Riau24.com- Sudah 600 hari lebih kasus penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan tak jelas kelanjutannya.

Hal itulah yang membuat Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean berkomentar.

Dia mengatakan, kasus tersebut merupakan contoh buruk penanganan hukum di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Selain itu, dia juga menilai bahwa para pemberantas korupsi saat ini justeu dihadang dengan cara yang kejam. Berikut ini kicauan Ferdinand tentang Novel Baswedan tersebut.

"Novel Baswedan, penyidik @KPK_RI adalah contoh buruk penanganan hukum rejim Jokowi.

Pemberantasan Korupsi ingin dihadang dgn cara kejam, sadis tdk manusiawi dan brutal.

Lantas kalian teriak bahwa pemberantasan korupsi meningkat era Jokowi?," kicaunya, Minggu, 9 Desember 2018.

Warganet ikut berkomentar. Beragam komentar dialamatkan kepada Ferdinand. Ini kata mereka.

@andikabina: Bukankah di awal pemerintahan ditandai dengan kriminalisasi pimpinan KPK?

@LabaLambert: Sebagai indikator atau alat ukurnya yg di gunakan anda apa ya kira -kira, sehingga tidak mengakui fakta yg terjadi di kepemimpinan Jokowi?

@trisenka: Bagi yg sudah menganggap "Idola" , mereka menutup mata , menutup telinga , mengabaikan berfikir Rasional .
Yang ada hanya anggapan yg terbaik , yg paling berprestasi , yang paling benar , yang tidak pernah bohong , yang selalu menepati janji .

R24/ibl

http://m.riau24.com/berita/baca/99358-komentari-kasus-novel-baswedan-ferdinand-hutahaean-contoh-buruk-penanganan-hukum-rejim-jokowi/

http://m.riau24.com/berita/baca/99020-kpk-unggah-foto-600-hari-novel-baswedan-diserang-rocky-gwrung-balas-dengan-5-angka-ini/