Dijajah secara moral, secara akal memang kita sehat. Tapi seringkali tujuan kita berbeda dengan apa yang seharusnya dilakukan oleh warga negara sebagaimana mestinya. Jadi sekali kali kita lihat mengapa banyak begal, mengapa banyak rampok, copet dan selainnya. Coba kita lihat dari segi sosialnya dulu. Jadi jangan langsung merespon kalau tukang copet atau sebangsanya itu jahat. Mungkin karena dia tidak ada pekerjaan sehingga harus mencari nafkah demi keluarga melalui hal tersebut. Atau faktor hutang ditambah phk yang seringkali kita jumpai.


Dan seringkali pengangguran dianggap sebagai kurangnya kemapuan seseorang, bukan dilihat karena memang banyak pesaing dari pekerja asing yang masuk ke indonesia. Sebenernya mengapa sih ada orang asing yg bekerja di negeri sendiri. Padahal masih banyak yang nganggur. Masih banyak yang butuh pekerjaan dan demi pekerjaan rela melakukan apa saja. Bahkan sampai ada yang menyuap, memalsukan ijazah. Miris ! pemerintah secara praktis bisa disebut sebagai lembaga yang pilih kasih.


Malu dong harusnya, emang banyak lah gua akui kalau banyak yang tidak siap kerja karena mungkin putus sekolah atau masalah lainnya. Dan walaupun begitu pasti ada jalan pintasnya. Mungkin dengan digratiskannya sekolah atau ada lembaga resmi yang menggratiskan untuk melatih kemampuan ketrampilan orang yang putus sekolah. Dan hal tersebut tentunya memakan biaya banyak. Nah sekarang anggaran APBN yang disediakan pemerintah sdahkah dimanfaakan dengan baik ?.


Menurut gua sendiri gak perlu lah banyak jalan tol, lagian jalan tol itukan milik kaum yang punya duit. Kalu gak punya ya gak bisa lewat situ. Sawah habis dinegeri agraris… garam import dinegeri maritim. Miris gan !. Penertibaan anak jalanan yang hanya kata kata doang yang ber dasarkan penertiban. Namun gan ? udah pernah belum ngerasain saat dirazia ?. Temen gua pernah, dia merantau demi sesuap nasi. Faktor keluarga menyeretnya untuk terjun kedalam dunia pengamen. Pengamen jalanan yang kerap kali tidak dihargai dengan menyuruhnya pergi. Suara yang memang pas pasan karena mungkin kelaparan. Dan gitar ungas yang memilukan tiap tarikan senarnya. Harusnya presiden sadar dong.


Gak perlu ham hom ham hom lagi yang perlu dibahas, dikritik. Coba deh, itu pengamen liat. Di tertikan, cuma judul doang penertiban. Temen gua ini sampe dibilang kalau dia adalah sampah masyarakat. Kalian para pns digaji lewat mereka yang membayar pajak. Apakah mereka semua gak sadar kalau sesungguhnya dia telah makan tainya sendiri?. Dibayar untuk mengahncurkan moral masyarakat yang menggajinya. Tanpa masyarakat kalian bukan apa apa bung. Mereka yang kapitalis selalu menang karena banyak penjilat.