MataPolitikAvatar border
TS
MataPolitik
Janji Hancurkan, Korea Utara Justru Bangun Kembali Situs Rudal
Hanya beberapa hari setelah KTT Vietnam yang gagal antara Korea Utara dan Amerika Selatan, Korut dikabarkan telah kembali membangun sebagian situs peluncuran rudal mereka. Kim Jong-un juga berjanji pada pertemuan puncak dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in pada bulan September, untuk menutup Sohae dan memungkinkan para pakar internasional untuk mengamati pembongkaran situs uji coba mesin rudal dan landasan peluncuran. Nasib kompleks nuklir Yongbyon dan kemungkinan pembongkarannya merupakan masalah sentral dalam KTT Hanoi.

Oleh: David Brunnstrom dan Lisa Lambert (Reuters)

Korea Utara telah membangun kembali sebagian dari situs peluncuran rudal yang mulai dibongkar, setelah berjanji untuk menghancurkannya dalam KTT pertama dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tahun lalu, Kantor Berita Korea Selatan Yonhap dan dua wadah pemikir AS melaporkan pada Selasa (5/3).

Yonhap mengutip anggota parlemen yang diberi pengarahan oleh Badan Intelijen Nasional Korea Selatan (NIS), yang mengatakan bahwa pekerjaan itu dilakukan di tempat peluncuran Tongchang-ri dan melibatkan penggantian atap dan pintu di fasilitas itu.

Gambar satelit yang dilihat oleh 38 North—sebuah proyek Korea Utara yang berbasis di Washington—menunjukkan bahwa struktur pada landasan peluncuran telah dibangun kembali antara tanggal 16 Februari hingga 2 Maret, kata Jenny Town, redaktur pelaksana proyek tersebut dan seorang analis di wadah pemikir Stimson Center, kepada Reuters.

Pusat Studi Strategis dan Internasional mengeluarkan sebuah laporan—juga mengutip citra satelit—yang menyimpulkan bahwa Korea Utara “mengejar pembangunan kembali yang cepat” di situs tersebut.

“Aktivitas terlihat jelas di tempat uji coba mesin vertikal dan struktur transfer roket yang dipasang di rel peluncuran,” kata laporan CSIS. “Secara signifikan, tempat perlindungan lingkungan di menara pusar—yang biasanya ditutup—telah dibuka untuk menunjukkan landasan peluncuran tersebut.”

Berita itu muncul beberapa hari setelah KTT kedua tentang denuklirisasi antara Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un gagal, atas perbedaan mengenai seberapa jauh Korea Utara bersedia membatasi program nuklirnya dan tingkat kesediaan AS untuk meringankan sanksi.

KTT tersebut berlangsung di Hanoi pada tanggal 27 dan 28 Februari.

Trump mengatakan pada konferensi pers setelah KTT pertama yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan Kim pada 12 Juni di Singapura, bahwa Pemimpin Korea Utara itu telah berjanji bahwa situs pengujian mesin rudal utama akan dihancurkan segera.

Trump tidak mengidentifikasi situs tersebut, tetapi seorang pejabat AS kemudian mengatakan kepada Reuters bahwa itu adalah Peluncuran Satelit Sohae, yang berlokasi di Tongchang-ri.

Diminta berkomentar, Gedung Putih merujuk ke Departemen Luar Negeri AS, yang tidak segera menanggapi.

Sumber pemerintah AS mengatakan bahwa NIS dianggap dapat diandalkan dalam masalah-masalah seperti itu, tetapi menambahkan bahwa pekerjaan yang digambarkan tampaknya tidak terlalu mengkhawatirkan, dan tentu saja tidak pada skala untuk melanjutkan uji coba rudal yang telah ditangguhkan sejak tahun 2017.

DIALOG MASA DEPAN?
Kim Jong-un juga berjanji pada pertemuan puncak dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in pada bulan September, untuk menutup Sohae dan memungkinkan para pakar internasional untuk mengamati pembongkaran situs uji coba mesin rudal dan landasan peluncuran.

Tanda-tanda bahwa Korea Utara mulai bertindak atas janjinya kepada Trump terdeteksi pada bulan Juli, ketika sebuah wadah pemikir Washington mengatakan bahwa gambar satelit menunjukkan pekerjaan telah dimulai di Sohae untuk membongkar sebuah bangunan yang digunakan untuk merakit kendaraan peluncuran ruang angkasa dan tempat uji coba mesin roket terdekat yang digunakan untuk mengembangkan mesin berbahan bakar cair untuk rudal balistik dan kendaraan peluncuran ruang angkasa.

Namun, gambar-gambar berikutnya mengindikasikan bahwa Korea Utara telah menghentikan pekerjaan untuk membongkar tempat uji coba mesin rudal pada awal Agustus.

Fakta bahwa situs tersebut telah tidak aktif sejak Agustus menunjukkan bahwa aktivitas baru itu “disengaja dan terarah,” kata laporan CSIS.

Gagalnya KTT Hanoi pekan lalu telah menimbulkan pertanyaan tentang masa depan dialog AS-Korea Utara.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan pada Senin (4/3), bahwa ia berharap akan mengirim delegasi ke Korea Utara dalam beberapa minggu mendatang, tetapi ia “belum memiliki komitmen.”

Walau media resmi Korea Utara mengatakan pekan lalu bahwa Kim dan Trump telah memutuskan pada KTT Vietnam untuk melanjutkan pembicaraan, namun Wakil Menteri Luar Negeri Korea Utara Choe Son Hui mengatakan kepada para wartawan bahwa Kim “mungkin kehilangan kesediaannya untuk mengejar kesepakatan” dan mempertanyakan perlunya untuk melanjutkan.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Robert Palladino mengatakan dalam sebuah arahan media, bahwa Amerika Serikat tetap “berhubungan teratur” dengan Korea Utara, tetapi ia menolak mengatakan apakah mereka telah melakukan kontak sejak KTT Hanoi.

Palladino mengatakan bahwa Perwakilan Khusus AS untuk Korea Utara Stephen Biegun—yang memimpin upaya negosiasi pra-KTT—berencana untuk bertemu dengan rekan-rekannya dari Korea Selatan dan Jepang pada Rabu (6/3).

Yonhap juga mengutip anggota parlemen yang diberi pengarahan oleh para pejabat intelijen, yang mengatakan bahwa reaktor lima megawatt di situs nuklir utama Korea Utara di Yongbyon—yang memproduksi plutonium tingkat senjata yang digunakan untuk membuat bom—belum beroperasi sejak akhir tahun lalu, yang sependapat dengan laporan dari badan pengawas atom PBB.

Yonhap mengutip sumber-sumber yang mengatakan bahwa tidak ada tanda pemrosesan ulang plutonium dari reaktor tersebut, dan bahwa terowongan di lokasi uji coba nuklir utama Korea Utara di Punggye-ri tetap ditutup dan tidak dijaga sejak kehancuran yang dipublikasikan secara luas pada bulan Mei, yang menurut Pyongyang adalah bukti komitmennya untuk mengakhiri uji coba nuklir.

Nasib kompleks nuklir Yongbyon dan kemungkinan pembongkarannya merupakan masalah sentral dalam KTT Hanoi.

Pelaporan oleh Lisa Lambert dan David Brunnstrom; pelaporan tambahan oleh Mark Hosenball; penyuntingan oleh David Gregorio dan James Dalgleish.

Sumber

Kim jong-un galau. Buka-tutup situs nuklir. emoticon-Ngakak
sebelahblog
anasabila
anasabila dan sebelahblog memberi reputasi
2
600
5
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan