RIAU24.COM - JAKARTA- Calon presiden nomot urut 02 Prabowo Subianto, mengakui, banyak elite di Indonesia yang tak suka terhadap dirinya. Hal itu karena ia sering mengungkapkan tentang kekayaan Indonesia yang banyak diambil dari bumi Indonesia.

Perkataan itu dinilainya banyak membuat elite di Tanah Air jadi tersinggung. Khususnya, para elite yang selama ini banyak menikmati keuntungan dari hasil kekayaan Indonesia tersebut.

Hal itu dilontarkannya saat menghadiri Konsolidasi Koordinator TPS se-DKI, di Roemah Djoeang Jakarta, Minggu 13 Januari 2019 kemarin.


BACA JUGA : Andi Arief Sebut Jokowi Mirip Camat Ketika Paparkan Visi Misi

"Sesuatu yang elite Indonesia paling tidak suka sama Prabowo Subianto tahu nggak? Mereka paling tidak suka sama saya kenapa? Karena saya yang mengatakan bahwa kekayaan bangsa Indonesia diambil dari bumi Indonesia," ujarnya.

Dikatakannya, bangsa lain ada yang berupaya menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang miskin. Sementara dari faktor internal, ada yang berupaya membuat bangsa Indonesia menjadi bangsa minta-minta.

"Ada yang bangga tiap tahun, tiap tiga bulan, tiap enam bulan mencetak utang, pinjam uang, bangsa ini bangsa minta-minta padahal kita negara kaya," ujarnya lagi.

Dilansir republika.co.id, Prabowo juga menyinggung tentang banyaknya pejabat yang diduga menerima sogokan dan korupsi, lantaran gaji mereka kecil.

Prabowo juga mengingatkan pendukungnya untuk tidak terlalu mengagumi elite. Sebab menurutnya banyak elite yang hasil kekayaan mereka berasal dari uang rakyat.


BACA JUGA : Antisipasi 'Pemilih Hantu", Prabowo Imbau Relawan Kawal TPS


"Ada yang bilang Prabowo kok ngomong gitu, dia juga bagian dari elite. Ya saya bagian elite, tapi gua elite yang sadar. Gue elite yang paham kalau gue dipanggil Tuhan gue nggak bisa bawa apa-apa. Mendingan gue bela rakyat gua, mending gue sama rakyat gue yang susah," tegasnya. ***

R24/wan

Penulis: R24/wan

http://m.riau24.com/berita/baca/1547435738Gara-gara-Ungkap-Masalah-Ini-Banyak-Elite-di-Tanah-Air-tak-Suka-Prabowo

misinya beda jauh ama jongos eh petugas partai