mendoan76Avatar border
TS
mendoan76
Dalam Kasus Pembakaran Polsek Ciracas, Polri Diminta Intropeksi Diri
Dalam Kasus Pembakaran Polsek Ciracas, Polri Diminta Intropeksi Diri*

bukamata.co
2018/12/12 15:40
Mengikuti

BUKAMATA.CO, JAKARTA – Ketua Ind Police Watch (IPW) Neta S Pane menyatakan aksi penyerbuan dan perusakan yang dilakukan sekelompok massa terhadap Markas Kepolisian Sektor (Polsek) Ciracas Jakarta Timur (Jaktim) adalah sebuah penghinaan terhadap institusi kepolisian. Apalagi katanya peristiwa tersebut terjadi di ibukota Jakarta.

“Namun kejadian ini bisa dipahami sebagai sebuah sikap kekecewaan masyarakat terhadap kinerja kepolisian yg dinilai belum maksimal dan belum profesional” kata Neta kepada bukamata.co Rabu (12/12/2108).
Dikatakan Neta, sebagian masyarakat masih belum percaya pada kinerja kepolisian dan belum mampu untuk menegakkan rasa keadilan.

“Sehingga yang muncul adalah rasa dendam dan kekecewaan dari sebagian anggota masyarakat pada jajaran kepolisian, yang kemudian mereka wujudkan dalam arogansi dan anarkis membakar kantor polisi” ujarnya.

Menurut Neta, bagaimanapun kasus pembakaran Polsek Ciracas ini perlu membuat jajaran kepolisian untuk introspeksi dan mengevaluasi sikap, perilaku dan kinerja jajaran aparatur bawahnya.

“Jika di ibukota saja kantor Polsek bisa dengan mudah dibakar massa, bagaimana dengan di daerah pedalaman.

Bagaimanapun kasus pembakaran Polsek Ciracas ini menunjukkan masih buruknya hubungan jajaran kepolisian dengan masyarakat di ibukota” terang Neta.
Terlepas dari hal itu, lanjut Neta, Polri harus segera memburu para pelakunya untuk kemudian ditangkap dan diproses secara hukum.

Menurut Neta lagi, buruknya sikap perilaku dan kinerja kepolisian, siapa pun tidak boleh main hakim sendiri, apalagi membakar kantor polisi.

Dikatakan dia, jika kasus ini tidak dengan cepat dituntaskan dikhawatirkan kasus pembakaran kantor polisi di ibukota ini akan menjadi preseden yang ditiru kelompok lain di daerah.

Dan katanya lagi, pada gilirannya bisa merusak wibawa Polri sebagai aparatur penegak hukum.

Neta menegaskan bahwa pihak manapun yang terlibat harus diburu dan ditangkap dan dibawa ke pengadilan.
Proses hukumnya kata dia harus transparan sehingga masyarakat akan melihat bahwa bangsa ini tidak main-main dalam menghukum orang-orang yang membakar kantor polisi.

“Termasuk jika ada oknum militer yang terlibat, IPW berharap TNI juga melakukan tindakan tegas. Tindakan tegas TNI ini tidak sekadar mensupport Polri, tapi juga menunjukkan bahwa hukum di negeri ini masih ada dan siapa pun yang melakukan pelanggaran hukum akan ditindak tegas” tutup Neta.

Informasi yang berhasil dirangkum, pembakaran di Mapolsek Ciracas diduga dipicu sekelompok orang yang tidak puas dengan penanganan pengeroyokan anggota TNI di kawasan Cibubur, beberapa hari sebelumnya.

Sekelompok orang tidak hanya membakar Mapolsek Ciracas, tetapi jumlah merusak sejumlah kendaraan yang terparkir di sekitar Mapolsek Ciracas pada Selasa (11/12/2018) tengah malam.

Editor Rikmal Hadi
Laporan Sarinah Bakri

++++

*Kapten TNI dikeroyok preman parkir, Polsek Ciracas terbakar*

lensaindonesia.com
2018/12/12 15:59

Polsek Ciracas telah luluh lantak dibakar ratusan pria berbadan tegap pada Rabu (12/12/2018) dini hari WIB. Massa beringas karena merasa tak puas dengan tindakan polisi yang tak kunjung melakukan penangkapan para pelaku pengeroyokan yang pada Senin (10/12/2018) lalu memukuli Kapten TNI Komaruddin (47) di pertokoan Arundina, Cibubur, Jakarta Timur.

Informasi yang dihimpun Lensa Indonesia, kasus pengeroyokan itu sendiri terjadi pada Senin (10/12/2018) pukul 15.40 WIB. Saat itu Kapten Komarudin (anggota TNI AL berpakaian dinas) dan anaknya, Saka (pelajar kelas 3 SD) baru saja selesai servis motor. Keduanya lalu berencana makan di warung soto Kudus samping Indomart Arundina.

Saat hendak parkir, Saka mengatakan pada ayahnya bahwa knalpot motor berasap. Kapten Komaruddin lalu turun memeriksa bagian mesin motornya. Pada saat bersamaan, salah satu tukang parkir menggeser motor tanpa sepengetahuannya sehingga kepala Kapten Komaruddin terbentur.

Perwira TNI ini lantas menegur menegur tukang parkir tersebut. Namun yang ditegur tak terima sehingga terjadi cekcok mulut. Tak lama kemudian rekan-rekan tukang parkir (sekitar 8 orang) datang dan mengeroyok Kapten Komaruddin.

Pada saat Kapten Komaruddin dikeroyok, seorang Anggota TNI AD, Pratu Rivonanda (23) dinas di Kesehatan Dronkavser Paspampres kebetulan melintas. Melihat ada anggota TNI berseragam doreng TNI dikeroyok, dia berusaha melerai dan membantu rekannya. Tetapi justru dia yang kemudian dikeroyok.

Karena kalah jumlah, Pratu Rivonanda kemudian memilih mundur untuk mengamankan Kapten Komaruddin beserta Saka ke Barak Remaja Paspampres KPAD Cibubur dengan cara dibonceng motor.
Setelah dari barak, sejumlah anggota TNI yang mendapat kabar itu dengan berseragam sipil langsung berpencar mencari para pelaku pengeroyokan ke pemukiman warga. Seorang pelaku atas nama Agus Priyantara (33), warga Jl H Baim, kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur, yang ikut terlibat pengeroyokan langsung diamankan ke Polsek Ciracas.

Pada Selasa (11/12/2018) pukul 02.00 WIB, sempat dilaksanakan musyawarah penyelesaian permasalahan secara damai antara pihak pelaku dan keluarga korban yg dimediasi Kapolsek Ciracas Kompol Agus Widar.

Belakangan, ratusan massa berbadan tegap yang tak terima dengan penanganan kasus pengeroyokan terhadap Kapten TNI ini mendesak polisi segera menangkap para pelaku. Karena mendapat jawaban yang bagi mereka kurang memuaskan, akhirnya terjadilah aksi pembakaran terhadap Mapolsek Ciracas.

Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Azis tak membantah hal ini. Menurutnya, sekitar 200 massa datang karena tak puas dengan penanganan kasus pengeroyokan terhadap anggota TNI, Senin (10/11/2018) lalu. “Itu massa yang kurang puas atas penanganan kasus yang terjadi sebelumnya di Cibubur, masuk dalam wilayah Polsek Ciracas. Massa yang kurang lebih 200 orang itu meringsek masuk untuk mengecek apakah benar tahanan yang memukul rekan mereka sudah ditahan,” ujarnya, Rabu (12/12/2018). @LI-15

++++
*Sekelompok OTK Rusak Rumah Terduga Pelaku Pengeroyokan Anggota TNI*

ANTV
2018/12/12 12:23
Mengikuti

Rumah Holuan Hutapea, porak poranda .
Newsplus.antvklik.com - Rumah milik Holuan Hutapea di Jalan Haji Bain, Ciracas, Jakarta Timur, diobrak abrik oleh sekelompok orang tak dikenal (OTK). Holuan Hutapea adalah orangtua dari seorang laki-laki yang disangka oleh kelompok OTK, sebagai salah satu pelaku pengeroyokan terhadap Kapten TNI Komarudin dan Pratu TNI Rivo di kawasan pertokoan Arundina, Cibubur, Jakarta Timur, Selasa (11/12).

Isi rumahnya diobok-obok. Seluruh perabotan rumah tangga miliknya hancur porak poranda. Kini Holuan Hutapea bersama keluarganya, mengalami trauma. Holuan Hutapea menceritakan kedatangan sekelompok OTK yang berjumlah sekitar 20 orang pada Selasa (11/12) malam, untuk mencari anak laki-lakinya yang belum kunjung pulang ke rumah.

Dirinya bersama keluarga, masih mencari keberadaan anaknya. Salah satu upayanya adalah menghubungi telepon genggam anaknya, namun belum ada jawaban. Ia berharap ada pihak yang bertanggung jawab atas peristiwa yang membuat keluarganya trauma dan seluruh barang miliknya hancur dirusak oleh kelompok OTK.
Hingga kini, belum ada polisi yang datang ke rumah Holuan untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Kondisi rumah Holuan, masih terlihat porak poranda.
Laporan Simon Tobing dari Jakarta
++++
Gimana koment agan2...
TNI kok dilawan sm preman tukang parkir..
Ya sudah bakal rusak disikat sm militerlah..
Yg kasihan ya orangtua preman tkg prkir..kena sikat tu rumahnya.gara2 anaknya jdi preman sok2an mukul tentara..

Bonus mulus : segera ajukan rekonsiliasi nasional bray...antara polis en tentara...rekonsiliasi tuk hajar preman2..bersatulah aparat negara..
Diubah oleh mendoan76 12-12-2018 12:19
2
6.1K
41
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan