londo.046Avatar border
TS
londo.046
Andi Arief, (Semoga) Bukan Potret Politisi Kita


Jagad politik Indonesia geger kemarin. Andi Arief, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat terciduk polisi karena diduga mengkonsumsi narkoba.Andi Arief, selama ini dikenal vokal dengan cuitan yang tajam dan menusuk. Bukan hanya ke kubu petahana yang jadi rivalnya, tapi juga ke kubu yang didukungnya. Masih ingat dengan istilah, "jenderal kardus?" Andi Arief lah yang pertama kali mencetuskannya. Entah dalam konteks dan maksud apa, dia menggunakan istilah itu.



Mantan aktivis tahun 90-an ini dikenal sebagai sosok yang cerdas. Bukan hanya cerdas dalam berorganisasi, Andi juga pandai di ruang kuliah. Menurut penuturan penuturan Petrus Haryanto (mantan sekjen PRD), Andi lulus tepat waktu dari UGM. Andi juga dikenal, tidak suka merokok dan minum minuman keras! Andi pandai berbicara di forum, sehingga banyak yang suka dengan gagasan dan idenya. Dia banyak diterima di berbagai kelompok diskusi.

Saat Budiman, Petrus dkk, tertangkap oleh Orde baru, Andi memimpin PRD dari bawah tanah sebelum akhirnya dia ditangkap. Nasibnya masih baik, karena Andi dilepaskan setelah mengalami penyiksaan selama berhari-hari di ruang tahanan yang dirahasiakan lokasinya. Lepas dari tahanan, Andi sempat menghilang, dan muncul sebagai Tim Sukses SBY! Sesuatu yang mengejutkan, karena dia bergabung dengan Tentara, yang dulu menjadi "lawan politiknya."



Membaca catatan Petrus Hariyanto, pasca ditangkapnya Andi Arief membuat saya tertegun. Andi bukan orang sembarangan, jejak perjuangannya melawan penguasa tidak dimulai sehari dua hari, setahun dua tahun. Memang, sejak dia memutuskan bergabung dengan SBY, banyak pemikirannya yang dianggap "sesat"oleh rekan sejawatnya dulu di PRD. Saya pun heran dengan cuitan dan pernyataan dia yang terkesan ngawur dan tidak berdasar belakangan ini.

Berbeda jauh dengan rekan seperjuangannya dulu seperti, Budiman Sudjatmiko, Nezar Patria, atau Petrus Hariyanto. Tapi saya terbiasa menghargai pendapat orang, jadi saya anggap, apa yang dilakukan Andi adalah pandangan politik pribadinya yang wajib untuk dihargai. Bukankah berbeda ide, gagasan, bahkan landasn berfikir itu biasa dalam demokrasi?



Meskipun berbeda pandangan soal politik, tertangkapnya Andi Arief bukanlah berita bagus buat saya. Mengapa harus dengan cara seperti ini dia "kalah?"Mengapa bukan lewat perdebatan sengit dan tajam dia tersungkur dan mengakui kalau ide, visi dan gagasan yang kita tawarkan lebih baik dari yang dia yakini selama ini. Mengutip pernyataan mas Budiman Sudjatmiko,

Quote:


Yah, Andi Arief sudah memilih jalannya sendiri. Sudah memilih teman macam apa yang ada di sekitarnya. Saya berharap, bahkan sangat berharap, bahwa Andi Arief bukanlah potret politisi kita. Garang, sangar, ganas dalam mengkritik, dalam menyuarakan ketimpangan dalam masyarakat, tapi ternyata dirinya sendiri timpang dan amoral. Semoga kita banyak belajar dari Andi Arief, Salam Damai!


Merdeka!

Sumber Referensi : sini, sini
Sumber Gambar : sini, sini, sini, sini
28
16.8K
174
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan