan aku percaya kelak setelah mereka dewasa, mereka akan mengerti apa itu toleransi dan bisa melakukan sebagaimana harusnya mereka bertoleransi, setelah waktunya tiba. 


Quote:
Diubah oleh lamberianto. 12-03-2019 21:22
anasabilamilktoasthoneypakolihakbar
pakolihakbar dan 16 lainnya memberi reputasi
15
55.6K
1.8K
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan