KoncongAvatar border
TS
Koncong
Bos Bappenas Bicara 'Neraka' Jakarta & Infrastruktur Jokowi

Foto: Proyek LRT Stasiun Taman Mini (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro menekankan mendesaknya revitalisasi sektor industri. Hal itu dipicu oleh buruknya sejumlah indikator sepanjang tahun lalu, mulai dari pelemahan rupiah hingga defisit neraca dagang.

"Solusi lima tahun ke depan kita harus melakukan reindustrialisasi," ujar Bambang dalam acara Indonesia Development & Business Summit New Construction Opportunity 2019 Beyond Infrastructures di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Selasa (22/1/2019).

Menurut dia, pemerintah harus menyediakan aspek-aspek yang mendukung industrialisasi. Kewilayahan dan lokasi harus tepat. Dari sisi kewilayahan, kata Bambang, Indonesia memiliki banyak isu, antara lain belum seimbangnya pembangunan antara pusat dan daerah.


"80% (pembangunan) di Jawa. Otomatis menimbulkan kesenjangan. Selain konektivitas di barat, kita harus memastikan konektivitas di seluruh wilayah Indonesia," ujar Bambang.

Kalau model industrialisasi sekarang betapa susahnya hidup di neraka Jakarta. Kalau harus bikin jalan tol di Bekasi, otomatis akan segera macet karena lalin barang dari kawasan industri ke pelabuhan. Intinya pusat pertumbuhan wilayah harus disebar," lanjutnya.

Oleh karena itu, Bambang menjelaskan pemerintah gencar membangun infrastruktur. Infrastruktur yang optimal akan mendukung pertumbuhan ekonomi. Namun, Bambang tak memungkiri, infrastruktur bukan faktor tunggal, melainkan harus didukung aspek lain seperti perbaikan SDM.

"Ketika bicara economic reform, pasti bicara pentingnya infrastruktur. Sejauh ini infrastruktur kita sudah membaik. Kalau kita lihat dari daya saing, pilar infrastruktur kita sudah lebih baik dari Vietnam, tapi Malaysia dan Thailand masih lebih baik," kata Bambang.

Sedangkan dari aspek kemudahan berbisnis (ease of doing business), Indonesia masih memiliki masalah berupa korupsi (nomor 1) dan infrastruktur (nomor 4). Kementerian PPN/Bappenas, menurut Bambang, telah melakukan studi mengenai alokasi infrastruktur.

Rata-rata dunia memiliki stok infrastruktur 70% terhadap produk domestik bruto (PDB). Afrika Selatan (Afsel) meskipun memiliki PDB di bawah RI, memiliki stok infrastruktur 87%. Sedangkan China dan India masing-masing 76% dan 57%. Indonesia hanya 35%.

"Kalau stok infrastruktur naik maka PDB terdorong. Ini masalah utama kenapa infrastruktur selalu jadi prioritas. Sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan ekonomi dan pemerataan ekonomi," ujar mantan dekan FEB UI tersebut.

sumur

Nasbung kampret silahkan balik ke goa.
Masih ada yg bilang proyek infrastruktur jokowi gak penting??
Yang jelas analisa telah dilakukan oleh ahlinya yg diklaim nasbung bahwa pendukung jokowi pada gak lulus sd, sedangkan para kampreters sendiri gak ada yg kuliah krn kismin

emoticon-Belgia emoticon-Belgia
1
3.5K
33
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan