IztaLorieAvatar border
TS
IztaLorie
Pamer (Calon) Bojo

Sumber : pixabay.com

"Beberapa hari lalu aku bertemu dengan Senja," ujar Niken setelah duduk di depan sahabatnya.

"Benarkah?" Lia meraih tangan Niken dan meremasnya perlahan. Binar wajahnya membuat Niken merasa tidak enak hati.

Niken menggigit bibir bawah. "Sebenarnya dia sedang bergandengan mesra dengan seorang cewek. Awalnya kukira itu kamu. Postur tubuh begitu mirip, tapi cewek itu berani mencium pipi Senja di depan umum. Bisa dipastikan kalau itu bukan kamu. Sayangnya aku keburu ditarik pergi sama adikku, jadi nggak sempat mengambil gambar wajah cewek itu,"

Lia seketika melepas tangan Niken, memakan kentang goreng yang ada di hadapannya. "Ini memang salahku. Seharusnya aku tidak seemosi itu ketika dia melarang untuk berteman denganmu. Aku langsung minta putus ketika setiap fitnah terlontar darinya. Aku tahu kamu tidak seperti semua tuduhannya. Apanya yang dibilang memberi pengaruh buruk? Dia sendiri tidak sadar akan pengaruh rubah betina yang selalu mengikutinya." Lia mendengkus.

"Bukan salahmu kalau dia termakan omongan teman dekatnya." Niken menepuk punggung Lia.

"Sudah sejak awal dia memang tidak suka kalau aku jadian dengan Senja." Lia tertawa hambar. "Mungkin dia merasa tersisih. Seluruh perhatian Senja hanya untukku, nggak ada waktu lagi untuknya."

"Kenapa aku jadi curiga ya. Setelah putus denganmu, Senja jadi sering ganti pacar. Anehnya, pacar-pacarnya itu mirip denganmu. Mungkinkah dia masih ada rasa dan hanya ingin membuatmu cemburu?" Niken menunjuk Lia dengan jemarinya yang montok.

Sebuah pesan masuk membuat pembicaraan terhenti. Lia beranjak dari kursi setelah selesai mengetik pesan balasan.

"Aku harus pergi. Ada seseorang yang harus kutemui." Lia berjalan tergesa-gesa menuju kasir untuk membayar tagihan.

Tempat pertemuan selanjutnya dekat dengan kafe yang baru saja ditinggalkan oleh Lia. Dia hanya perlu berbelok ke kiri dan melewati dua tempat makan untuk sampai di restoran cepat saji itu.

Sempat terlintas pembicaraan terakhir Niken tadi. Mungkinkah Senja selama ini masih sayang dengannya.

Lia menyempatkan untuk merapikan rambut sebelum mendorong pintu masuk. Di ujung ruangan terlihat Senja yang mengangkat tangan tinggi-tinggi dan melambai dengan penuh semangat. Lia mengangguk lalu menghampiri dengan penuh semangat.

"Maaf mendadak memanggilmu. Ada yang harus aku bicarakan." Senja tersenyum manis.

"Kamu putus dengan pacarmu? Sebenarnya aku mau minta maaf karena bersikap egois. Kalau kamu mau kita balikan, aku mau." Lia buru-buru mengungkapkan isi hati.

Senja meraih gelas minuman yang ada di hadapan lalu menunduk, menyedot habis isi gelas dengan cepat hingga membuat Lia curiga.

"Ada apa? Apa ada masalah?" tanya Lia lirih.

"Sebenarnya aku ngajak kita ketemuan karena mau kasih kabar. Seminggu lagi aku mau nikah sama Liana. Ini dia calon bojoku." Senja membuka galeri handphone dan memperlihatkan pada Lia.

Lia tidak benar-benar menatap foto itu. Kata-kata calon bojo terus terngiang di kepala. Jadi, dia cuma mau pamer calon bojo. Lia bangkit dari duduk lalu segera berlari meninggalkan Senja yang terus memanggil namanya. Jangan sampai Senja melihat air mata di wajah Lia.

"Niken!" Lia berhenti berlari ketika melihat sahabatnya berdiri di depan pintu masuk.

Niken segera merangkul Lia, membuka pintu mobil agar sahabatnya itu bisa masuk. Lia menangis sekeras mungkin setelah mereka meninggalkan tempat itu.

"Maaf karena mengikutimu, perasaanku nggak enak. Ini saatnya move on! Jangan ingat-ingat masa lalu. Maaf kalau aku membuatmu berharap pada Senja."

Lia hanya bisa mengangguk, menyetujui usul Niken. Saatnya Move On!

-Belajar Bersama Bisa-
#SaatnyaMoveOn
ErChu
dalledalminto
wilona.eg346
wilona.eg346 dan 26 lainnya memberi reputasi
27
9.2K
157
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan