BeritagarIDAvatar border
TS
MOD
BeritagarID
Anak Krakatau diyakini jadi penyebab tsunami

Riwayat singkat Krakatau hingga kini
Tsunami yang menghantam sebagian wilayah Banten dan Lampung bagian selatan, menyisakan tanda tanya. Tak diawali oleh gempa dengan magnitude besar, para ahli akhirnya meyakini peran Gunung Anak Krakatau di baliknya.

Informasi simpang siur saat tsunami menghantam pada Sabtu (22/12/2018) malam. Sempat dibantah, akhirnya diputuskan bahwa tsunami melanda--mengingat Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) tidak memiliki alat pendeteksi tsunami yang ditimbulkan gempa vulkanik.

Setelah melakukan kajian, BMKG dan lembaga-lembaga pemangku data kebencanaan saat konferensi pers, Senin (24/12), meyakini bahwa 64 hektare wilayah Barat Daya lereng Anak Krakatau kolaps pada 22 Desember 2018, dan 24 menit kemudian longsoran inilah yang menghasilkan tsunami.

Kondisi cuaca ekstrem yang ditandai dengan curah hujan tinggi dan air pasang, juga sudah diperingatkan BMKG dan masih berlaku hingga 26 Desember yang akan datang. Kondisi tersebut turut berkontribusi terhadap tsunami yang melanda.

Kesimpulan para ahli terkonfirmasi dengan foto udara yang diambil rombongan Panglima TNI saat mengitari wilayah terdampak bencana. Tampak endapan batu apung yang merupakan material dari Anak Krakatau, di sekitar wilayah tersebut.

Data tidal gauge di sekitar Banten, Serang, dan Bandar Lampung juga mengonfirmasinya. Tidal gauge adalah alat yang memantau tinggi permukaan laut, sehingga dapat menilai pasang-surutnya air laut yang kemungkinan disebabkan tsunami.

Gunung Anak Krakatau terletak di wilayah rumit, batas Lempeng India-Australia dan Lempeng Eurasia. Rangkaian tremor aktivitas Gunung Anak Krakatau yang terjadi sejak Juni 2018 tidak menimbulkan gelombang terhadap air laut.

Katalog tsunami yang ditulis S.L. Soloviev dan Ch.N. Go bertarikh 1974, wilayah Selat Sunda beberapa kali dilanda tsunami yang dipicu gempa bumi (1722, 1852, dan 1958), erupsi atau aktivitas Gunung Krakatau (416, 1883, dan 1928), serta penyebab lain yang belum diketahui (1851, 1883, dan 1889).

Pada letusan 135 tahun lalu, luncuran awan panas Krakatau ke dasar laut diduga kuat membangkitkan tsunami hingga 40 meter. Para ahli mengakuinya sebagai salah satu erupsi gunung api dengan daya hancur paling dahsyat dalam sejarah.

Anak Krakatau, bentukan baru sejak 1929, sedang "tumbuh" menjadi gunung api kerucut (strato) muda. Saat ini, statusnya masih Level II atau Waspada, meski ditengarai menjadi penyebab tsunami di Selat Sunda, Sabtu (22/12/2018) malam.

Tidak ada perubahan status atas gunung api aktif tersebut hingga Minggu (23/12/018). Masih terjadi lontaran material pijar dalam radius 2 km dari pusat erupsi. Sementara sebaran abu vulkanis tergantung dari arah dan kecepatan angin.

Ada sejumlah teori yang mengarahkan Anak Krakatau sebagai penyebab utama tsunami di Selat Sunda kali ini. Di antaranya, erupsi yang rutin terjadi menyebabkan sebagian badan gunung kolaps ke laut. Kedua, awan panas bergerak dan masuk ke laut, menimbulkan gelombang. Ketiga, ada lava yang masuk dengan cepat ke laut.

Dari ketiga teori, mengerucut pada salah satunya; sebagian badan gunung kolaps ke laut. Dua lainnya gugur, menurut para ahli yang dilansir media, karena letusan Anak Krakatau tergolong kecil. Tidak sampai menimbulkan awan panas dan lava dalam jumlah besar.



Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...nyebab-tsunami

---

Baca juga dari kategori BERITA :

- Tsunami di Selat Sunda

- Ringkasan arus mudik Natal 2018

- Harga saham LQ45 sebagian besar naik

anasabila
anasabila memberi reputasi
7
15.6K
101
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan