motivanjritAvatar border
TS
motivanjrit
#MOTIVANJRIT No Bullsh*t! ini cara teknis hidup lebih tenang [Bukan Sekedar Motivasi]






Kalo ane ditanya "Emangnya TS hidupnya udah tenang ya, sampe bisa nulis kaya gini ?"

Jawabannya "Lagi Proses" emoticon-Ngakak

Nah kenapa ane bisa nulis kaya gini ? ini bukan saran dari ane gan, ini saran dari kakak ipar (Suaminya kakak kandung ane) yang Luar Biasa Kaya Raya, bahkan beliau udah siapin kuburannya sendiri (siap mati) karena gak tau lagi apa yang mau dicapai?

karena secara finansial udah bebas, mau ngejar kekuasaan lewat politik ya gak begitu tertarik, bisnis nya udah matang, tanpa dia udah jalan sendiri, rumahnya ada sekitar 50an, beberapa disewakan, anak-anaknya udah berhasil menenyam pendidikan tinggi dan sekarang punya kehidupan masing-masing, Keliling dunia udah sering.

Makanya sebelum ia menemui akhir dari kehidupan, ya ane minta ilmunya gan.

Dan jawabannya sangat singkat tapi ngena:

"kamu boleh punya ide kreatif, inovatif, visioner, namun cara kamu menjalaninya itu harus realistis"

Thread Lainnya




Dan poin-poin ini hasil dari ane ngobrol langsung sama Kakak ipar ane yang waktu tahun 90-an udah berhasil ngantongin duit 20M ini adalah:

[font="verdana"][B][size="5"][color=purple]1. Realistis! bukan pasrah


Quote:


Sebenarnya poin ini bukan cuma ane dapatkan pas ngobrol sama kakak ipar ane gan, hanya saja ane jadi semakin berani ngeluarin poin ini setelah berbincang-bincang sama kakak ipar ane ini.

Setelah ane telaah, benar juga! selama ini ane banyak menemui orang - orang yang "kurang" realistis dalam kehidupannya, dilain sisi ane juga banyak menemui orang yang terlalu pasrah dengan kehidupan yang dijalaninya.

Bisa ane katakan, bahwa orang yang Realistis itu cukup langka.

contoh mereka yang kurang realistis menurut ane adalah temen-temen ane yang baru menghasilkan 15 - 30 jutaan perbulan melalui bisnis yang mereka jalani, dan dengan penghasilan segitu, ia sudah berani mengajukan pinjaman di bank untuk menambah suntikan dana bagi usahanya.

Salahkah? tidak sama sekali!

Tapi gimana orang-orang seperti mereka bisa disebut realistis? jika mereka saja harus membayar cicilan setiap bulannya dengan angka yang PASTI, sedangkan penghasilan dari usaha setiap bulan-nya itu TIDAK PASTI ?

yup! Membayar sesuatu yang PASTI dengan hasil yang TIDAK PASTI, Realistis ?

Sempat ane pertanyakan hal ini ke teman - teman ane semacam ini! dan mereka menunjukan hitung-hitungan excel mereka, seolah-olah kondisi pasar bisa diprediksi oleh Excel... wtf ?

bukankah lebih realistis apabila mereka menetapkan gaji untuk diri mereka sendiri setiap bulannya (memotong operasional), lalu mendapat tambahan dana dari nett profit yang mereka hasilkan ?

Walaupun lama, tapi Real, bisnis akan tetap sehat.

Begitupun disisi lain, ane banyak juga menemui orang-orang yang pasrah dengan keadaannya, dan anehnya orang-orang tersebut menganggap diri mereka realistis.

Contohnya, salah satu teman ane yang dari awal lulus sekolah sampai sekarang betah banget kerja jadi staff di sebuah perusahaan. Salah? tidak!

awal-awal waktu sebelum berumah tangga mah cukup-cukup aja, nah ujung-ujungnya pas doi udah married, punya anak, "keluh kesah ayah lelah" mulai terdengar. Gaji gak cukup lah, buat bayar ini itu lah, jarang ada waktu buat keluarga lah.

Pas gue tanya "kenapa gak pindah kerjaan aja bro ? atau jualan sampingan aja gitu bro ? "

eh dia jawab"gimana ya bro? gue udah nyaman disitu, walaupun gaji segitu ya gue bersyukur aja lah yang penting halal"

aneh!

ya itu tau harus bersyukur ? kenapa ngadu gaji gak cukup segala macem ? haha emoticon-Ngakak

ane sering ngeledek doi dengan sebutan "ayah lelah" gan emoticon-Ngakak

Gak sedikit orang yang kurang realistis menjalani kehidupan

Kerja kontrak 6 bulan, cicilan motor ngambil 3 tahun

Pensiun 10 tahun lagi, ngambil cicilan rumah 15 tahun

"Dia yang hidup Realistis, bukanlah ia yang pelit, bukanlah ia yang hemat, bukanlah i yang pasrah namun ia yang mampu mengukur sampai dimana dan akan sampai mana kemampuannya"

2. Gak cuma yang penting halal, cara hasilin uang yang prospektif juga penting

Quote:


Maaf jika saya harus mulai dengan contoh yang terkesan menyinggung sebuah komunitas pencari uang dengan kendaraan dan aplikasi di smartphone nya. Hahaha ribet ya tulisan ane ? sebut saja ojol.

Banyak teman-teman saya yang terjun menjadi driver ojol, ada yang memiliki dalih bahwa itu untuk penghasilan tambahan, ada juga yang menjadikannya sumber pemasukan utama untuk membuat dapurnya tetap ngebul.

Namun untuk alasan
"Yang penting halal"

mereka satu suara, tidak peduli dia yang bersih dari aplikasi "Tuyul" maupun yang menggunakan, mereka pasti bilang "Yang penting halal"

Ok, gak masalah, gak ada yang salah.

Namun, Apakah profesi debagai driver ojol itu prospektif ? ada tunjangan ini itu ? dapat jaminan keselamatan kerja ? ada jenjang karir ?

Dengan berat hati ane katakan, "belum" kecuali ada jawaban "iya" pada pertanyaan² ane di atas.

Maksud ane membahas hal di atas adalah untuk menunjukan contoh cara mencari uang yang belum cukup prospektif yang pada saat ini banyak dilakukan oleh orang-orang sekarang ini.

Sekali lagi ane tekankan
Ojol halal ? IYA!
Prospektif ? Belum

dah ya Case Closed

Nah, kalau gitu apa yang prospektif ?
Tergantung jenisnya

kalau pekerjaan, tentu yang memiliki jaminan "ini itu" seperti kesehatan, Jenjang karir, bonus, THR, pesangon, Pensiun, dsb.

Kalau usaha, hampir semua usaha Prospektif, tergantung bagaimana kita bosa mengelolanya, merebut pasar, membukukan keuangan dengan benar. Bahkan karena hampir semua usaha itu prospektif, pertanyaannya bisa kebalikannya

"Usahanya halal gak?"

emoticon-Ngakak

3. Kerja atau Bisnis ? Apa aja! asal jadi duit

Quote:


Dahulu kala (mungkin sampe sekarang) banyak banget motivator yang nyuruh orang buat resign dari kerjaannya dan menyuruh mereka untuk memulai bisnis.

wtf lah buat mereka semua! hahaha

Ingat nih ya, anda hanya boleh mulai fokus sebagai pengusaha apabila:

- Hasil anda usaha sudah melebihi anda bekerja. Jika belum, kerja sambil usaha aja gak usah berhenti kerja dulu

- Selalu ditolak buat berkarir di perusahaan

- anda mau dan siap untuk berubah, dari yang tadinya kerja di tempat yang anda sendiri malu untuk menceritakan ke orang bahwa anda bekerja disana, menjadi pengusaha dengan menjual sesuatu yang hasilnya menenangkan apabila diberikan ke keluarga.

kalau tiba-tiba ada akun sosmed para motivator yang mengajak orang-orang untuk resign dan mulai usaha, silahkan di unfriend atau block aja

hahaha emoticon-Ngakak

karena jika bisnis tujuannya hanya untuk mendapat uang, ya kerja juga sama aja! dapat uang, bahkan kerja lebih menjanjikan, karena setiap bulan dapat penghasilan tetap, beda dengan usaha yang setiap bulannya hasilnya tidak akan pernah pasti.

Usaha bukan buat gaya-gayaan, karena usaha harus memiliki mental yang kejam terhadap diri sendiri, tidak gampang nyerah kalo mood nya lagi ilang, konsistensi, membuat keputusan tepat, banyak sekali yang harus dipelajari!

Menjalankan Bisnis yang benar akan sangat membuat pelakunya lelah, bahkan sangat lelah.

kecuali anda punya modal besar, investasi ke perusahaan yang sudah berjalan, tinggal tunggu hasilnya.

Namun pertanyaannya "Gimana mau punya modal besar, kalau warisan gak punya, cara mengelola keuangan belum sampai ilmunya (baru ngerti cashflow), gimana cara nahan laba gak tau, gimana cara memposisikan hutang di laporan keuangan gak ngerti ?"

hahaha emoticon-Ngakak

4.Jadikan Urgensi dan Pelajari Caranya

Quote:


Jika ada yang bertanya

"Bagaimana cara hidup tenang ?"

berarti dia ingin hidup tenang

jika dia ingin hidup tenang, berarti hidupnya belum tenang.

Hidup tenang, bahagia, kaya raya, sentosa, dsb itu bukan hasil dari keberuntungan semata, namun lebih mendominasi hasil dari apa yang kita PELAJARI untuk mendapatkannya.

Di sekolah, murid yang rajin dan murid yang malas dibedakan dari cara belajarnya, namun jangan salah, murid yang malas justru menjadi lebih kreatif karena "bermalas-malasan" menjadi motivasi mereka, maka mereka mengerjakan tugas dengan cara tercepat, entah itu nyontek temannya yang rajin, menyalin pekerjaan temannya yang rajin, pokoknya yang penting cepat selesai, agar bisa bermalas-malasan.

itu semua karena bermalas-malasan menjadi urgensi yang harus segera ia dapatkan.

Nah jika anda, mau hidup tenang temukan cara tercepatnya!

apa yang bisa membuat hidup ente tenang ?

Menjadi kaya raya kah ?
Menjalankan ibadah kah ?
lulus kuliah kah ?

Jadikan itu urgensi, temukanlah cara tercepat

Pelajarilah hal yang bisa membuat anda menuju ketenangan itu, kemudian praktekan!

Kalau ane dulu berpikir yang bisa bikin ane tenang itu adalah bisa ngeliat anak bini ane tiap waktu, ya yang bisa buat ane tenang adalah bisa berada di rumah dan bisa meluangkan waktu ane buat mereka.

jadi yang ane pelajari selama ini adalah copywriting, digital marketing, karena ane liat kedepannya akan banyak perusahaan yang membutuhkan bagian tersebut dan kerja nya bisa remote alias di rumah. Alhasil setelah ane pelajari dan bisa, ane di-rekrut perusahaan dan di-izinkan kerja remote.

Ane mau bisa komunikasi sama orang U.S, Canada, U.K buat jualan, ya ane belajar bahasa inggris, otodidak, pakai film yang subtitle-nya di-delay 2000ms

Ane mau bisa ngatur uang usaha, ya ane ikut kursus finansial untuk UKM

Tapi apakah ane udah tenang ? belum tentu

ente juga begitu, coba deh, jadikan yang ente pikir hal itu bisa bikin ente tenang, sebagai urgensi.

Misal kalau yang bisa bikin ente tenang itu jadi orang kaya raya

coba cari cara tercepat untuk kaya raya

nanti ketika ente dapetin semuanya, belum tentu ente bisa tenang seperti apa yang ente hayalkan dulu.

Karena apa ?

Karena yang bisa bikin tenang adalah memiliki perasaan cukup atas apa yang kita miliki, mensyukuri apa yang ada di depan mata saat ini dan tidak punya rasa puas untuk melakukan kebaikan setiap hari.




Quote:
Diubah oleh motivanjrit 06-06-2019 18:49
19
8.4K
82
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan