Hallo ketemu lagi bareng TS ...



Kemarin pada tanggal 2 Desember 2018 telah mencatat sejarah baru dengan hadirnya sekitar 8 juta jamaah berkumpul dari berbagai lapisan masyarakat untuk turut menghadiri reuni 212 yang digelar di Kawasan Monumen Nasional (Monas).



Jika kita flashbackacara ini sebenarnya sudah kehilangan relevansinya karena Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok yang disebut sebagai pemicu aksi ini sudah mendapat hukumannya dalam kasus penistaan agama. Jadi apalagi? Kalau tidak untuk tujuan penistaan agama dan tidak untuk kepentingan politik, ya sudah jelas acara ini untuk silahturami sesama muslim dan non muslim. Oh iya, Beberapa non muslim juga ada yang hadir pada acara ini lho agan dan sista.



Jadi TS yakin acara ini semata-mata hanya untuk Silahturami, hajatan dan berteriak takbir secara massal. Atau ayolah kalian bisa menilai sendiri.

Setelah beberapa jam acara berlangsung, proses doa telah selesai, ya walupun jumlah sampai sebanyak itu. 8 juta, acara tetap berlangsung damai dan tertib dan tidak lupa ditutup dengan seruan takbir.

Tapi ada satu hal yang bikin TS heran, sedikit kaget, pengen ketawa tapi takut dosa. Setelah acara reuni 212 berjalan dengan hikmat dan damai tidak lama ada berita tentang gerombolan pria yang diduga pasukan 212 menerobos masuk paksa ke gerbong wanita waktu mau pulang naik kereta. Peristiwa itu terjadi di Stasiun Juanda, Jakarta Pusat, tujuan Bogor.




Seperti pada gambar, Salah satu pelapor melalui akun twitter, mengunggah foto itu disertai kalimat protes yang dia layangkan kepada KCI.


Dilihat dari segi mana pun, menurut pandangan TS ini sudah jelas menganggu stabilitas dan kenyamanan publik. Jika telah disediakan tempat masing-masing, kenapa masih nekad menerobos masuk? Ya meskipun capek habis menghadiri acara seharusnya ini tidak bisa dijadikan alasan untuk berbuat sak penak udele. Buat apa fungsi gerbong khusus wanita? Bukannya dalam syariat Islam pria sama wanita harus dipisah?

Dari pertanyaan tersebut mungkin agan dan Sista barangkali ada yang bisa bantu jawab atau ayolah kalian bisa menilai sendiri.

Sebagai umat dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika, penuh dengan jiwa toleransi. TS harap agan dan sista tidak keberatan memberi bintang limanya.