iskrim
TS
iskrim
Ini yang Beda Saat Kita Di Pameran Robotik, 'Robot Love' Belanda


Kalau beberapa waktu lalu di bulan Februari Indonesia pernah mengadakan perhelatan akbar pameran robot Indonesia International Robot Show (IIR) 2018, maka berbeda konsep ketika perhelatan akbar berlangsung di Belanda, Dutch Design Week, di Eindhoven pada 2018 yang di dukung oleh Ine Gevers dan Niet Normaal Foundation, rupanya memiliki pendekatan berbeda dan tidak biasa di dunia robotika.

Tentu setiap pameran selalu saja ada yang baru untuk di sajikan, terlebih lagi tentang teknologi robotik pastinya menjadi daya tarik tersendiri. Dan tema Dutch Design Week saat ini adalah Robot Love, yang menyajikan pameran seni kontemporer berskala besar, memiliki berbagai acara, program pendidikan dalam konteks hubungan sosial robot dan manusia.

Pameran akbar Robot Love bertujuan menyadarkan kita untuk merasakan kecintaan kita terhadap robot. Robot Love memberikan sebuah pengalaman pribadi dan agar dekat dengan robot bagi mereka yang tertarik pada dunia seni, desain, dan teknologi masa depan.





Robot Love
Dutch Design Week, Eindhoven 2018





Pameran ini begitu meriah dan di gandrungi berbagai kalangan di sana, hingga saat ini sudah dikunjungi lebih dari 60.000 orang pengunjung. Tak kurang dari 50 seniman teknologi robot berkreasi dari berbagai negara, mengekplorasi pendekatan ikatan emosional antara manusia dan robot. Satu hal yang paling menjadi daya tarik di sana adalah bagaimana kecerdasan buatan (AI) yang merupakan teknologi pendatang baru diuji coba sejauh mana mampu berinteraksi dan menanggapi respon dari manusia dan sekitarnya. Robot Love, bukan sekedar pameran robot seperti pada umumnya tapi lebih menekankan kepada sisi humanisme nya. Berikut bebrapa robot dari puluhan robot di pameran yang menurut saya menarik untuk di simak dan bisa di kunjungi sejak 15 September hingga 2 Desember 2018 nanti.

Jika kita berkunjung di sana maka di pintu masuk kita akan disambut oleh dua robot tinggi besar, rupanya seorang ibu yang tengah menggandeng anaknya. Ini rupanya menjadi sebuah makna emosional yang mendalam bagi perkembangan robot di masa depan.



Dan ketika sampai di dalam kita akan di suguhkan beberapa bentuk dan rupa robot yang unik hingga fururistik. Seperti ketika kita bertemu dengan Halo Grotto, kita tidak akan menemukan fisik layaknya sebuah robot yang canggih melainkan sebuah robot yang seperti sebuah lelehan lahar yang belum membentuk tubuh, jauh dari kesan sebuah robot.



Halo Grotto

Halo Grotto dibuat oleh seniman robot Bart Hess, filososfi ini menurutnya sebuah proses sebelum terjadinya bentuk robot atau manusia sesungguhnya, sebuah proses evolusi. Selain bentuknya sama sekali bukan seperti robot kita juga jangan pernah berharap robot ini akan bergerak, karena karya ini hanyalah sebuah karya instalasi semata!






The Waiting dan The Tourist

Robot ke dua dengan judul The Waiting dan The Tourist ini sungguh unik, ada sebuah robot seperti duyung tengah menunggu sesorang atau rekannya. The Waiting dan The Tourist adalah robot beraliran hiper-realistis, karya Margriet van Breevoort asal Belanda. Tampilannya begitu spesial dan seperti hidup. Apakah kamu berminat untuk selfie dengannya?



The Tourist

Satu contoh robot lainnya Margriet van Breevoort adalah The Tourist, mungkin ini semacam penggambaran alien bermata besar-gelap-cantik yang memiliki tanduk rusa di kedua sisi kepalanya, terlihat aneh tapi ini unik karena mungkin saja imajinasi seniman robot dan alien tidak berbeda jauh.






Kitty AI

Lanjut di robot ke tiga, kita akan di suguhkan sebuah video robot berteknologikan AI, sebut saja Kitty AI kraya Pinar Yoldas, sebuah robot yang sangat cerdas dan pintar. Di ceritakan si kucing berada pada tahun 2039 dan telah mengambil alih peran dunia, si kucing banyak bercerita tentang masa lalu terutama tentang isu ke negaraan, keamanan, perubahan iklim, pengungsian dan lain sebagainya. Awalnya kita tidak akan menyangka kalau hewan nan imut ini banyak memberikan kebijakan dan kritis terhadap kelangsungan makhluk hidup di muka bumi.




Annelies

Di robot ke empat kita akan bertemu dengan robot Annelies, Looking for Completion. Di sini kita akan disajikan sebuah robot yang tidak biasa, lebih tepatnya sisi humanisme yang di tonjolkan. Ketika kita menatap robot Annelies, karya duo seniman kembar Angelique dan Liesbeth Raeven kita akan menemukan sebuah kesedihan yang sepertinya tiada akhir.



Robot Annelies, berada duduk 'mengangkang' di pojok ruangan dengan ekspresi sedihnya. Robot ini menggambarkan sebuah kesedihan dan kesepian, Annelies akan berkata sesuatu ketika ada pengunjung mendekat, menengok dan mendongakkan wajahnya ketika disentuh sambil terus menangis.






Astrobot

Astrobot, menjadi robot ke lima yang bisa kita temui di sini. Jika kamu suka dengan dunia ramal maka Astrobot akan membantu dengan pendekatan yang berbeda yakni Astrobot akan 'meramal' masa depan kamu dengan cara yang berbeda. Astrobot adalah karya seniman robot Stanislavs Semjonovs and Dr. Thirteen (University of Twente) yang memanfaatkan teknologi Google AIY. Siap untuk di ramal?










Copyright © 2016 - 2018 iskrim
All Rights Reserved | Member of Thread Creator Gen. 1 - KASKUS

Sumur: robotlove. nl | Sotoshop : iskrim



Diubah oleh iskrim 26-11-2018 04:11
3
4.7K
53
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan