Pada kesempatan kali ini saya akan membahas mengenai Faktor Penyebab Kekerasan Terhadap Perempuan dan Cara Yang Dapat Kita Lakukan Untuk Mencegah Darurat Kekerasan Terhadap Perempuan di Indonesia ( KTP ) .

Kekerasan Terhadap Perempuan (KTP) dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Kita harus segera berbenah diri agar kasus KTP bisa segera ditekan dan diberantas di Indonesia ini.

Dimulai dari kita sendiri, kita harus ingat, Gak Akan Ada Asap Kalau Gak Ada Api. Alangkah bijaknya kita untuk tetap melihatnya dari berbagai sisi agar kita bisa segera melakukan perubahan bersama.

Kita harus tau faktor penyebab terjadinya kasus KTP ini, supaya kita bisa membedahnya satu persatu sehingga kita bisa mendapatkan solusi masing-masing dari permasalahan tersebut.







Berdasarkan data dalam CATAHU 2019 Komnas Perempuan, tercatat 406.178 kasus pelaporan tentang kekerasan terhadap perempuan yang sudah ditangani. Jumlah ini naik dari tahun sebelumnya yang tercatat 348.466 kasus yang sudah ditangani. Naiknya cukup signifikan bukan ?? Sekitar kurang lebih 16%.

Dengan kenaikan data yang signifikan tersebut, Indonesia menjadi Darurat Kekerasan Terhadap Perempuan. 

Apakah Masih Mau Kita Biarkan ??



1. Dampak Psikologis

Dampak ini menjadi dampak yang paling fatal. Karena bisa menimbulkan trauma seumur hidupnya. Seorang wanita akan selalu mengingat kejadian kekerasan tersebut sehingga stress dan depresi pasti menghampirinya, ujung-ujungnya bisa melakukan hal nekad seperti bunuh diri.

Disamping perbuatan itu, kemungkinan bisa terjadi adalah ketidakpercayaan dia terhadap laki-laki. Jomblo seumur hidup itu bisa jadi, hal lebih ekstrim malah gak akan pernah suka sama laki-laki lagi.

2. Dampak Fisik

Dampak ini sudah pasti akan dirasakan para perempuan yang terkena kekerasan. Akan banyak lebam dan luka yang sulit untuk disembuhkan.

3. Dampak Ekonomi

Biaya pengobatan yang keluar pasti tinggi. Pengobatan fisik dan psikologis bukanlah biaya yang murah, apalagi pasti si korban meninggalkan pekerjaan karena kasusnya tersebut.

4. Dampak Sosial

Seperti kita tau, perempuan yang sudah mengalami korban kekerasan, terutama kekerasan seksual alias rudapaksaan, pasti sulit untuk beradaptasi kembali dengan lingkungannya.




Oleh karena 4 dampak diatas, Seluruh Lembaga Hukum di Indonesia termasuk di Lembaga Permasyarakatan, menangani pelaku kekerasan terhadap perempuan akan bertindak lebih tegas dibanding kasus murni pencurian dan perampokan tanpa pembunuhan.



1. Faktor Individual Perempuan Itu Sendiri

Faktor Individual ini meliputi bentuk pengesahan pernikahan, sering minum Miras, sering bertengkar dengan suami, sering menyerang pria lebih dulu, ataupun perempuan itu berselingkuh.

Contoh dari maksud pengesahan pernikahan adalah melakukan Nikah Siri atau Nikah Kontrak, sehingga posisi wanita cenderung lemah hukum dan akibatnya lebih mudah untuk dilecehkan.

2. Faktor Pasangan

Misalnya suami atau kekasihnya memiliki pasangan lain selain dia dan juga sering menggunakan narkotika atau obat-obatan terlarang.

3. Faktor Sosial dan Budaya

Disini lebih ke pola pikir atau mindset, dimana pria derajatnya lebih daripada perempuan, sehingga akan terjadi pelecehan dan kekerasan terhadap perempuan. Faktor ini sekarang cenderung lebih kepada kekerasan terhadap perempuan melalui internet atau MedSos.

Walaupun bukan secara fisik, tapi kekerasan terhadap perempuan dapat dilakukan secara psikologis. Misalnya membagikan video berkonten dewasa ke perempuan, berkata kasar atau melecehkan, Bullying terhadap perempuan.

4. Faktor Ekonomi

Faktor ini memang menjadi krusial. Sebagian besar Kekerasan Dalam Rumah Tangga pemicunya adalah faktor ekonomi.




Setelah kita melihat dampak dan faktor dari KTP, saatnya kita harus beraksi. Jangan malah berdiam diri tanpa melakukan apa-apa. Kekerasan Terhadap Perempuan haruslah kita tekan dan basmi.



1. Laporkan Kekerasan Terhadap Perempuan

Jangan diem aja kalau kalian liat ataupun merasakan sendiri sebuah kekerasan dan atau pelecehan terhadap perempuan. Pemerintah sudah membuat badan khusus untuk pelaporan KTP ini. Semuanya disediakan GRATIS. Gak perlu malu lagi untuk melaporkan daripada kalian akan dilecehkan atau terkena perlakuan kekerasan secara terus menerus

2. Sosialisasikan Cara Berhubungan Yang Baik dan Benar

Seperti kita tau klo Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan gak hanya terjadi di kalangan Rumah Tangga saja. Tapi juga bisa terjadi pada mereka yang sedang berpacaran. Oleh karena itu, para orangtua dan guru harus mensosialisasikan cara menjalin hubungan yang baik dan benar, baik dirumah maupun disekolah.

Tujuannya agar para remaja dapat saling menghormati dan menghargai antara laki-laki dan perempuan.

3. Harus Mulai Dirubah Pola Pikir atau Mindset

Mulai sekarang kita harus merubah pola pikir kita lalu tularkan kepada teman-teman kita, bahwa derajat laki-laki dan perempuan itu sama. Gak boleh ada yang lebih dominan. Agar rasa saling menghormati dan menghargai dapat terwujud dalam hidup kita selanjutnya.

4. Keterbukaan Terhadap Pasangan

Sudah gak boleh lagi sekarang antar pasangan tertutup. Agar dalam menjalin dan membina hubungan dapat lebih saling percaya sehingga hidup lebih harmonis ke depannya.

5. Ingat Kalau Yang Melahirkan Kita Adalah Perempuan

Dengan mengingat satu hal ini, kemungkinan besar hati kita pasti melawan kalau mau bertindak Kekerasan Terhadap Perempuan.





Well guys, setelah kita lihat faktor dan dampak dari Kekerasan Terhadap Perempuan diatas, ada 1 hal lagi yang bisa kita lakukan di bulan depan agar Kekerasan Terhadap Perempuan bisa lebih difokuskan penanganannya, yaitu Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden serta Pemilihan Legislatif.

Pilihlah CaPres dan WaPres serta Wakil Rakyat yang ikut mendukung Gerakan Stop Kekerasan Terhadap Perempuan. Karena bagaimanapun, merekalah yang akan duduk di pemerintahan sebagai wakil kita dan berwenang mengatur Undang-Undang Kekerasan Terhadap Perempuan.

Jadi Gunakan Hak Pilih Kalian sebaik-baiknya ya, sayang kalau gak digunakan, agar Indonesia Menjadi Lebih Baik. 










Silahkan Mampir Di Thread Menarik Saya Lainnya